81 - Latihan Pertama?

21.5K 2.4K 1.2K
                                    

Ada yang nungguin?

Yang nahan kepo di part kemarin apa kabar?

Aku sih baik-baik aja, Alhamdulillah:v

Adh ya, gak tau kenapa inget part kemaren malah pengin ngakak:v

Btw, tau Argan dari mana?

Posisi pas liat notif?

EH IYA, Aku up cepet ni, ya 'kan? MINTA VOTE SAMA COMMENT NYA SEBAGAI BAYARAN BOLEH DONG YA?

Kasih tau aku kalau ada typo yaaa


Selamat membaca❤





















































Lara mengedarkan arah pandang ke sekitar. Setelah melepaskan helm, gadis itu mengernyit melihat pagar rumah megah siapa yang berada tepat di hadapannya.

"Ini rumah siapa?" Tanya Lara seraya memandang Argan.

Tidak menjawab, Argan justru menoleh pada Rei yang juga ikut dengan mereka. "Ini rumah siapa?" Argan mengulang pertanyaan Lara pada Rei.

"Rumah Zei." Rei menjawab singkat.

Mendengar itu, Lara segera meneliti arsitektur rumah megah yang ada di depannya dari celah pagar. Gadis itu berdecak kagum. Sejak awal ia memang yakin jika sosok Kazeila Zevanya adalah definisi dari kata sempurna yang sesungguhnya.

Gadis itu benar-benar selalu berhasil membuat Lara merasa takjub.

"Zei nya ada di dalam?" Tanya Lara celingukan.

"Gak ada. Satu jam yang lalu Zei masih latihan di sekolah. Harusnya dia lagi jalan balik sekarang," jawabnya yang membuat Lara mengernyit.

"Kalau Zei nya belum nyampe, kenapa kita kesini duluan?" Tanya Lara pada Argan.

Argan mengedikkan bahu. Ia juga sama tidak mengertinya dengan Lara. Yang cowok itu lakukan hanya memperhatikan Rei yang sekarang tengah berbicara sebentar dengan satpam yang tengah berjaga di pos satpam samping pagar.

Tidak memerlukan waktu lama, pagar hitam tinggi yang berdiri kokoh di hadapan Lara langsung terbuka bersamaan dengan Rei yang berjalan mendekat.

"Motor lo bawa masuk ke dalam aja," kata Rei seraya menaiki motornya kembali.

Argan menoleh pada Lara, "mau ikut atau jalan sampe dalam?" Tanyanya.

"Jalan aja lah, udah dekat ini," jawab Lara yang langsung dibalas anggukan kepala oleh Argan.

Membiarkan Argan lebih dulu mengendarai motornya, Lara justru mulai menikmati halaman rumah Zei yang luas dan dipenuhi oleh rerumputan hijau. Sangat menyejukkan dan enak untuk dipandang lama-lama.

Sebenarnya ada banyak hal lain yang ingin Lara deskripsikan, hanya saja panggilan suara Argan membuat lamunan gadis itu buyar dalam seketika.

"Lama," Argan mencibir begitu Lara menghampirinya.

Lara tidak membalas selain hanya mencebikkan bibir, karena tahu membalas cibiran Argan sama saja dengan memulai perdebatan. Sedangkan Lara sendiri sedang malas untuk berdebat dengan cowok itu, apalagi di rumah orang.

"Sore, mas Rei," seorang pria datang menyapa Rei, tak lupa ikut tersenyum ramah dengan sedikit menunduk pada Argan dan juga Lara yang berdiri dibelakang Rei.

ARGAN [END]Where stories live. Discover now