3 - Ketidaksengajaan 2

94.6K 7K 305
                                    

"Sebenarnya, ini sebuah ketidaksengajaan atau sebuah bencana?"

🍃🍃🍃

Dengan sangat-sangat terpaksa, ketiganya sekarang sudah di giring ke tengah lapangan oleh dua guru itu. Sementara Panji, Agam, dan Danu sudah terlebih dahulu masuk ke kelas mereka karena di suruh oleh Pak Jojon. Tadinya mereka tidak ingin pergi ke kelas, tapi karena ancaman Bu Lulu yang mengatakan akan memanggil orangtua mereka jika mereka ketahuan bolos lagi, akhirnya mereka terpaksa menuruti perintah guru itu.

Langkah kaki Rega, Romy, dan Argan langsung terhenti saat melihat di lapangan juga ada tiga sosok mahluk yang berhasil membuat amarahnya terpancing tadi. Argan masih bersikap tenang, ia tidak ingin lepas kendali yang berakibat pada nilai dan hukumannya nanti.

Dan semua itu tidak jauh berbeda dengan Rega dan Romy yang berada di sampingnya. Rega sih, mukanya masih kalem dan adem, tapi tangannya sudah gatal ingin melayangkan bogemannya pada Agung yang sedang tersenyum meremehkan. Terlebih karena ia sedang menjaga image cool dan sikapnya di depan para fans girl-nya itu.

Romy? Cowok itu terlihat tenang-tenang saja. Bukan karena sedang menahan emosi, tapi karena sedang menjaga image-nya di depan para gadis yang sekarang tengah memperhatikan mereka. Alasan yang sama seperti Rega. Maaf sekali, tapi mereka tidak ingin merusak nama baiknya di depan semua orang seperti itu. Toh, aksi baku-hantam tadi bukan sepenuhnya kesalahan mereka, tapi juga kesalahan tiga cunguk di hadapannya itu.

Mereka bertiga disuruh berdiri bersebelahan oleh Pak Jojon. Rega mendengus kesal karena harus bersebelahan dengan Agung. Begitu pula Romy yang harus bersebelahan dengan Fajar. Lalu ada Argan yang bersebelahan dengan Gilang. Dengan tangan yang berada di dekat dahinya, mereka mengangkat kepalanya sambil hormat di depan tiang bendera.

Dari keenam orang itu, bisa terlihat bahwa Argan dan Gilang lah yang paling bersikap tenang dan santai. Seakan kejadian di koridor tadi tidak pernah terjadi. Sedang yang paling rusuh adalah Rega. Cowok itu terus mengumpat tidak jelas.

"Bisa item gue lama-lama dijemur kayak gini!" Ucapnya sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Alay lo! Cowok, kok, takut kulitnya item, kayak cewek aja!" Cibir Agung yang berada disebelahnya.

Rega mendelik, "Ya iyalah, gue takut item! Orang kulit gue mah putih, mulus! Enggak kayak lo yang item mengkilap kayak areng batok kelapa!"

"Enak aja lo ngatain gue! Gini-gini juga fans gue ada banyak!" Balas Agung tak mau kalah.

"Palingan mereka cuma pengen hits aja. Jadinya, ngaku-ngaku fans lo!" Kata Rega sambil tersenyum sinis.

"Emang dasar ya lo! Nyesel gue gak robek mulut lo tadi!" Dengus Agung.

"Oh, lo mau robek mulut gue? Ayo sini! Gue gak takut!" Tantang Rega.

"Diam lo berdua!" Sentak Romy.

Telinga cowok itu sudah panas dengan adu mulut Rega dan Agung yang tak henti-hentinya.

Keduanya langsung terdiam. Mereka tidak ingin mendapatkan amukan dari Romy yang sudah terlihat kesal karena ulahnya. Ditambah lagi dengan Argan yang sudah mulai menunjukkan mata elangnya. Bisa langsung ditebas mereka berdua jika mengusik kedua cowok dingin yang sedang kelelahan itu.

ARGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang