69 - Pertandingan Singkat

20.9K 2.5K 1K
                                    

Punten...

Ada yang nungguin?

Kalian baca ini jam berapa?

Posisi kalian waktu lihat notif Argan, lagi ngapain?

Btw, untuk bayaran next part, aku minta 500 vote + 750 komen, bisa?

Part ini gak aku edit lagi, udah malam banget soalnya, aku minta bantuan ya klo ada typo atau sejenisnya....

Selamat membaca❤






















Argan memantulkan bola basket di tangannya dengan pandangan lurus yang tertuju pada Agam yang tengah melakukan hal yang sama dengan Argan.

Hari ini ada mata pelajaran olahraga di kelas 11 IPS 2. Materi kali ini adalah pengambilan nilai untuk tes bermain basket. Dan kebetulan sekali hari ini Argan sebagai orang yang dipilih sebagai kapten tim harus dihadapkan dengan Agam Aryasatya Almeer yang berada di tim lawan sekaligus orang yang menjabat sebagai kapten Basket di sekolah ini.

Berita mengenai pertandingan kecil mereka tentu saja menyebar dengan cepat di kalangan para murid. Hingga banyak di antara mereka yang menontonnya dari lantai atas, bahkan rela berdiri di sekitar lapangan untuk melihat kapten Aligator berhadapan kapten basket sekolah mereka.

"Sini, Gam!" Rega berteriak dari arah belakang Argan.

Agam melihat pergerakan tangan Argan yang begitu lihai, tapi dalam satu kecohan ia berhasil merebut bola dari Argan dan melemparnya pada Rega.

Rega yang mendapatkan bola itu dari Agam segera melakukan lay-up ke arah ring setelah sebelumnya hendak direbut kembali oleh Panji.

"Dua puluh, dua puluh dua!" Teriak Pak Jojon yang bertugas sebagai wasit.

"Wooooo!" Rega berteriak karena lemparan nya yang masuk tepat ke dalam ring.

Argan menyugar rambutnya yang berkeringat karena terkena paparan sinar matahari di tengah lapangan. Cowok itu mendengus dengan raut datar kala Agam menaik-turunkan alisnya di sebelah sana.

Harus Argan akui, jika selain sikap Agam yang sering kekanakan dan juga cenderung pecicilan, ternyata Agam juga memiliki hal lain yang bisa cowok itu banggakan dalam dirinya. Sekarang Argan tahu alasan mengapa Agam terpilih sebagai kapten basket tahun ini di sekolahnya.

Untuk pertama kalinya Argan akui lagi jika kemampuan Agam dalam bermain basket memang tak bisa diremehkan begitu saja.

"Kali-kali, gue pengin ngalahin lo, Gan," ucap Agam sebelum pertandingan di mulai.

"Lanjut biasa aja," ujar Argan pada Panji, Danu, dan dua orang teman sekelasnya yang Argan lupa siapa namanya.

Keempat teman satu tim Argan menganggukkan kepalanya. Argan memang pandai dalam segala hal, tapi dalam hal bermain basket Agam lah yang lebih menguasainya.

"Three point, Gam!" Teriak Dafa di tengah-tengah pertandingan.

"Ayo, Gam! Kita harus mengalahkan pak bos!" Romy ikut berteriak lantang.

"Semangat, Gam!" Rega menambahi.

Agam yang tengah men-dribble bola langsung menoleh. Cowok itu melihat penuh harus ke arah teman-teman yang biasa menjadikannya bahan bully-an ketika tengah berkumpul.

"Gue terharu," ucap Agam dengan raut wajah yang sangat dramatis. Cowok itu bahkan sampai mengusap dadanya merasa benar-benar takjub karena teman-temannya bisa berkata seperti itu kepadanya selain kata-kata ejekan seperti biasa.

ARGAN [END]Where stories live. Discover now