55 - Delapan Tangkai

42.8K 4.1K 1.3K
                                    

Hai gaisss-!

Selamat menikmati hasil dari challenge kalian-! Maaf atas keterlambatan waktunya🙏

Hahaha pokoknya aku pengen ngakak entah untuk alasan apa:v

Sampai jumpa di waktu yang belum bisa aku tentukan. Kenapa emang? Aku mau ngaret lagi? IYA.

Setelah hampir 3 minggu ribet tugas ini itu plus udah simulasi ujian akhir waktu hari selasa dan tadi pagi selesai simulasi kedua, akhirnya bulan depan tgl 4 aku ujian kenaikan kelas online🙆

Jadi harap sabar, sabar, dan sabar karena mungkin ini part terakhir yang aku publish sebelum ujian. Baru mungkin ya, belum pasti tapi wkwk:v

Ps: Part ini panjang btw wkwk. Aku sampe gadang ngetiknya lho. Vote & komennya jangan lupa ya bee.

Selamat membaca❤




















Lara melangkahkan kakinya memasuki aula. Gadis itu celingukan mencari keberadaan teman-temannya yang katanya ingin melihat pameran kerajinan para siswa yang ada disana.

"Sini-sini!" Dita memanggil dari arah kejauhan. Tangannya melambai memberi Lara tanda jika mereka ada disana.

Lara langsung tersenyum melihat mereka. Dengan segera ia menghampiri ketiga temannya yang tengah melihat-lihat lukisan yang terpajang disana.

"Ngapain sih kesini?" Tanya Lara.

"Mau gue rusakin lukisannya, Ra." Dita menjawab sebal.

"Jangan, nanti lo kena marah." Larang Lara dengan polosnya.

Dita menggertakkan giginya gemas. Terkadang ia ingin sekali mencakar sahabatnya yang satu itu karena sikap Lara yang kadang kala polosnya luar biasa.

"Eh eh, yang ini bagus deh. Punya siapa ini?" Tanya Intan sambil menunjuk sebuah lukisan.

Karen memicingkan matanya pada bagian ujung bawah lukisan. Ada nama pelukis yang tertulis kecil disana, "Romy Fadillah. Oh, ini punya Romy."

Berbeda dengan Karen yang hanya merespon biasa saja, Dita justru berteriak heboh mendengar fakta itu.

"LAH DEMI APA INI BUATAN SI FAKBOI ITU?!"

Intan langsung menginjak kaki Dita keras-keras setelah melihat para pengunjung aula kini memperhatikan mereka.

Dita meringis, "maaf-maaf," ucapnya saat melihat pelototan teman-temannya.

"Eh tapi seriusan ini buatan Romy?" Tanya Dita penasaran.

"Iya, kata Panji sih walaupun tampangnya kayak gitu tapi, Romy itu emang punya bakat ngegambar sama ngelukis." Karen menjawab.

Dita geleng-geleng kepala, takjub. Ia tidak mengira jika cowok seperti Romy bisa melukis gambar sebagus itu. Berbicara tentang salah satu anak Aligator, Dita jadi teringat akan sesuatu yang tengah heboh di antara geng tersebut. Cepat-cepat ia menarik Lara mendekat.

"Kenapa?" Lara bertanya bingung dengan tingkah aneh Dita.

"Lo tau gak kalau besok Argan ulang tahun?" Tanya Dita serius. Mereka keluar dari aula lalu berjalan melewati koridor yang cukup ramai di lalu-lalangi para murid.

Lara menoleh terkejut, "Argan ulang tahun?" Bukan hanya Lara tapi, Intan juga Karen ikut bergumam kaget.

"Iya, yang ke tujuh belas, masa lo gak tau? Argan gak bilang emang?"

ARGAN [END]Where stories live. Discover now