7 - Analisis Perilaku?

64.6K 5.2K 79
                                    

"Kita gak lagi ngeghibah kok, cuma lagi analisis perilaku orang aja, hehehe."

🍃🍃🍃

"Lo hutang penjelasan sama kita!" Ucap Dita sambil menggebrak meja yang ada di ruang tamu rumah Lara.

Ya, sekarang 4 sekawan itu sedang berada di dalam rumah Lara, ya lebih tepatnya ruang tamu di rumah yang bisa disebut sederhana itu.

"Jangan berisik, nanti tetangga marah." Tegur gadis berambut panjang itu sambil berjalan dengan nampan minuman yang berada ditangannya.

"Ah, bodoamat! Pokoknya lo harus jelasin semuanya ke gue!" Kukuh Dita.

"Santai elah, Dit. Lo bukannya bantuin Lara bawa minumannya, eh malah marah-marah gak jelas di rumah orang. Dasar gak tau diri." Cibir Karen lalu mengambil alih nampan yang Lara bawa. Gadis itu kemudian menaruhnya di meja yang tadi Dita gebrak lalu memilih duduk di lantai setelah menggeser kursi rotan yang ada disana.

"Lo kayak gak tau Dita aja, Ren. Dia kan emang selalu jadi gak tau diri kalau keponya udah kumat." Celetuk Intan.

"Apa lo bilang?!" Sahut Dita tak terima.

"Berisik elah, Dit! Lo mau Lara sampe diusir sama tetangga karena lo yang kayak toa masjid?" Karen menatap tajam Dita.

Lara hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah teman-temannya. Ia mengambil duduk di samping Karen lalu mulai menceritakan semuanya agar mereka–maksudnya Dita supaya tidak berisik dan merecokinya lagi. Sebenarnya Intan dan Karen tidak begitu ingin tahu tentang masalah ini, tapi karena Dita yang sudah kepo stadium akhir dan juga berisik, akhirnya ia menceritakannya. Lebih baik bukan, daripada ia harus diusir karena mulut berkah sahabatnya itu?

Mereka mendengarkan dengan serius penjelasan Lara yang bercerita dari awal hingga akhir. Tidak ada yang ia lebih-lebihkan dari ceritanya itu, ia juga tidak menyembunyikan apa-apa dari cerita yang ia ceritakan pada mereka. Lara hanya menceritakan sesuai apa yang ia alami.

"Demi apa lo ketemu sama Kakaknya Argan?!" Pekik Intan heboh.

Lara, Karen, dan Dita menatap datar Intan.

"Iya, gue ketemu sama Kakaknya Argan. Soalnya kan, waktu kejadian Argan nabrak gue, waktu itu dia lagi bonceng Kakaknya. Kenapa emangnya? Kok lo heboh gitu?" Tanya Lara heran karena Intan bisa seheboh itu.

"Gilaaa! Kakaknya Argan kan cantik banget! Gak ketulungan! Bisa dibilang, dia itu Argan versi cewek dalam visualnya!" Jawab Intan menggebu.

"Masa sih? Yang bener lo?" Tanya Karen meragukan.

"Lo gak percaya? Tanya noh Lara!" Kata Intan. "Ya kan, Ra? Kakaknya Argan cantik?"

Lara hanya mengangguk, "Iya, dia cantik banget."

"Secantik apa sih? Si Mona lewat apa enggak?" Kini Dita yang jadi penasaran.

Intan mengangguk antusias, "Mona juga lewat! Pokoknya cantik banget!" Jawabnya. "Gini aja deh, menurut kalian, Argan itu ganteng apa enggak?"

"Ganteng," Jawab Lara kalem.

"Gak usah di tanya lagi," Tambah Karen.

ARGAN [END]Where stories live. Discover now