68 - Rencana Dafa

20.6K 2.6K 971
                                    

Punten...

Ada yang nungguin?:v

Tim gercep apa nanti aja niiii?

Kalian baca part ini jam berapa?

Btw, untuk next part aku minta 500 vote + 750 komen, bisa?

Part ini gak di edit lagi hehe, jadi tau lah ya:v



Selamat membaca ❤






























Argan memasuki rumahnya dengan pikiran yang masih belum bisa merasa tenang. Cowok itu merebahkan dirinya di atas sofa.

Tak lama, ada Dafa yang juga baru pulang dan cowok itu melakukan hal yang serupa dengan Argan, merebahkan dirinya di sofa lain dengan kondisi tubuh yang terlihat kelelahan.

"Lo berdua kenapa, deh?" Tanya Veera dengan pandangan aneh yang tertuju kepada kedua adiknya itu.

"Stress gue." Jawab keduanya bersamaan.

"Stress kenapa?" Tanya Veera sambil memerhatikan kedua cowok itu.

"Masalah hati," Dafa menjawab dramatis.

Argan yang tengah menutup sebagian wajahnya dengan lengan langsung berdecih, "najis."

"Masalah apa? Perempuan?" Tebak Veera pada Dafa.

Dafa menghela nafasnya dengan kedua kelopak mata yang tertutup.

Veera menggeleng tak habis pikir, "lagian lo baik ke Indo niatnya enggak bener. Pake acara bawa-bawa masalah pula,"

"Sekolah sebelas tahun pas kenal cinta langsung goblok, siapa? Gue." Ucap Dafa dengan nada dramatis yang terkenal.

"Najis." Lagi-lagi Argan mencecar jijik.

"Jangan aneh-aneh Daf. Gak usah stuck di satu tempat. Sekedar info, sekarang populasi perempuan jauh lebih banyak dibanding laki-laki," kata Veera.

Dafa menghela nafasnya, lagi, "gue susah suka sama orang, Kak. Sekalinya suka, gue bakal sayang banget sama dia. Sama kayak Argan,"

Argan melirik sinis pada Dafa, "sok tahu hidup lo."

"Gue tanya, move-on berapa lama lo dari Clara? Dua tahun?" Tanya Dafa dengan seringaian nya.

"Masalalu, sat." Tukas Argan kesal.

Dafa mengedikkan bahu, "intinya gue benar. Lo sama gue banyak kemiripan, misalnya lagi dari cara bucin—"

"Gue gak bucin, njing!" Argan memotong cepat.

"Lo pikir gue gak tau kelakuan lo?" Pancing Dafa.

Argan menatap datar sepupunya itu.

Dafa mengibaskan tangannya, "udah gak usah ngelak. Semua readers disini jadi saksi mata kebucinan lo."

Argan mengacungkan jari tengahnya. Cowok itu lalu memilih untuk menutup matanya sejenak.

Veera geleng-geleng kepala melihat adik-adiknya itu, "gue buatin air madu hangat bentar. Jangan kemana-mana lo berdua," peringatnya.

Argan dan Dafa mengangguk bersamaan.

Diam-diam Argan melirik pada cowok yang dikatakan orang-orang mirip dengannya, tapi Argan sama sekali tidak merasa jika wajah mereka itu memang mirip.

"Gue mau nelpon Om Arsen," celetuk Argan.

"Ngapain?" Dafa bertanya lesu.

"Mau nyuruh bawa anaknya ke RSJ," jawab Argan karena melihat Dafa yang benar-benar terlihat lebih frustasi daripada dirinya.

ARGAN [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin