86 - Turun Jabatan?

21.1K 2.6K 2.2K
                                    

PUNTEN, ADA YANG NUNGGUIN TIDAK?

Wkwkwk

Selamat untuk challenge nya yaa-!

Aku up habis maghrib, tapi gak tau notifnya muncul jam berapa di kalian

Kalian tuh bener-bener, apa harus aku main challenge terus biar kalian gak sider gituu?

Absen dulu sinii-!

Posisi liat notif?

Baca jam berapa?

Tim gercep atau nanti aja?

Pembaca baru atau lama?

Mau aku up cepat lagi? Ramaikan part ini ayoooo-!

Btw, selamat berbuka puasa bagi kalian yang menjalankan-!

Bantu aku kalau ada typo yaaa

Selamat membaca❤























"Ingat ini, jangan pernah terlihat takut di depan lawan lo. Mereka akan meremehkan lo nanti."

"Siap!"

"Pukul lawan lo pakai tenaga, jangan setengah-setengah."

"Oke!"

"Kalau lo ada di posisi terdesak, semisal kalah jumlah sama musuh, dan lo gak melihat celah untuk menang, gue saranin, jangan berbuat nekat. Lo diam dan turuti mau mereka aja, selama itu gak aneh-aneh."

"Kalau gue milih nyerang mereka gimana?" Tanya Lara.

"Bukan pilihan yang bagus. Mending kalau mereka gak berani mukul cewek, tapi kalau mereka gak sampe mandang gender, itu justru bahaya buat lo." Jawab Zei dengan tenang.

Lara mengangguk.

"Dalam situasi dan kondisi apapun, utamakan keselamatan diri lo sendiri. Selama lo dalam kondisi baik-baik aja, akan mudah untuk lo dalam mencari jalan keluar dari sana."

Lara mengangguk lagi. Ia mengerti.

"Saran lo, berbeda sama apa yang sering lo lakuin, Zei. Mana ada utamakan keselamatan diri sendiri, lo malah sering main asal trobos aja," Rei berkomentar dari kejauhan.

Zei menoleh, "tapi gue menang 'kan?" Tanyanya pongah.

Rei berdecak, "yaiya, sih. Tapi kenapa lo ngasih saran yang beda ke Lara?"

"Mau gimanapun, gue gak bisa lupain fakta jika dia itu masih pemula, amatir. Resiko cederanya akan lebih parah kalau dia pakai cara gue. Jadi, untuk saat ini, lebih baik dia belajar cara bertahan dan menjaga posisi aman."

"Ah... " Rei mengangguk mengerti, begitu pula dengan Argan yang juga menyetujui apa yang Zei katakan.

Sejauh yang ia lihat, walaupun awalnya terlihat sangat enggan, tapi Kazeila itu merupakan sosok yang bertanggungjawab dan juga kompeten jika sudah diberikan sebuah kepercayaan untuk melakukan sesuatu.

Dalam sikap tak acuh dan juga datarnya, gadis itu memberikan saran, kemungkinan, dan juga solusi terbaik yang bisa dia perkirakan kepada Lara.

Sekarang, Argan merasa jika ia memang membawa Lara berlatih pada orang yang tepat.

"Ada lagi selain itu?" Tanya Lara kemudian.

"Incar area tubuh lawan dengan efek paling fatal," jawab Zei.

ARGAN [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat