45 - Argan Bucin?

54.8K 3.6K 390
                                    

Gimana rasanya waktu tau aku baru up setelah ngaret hampir dua minggu?

Mau main challenge sama aku? Caranya gampang kok. Jika kalian bisa komen di part yang ini sampai 300 komen, aku bakal up Argan lagi hari minggu besok, gimana?

So, are you ready for this challenge, gais?

🍃🍃🍃

"RUGI GUE MASUK SEKOLAH! GABUT IYA, DUIT HABIS IYA, DAPET ILMU KAGAK!" Riel berteriak keras di pinggiran lapangan. Cowok itu melemparkan bola futsal yang tak sengaja di tendang oleh Arva ke arahnya.

"Sori, bang!" Arva berlari mendatangi Riel sambil menggaruk tengkuknya.

"Yoi! Sante aja, gak apa-apa," kata Riel. Cowok itu menyunggingkan sedikit bibirnya. Rasa kesalnya itu bukan karena tendangan bola dari Arva, tapi karena ia yang merasa kurang kerjaan dengan bersekolah, tapi tidak belajar sama sekali.

"Iya bener, Va! Lo sante aja kalau sama si, El! Gak usah takut, dia orangnya pemaaf, kok," Romy menyahut meledek.

Riel yang masih kesal hanya mengacungkan jari tengahnya pada Romy yang justru terbahak sambil bermain bola basket di sisi lapangan. 

"Ngapa lo?" Rega datang. Cowok itu menepuk pundak Riel lalu duduk disampingnya sambil merangkul bahu cowok yang berstatus seniornya itu.

"Gabut gue. Males banget. Pengen cabut aja terus rebahan di rumah," keluhnya.

"Bang Leon mana, deh? Tumbenan gak nempel sama lo?" tanya Rega.

"Gara-gara gue sama Leon kembar, bukan berarti dia harus bareng terus sama gue. Lagian gue sama dia juga ganteng-an gue," Riel menjawab ngaco di akhir kalimatnya.

Rega mengangkat sebelah alisnya, "lo lagi ada masalah sama bang Leon apa gimana, dah?"

Riel mendengus, "kesel gue. Duit bulanan gue dipotong setengah sama bokap gara-gara ketauan nyebat dirumah semalem. Dan Leon gak ada niatan bantuin gue sama sekali, kampret emang!"

"Oh, lo ngediemin gue dari tadi pagi gara-gara itu?" tanya Leon yang sudah sejak tadi berdiri dibelakang keduanya.

Riel memutar bola matanya malas ketika Leon justru tertawa jahil padanya lalu menepuk kepalanya seperti anak kecil, "udah, ngapain lo marah? Nanti gue kasih bagian gue buat lo,"

Seketika mata Riel langsung berbinar mendengarnya, "semuanya?" tanyanya penuh harap.

Leon menggetok kepala Riel, "enak aje! Ongkos pake apa gue kalau duit gue semuanya untuk lo?"

Riel cengengesan. Tak lama Argan datang dari arah tangga. Cowok itu menghampiri mereka dengan salah satu tangan yang masukan ke dalam saku celana.

"Ajak yang lain ke kantin," ucapnya.

"Ngapain? Mau lo traktir? Kuyyy!" Riel berseru heboh.

"Apa apa? Traktiran di kantin?" dari kejauhan Romy ikut-ikutan berseru heboh. Ia bahkan membuat bolanya sembarangan lalu berlari ke arah Argan.

"Eh, gratisan? Ayo-ayo! Gue siap!" bahkan Agam yang tadinya tengah tertidur di lantai koridor pun ikut terbangun karena mendengar kata 'traktir' yang di ucapkan Riel.

"Mata lo gratisan! Cepet elah! Udah ditungguin Rei sama Ayash di kantin!" Danu datang sambil berkacak pinggang.

"Lah, Rei sama Ayash ada di sini? Ngapain?" tanya Rega.

"Mau bahas masalah jadwal jaga keamanan untuk acara minggu depan," jawab Leon.

"Widih, Rei sama Ayash juga ikut? Kok, gue baru tau?"

ARGAN [END]Where stories live. Discover now