91 - Jebakan Yang Sebenarnya

18.8K 2.8K 3.5K
                                    

Puntennnn, ada yang nungguin?

Kalau ada, absen dulu siniii-!

Baca jam berapa?

Posisi liat notif?

Tim gercep atau nanti aja?

Pembaca baru atau lama?

Kenal Mas Argan dari mana?


Eh eh , SELAMAT-! HAPPY 2 M ARGAN🤧❤


Terimakasih semuanya karena udah baca Argan yaaa... Pokoknya aku makasih banget untuk kalian yang setia nungguin Argan up🙏

Untuk kalian yang nungguin update-an Argan, aku minta maaf kalau ini kelamaan, tapi 'kan aku juga ada kerjaan lain di rl, jadi di mohon kesabarannya. Ini aja mending cuma ketunda 1 minggu lebih, dulu waktu aku males banget, pernah sampe 2 bulan gak up

Dan btw, part ini cuma sekitar 3k kata karena aku sempat baca ada yang kurang suka kalau 1 part itu kepanjangan, jadinya aku potong

Tapi, sebagai gantinya, aku minta 1K vote + 2,5k komen untuk next part... Iyap, jika itu tercapai di saat aku lagi on, aku bakal langsung up part selanjutnya. Kalaupun aku ada kendala, mentok-mentok aku bakal up besok/lusa.

Gimana? Setuju?

Okey sekian, bantu aku kalau ada typo atau sejenisnya soalnya ini masih panjang sangattt...

Karena kita masuk di inti permasalahan, jadi dalam satu hari bisa banyak yang terjadi di cerita ini



Selamat membaca❤
























"Gue minta maaf. Untuk semua yang pernah gue lakukan secara sengaja atau enggak. Gue minta maaf."

"Halah, bacot." Danu menepis kasar tangan Argan yang berada di bahunya. Cowok itu berdecih, "lo pikir kata-kata lo itu bisa bikin gue luluh terus berubah pikiran?"

Argan tidak menjawabnya. Cowok itu justru memandang hampa tangannya yang baru saja dihempaskan Danu, lalu berdecak, "harusnya lo bersyukur. Jarang-jarang gue minta maaf duluan,"

"Najis. Gue gak berharap banyak dari orang dengan ego setinggi langit kayak lo,"

"Dan lo kira siapa yang baru aja minta maaf dan rela menurunkan egonya di depan orang rendahan kayak lo?" Tanya Argan kembali kepada sikap pongahnya.

"Oh, jadi maaf lo gak ikhlas?"

"Tadi ikhlas, sekarang enggak. Gue baru sadar kalau ternyata gue salah."

"Dari dulu lo emang salah."

Argan mengangguk membenarkan, "iya, harusnya bukan maaf gue yang lo terima, tapi ini,"

Bugh!

Gerakan tanpa di duga seperti biasa, Argan menendang perut Danu hingga cowok itu termundur kaget.

ARGAN [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن