57 - Selamat Ulang Tahun, Argan

42.7K 3.6K 1K
                                    

[PS]: 

Kangen Argan?

Berapa lama aku gak up gais?😭

Tolongin akuuuu😭 aku terjebak di game online gara-gara karantina gak beres-beres 😭

Aku hampir lupa gara-gara game lebih menarik 😭 untung komenan tagihan up kalian bikin aku sadar 😭

Maafin aku ya gais:'

Jadi alasan aku lama up itu ada dua. Pertama, gara-gara aku ujian dari tgl 4 sampe tgl 12. Dan yang kedua itu ya gara-gara asik di yang lain:v

Pokoknya maaaafffff banget yaaa:'

Kalau aku minta kalian penuhin vote & komen tanpa aku batasin, siap ga?

Siapa tau nanti tanpa aku kasih tau, aku ngagetin kalian sama part baru wkwkwk, gimana?


















Argan melipat sajadah yang baru saja dipakainya untuk beribadah. Cowok itu mengganti baju koko dan sarung yang digunakannya dengan setelan jas yang sudah di siapkan Kakaknya tadi sore selepas maghrib.

Jujur, sebenarnya Argan tidak begitu suka dengan pakaian formal seperti ini. Untuk ukuran cowok yang suka bertindak sesukanya seperti Argan, jas dan celana bahan hitam panjang bukanlah pilihan yang tepat untuk digunakan. Mengingat jika Argan sangat siap sedia dalam urusan baku hantam, cowok itu jadi lebih nyaman menggunakan pakaian biasanya yang terkesan sedikit berandal namun sangat pas digunakan untuk situasi yang tidak akan terduga.

Tapi, jika bukan karena rengekan Veera, Argan pasti tidak akan memakai jas ini. Jangankan memakai, Argan juga tidak akan mau melirik pakaian formal yang terpaksa tengah ia pakai sekarang ini.

"Gan, masih sholat?" Terdengar suara Veera dari arah luar ketika Argan tengah mengancingi kemeja putihnya.

"Udah selesai belum rapih-rapihnya?" Gadis itu bertanya lagi sambil mengetuk pintu.

"Belum." Argan menjawab seadanya.

"Kalau udah beres, langsung ke bawah, udah di tunggu sama yang lain." Pesan Veera.

Argan berdeham sebagai jawaban. Samar-samar Argan sudah bisa mendengar suara musik yang berdentum keras, padahal acaranya masih dimulai sekitar setengah jam lagi.

Pesta ini dan semua rangkaian persiapannya bukanlah ide Argan. Ini semua keinginan Veera. Masih sama seperti 3 tahun belakang ini, kali ini pun Argan masih belum bisa melihat Mama nya berada di sekitarnya dan ikut dalam pesta ulang tahunnya yang ke 17 ini. Walaupun Mr. Aresthon sudah bersikeras untuk mengajak Argan merayakan ulang tahunnya di kampung halaman Kakeknya itu tapi, tetap saja Argan menolak dengan alasan jika ia tidak bisa meninggalkan sekolah dan tanggungjawab nya di tempat ini begitu saja.

"Woi, nyet! Udah belom lo? Lama amat kayak penganten!" Setelah Veera, kini suara Agam yang terdengar berteriak dari luar kamarnya.

"Iya, lama woi! Cepetan, Gan! Kayak mau di pingit aja lo kudu dandan lama!" Danu ikut berteriak.

Brukk!

"Eh iya, ampun boss! Lama-lama aja gak apa-apa!"

Dari dalam kamarnya Argan mengernyit, tidak paham lagi dengan kedua makhluk abstrak itu. Padahal ia tidak mengatakan atau melakukan apapun, suara itu berasal dari kotak sepatu Argan yang jatuh dari atas lemari, bukan berasal dari hantaman tangan Argan karena kesal mendengar seruan teman-temannya.

ARGAN [END]Where stories live. Discover now