Prolog

298K 10.9K 726
                                    

"Mati lo!"

"Mati lo kambing!"

"Shit! Kenapa jadi gue yang di bunuh?!"

"Ogeb lo, Gam!"

"Kenapa lo bunuh gue dodol?!" Teriak seorang cowok dengan stik PS yang berada di tangannya. Mulutnya tak henti-hentinya mengeluarkan cacian.

"Lo musuh gue! Bukan temen gue! Ya gue bunuh lah!" Balas Agam santai.

"Nji! Bantuin gue!" Teriaknya lagi.

"Ini lagi gue bantuin!" Sahut Panji.

"Weh cepetan! Si Argan udah maju duluan!" Heboh Rega.

"Berisik lo! Buruan anjir!" Bentak Panji.

"Eh...eh si Agam minta di tabok siah! Minggir!" Teriak Rega lagi.

"Gan! Cepet Gan!" Teriak Agam pada satu-satunya cowok yang bersikap paling normal di antara mereka semua.

Tanpa di duga, Argan sudah memenangkan game yang ia mainkan bersama ketiga temannya.

"Sial!" Umpat Panji sambil melempar stik PS di tangannya.

"Enak banget lo lempar-lempar stik PS gue!" Sungut seorang cowok yang baru saja memasuki ruangan itu.

"Dari mana aja lo?" Tanya Agam.

"Nih!" Jawabnya sambil menyodorkan beberapa minuman dingin dan juga cemilan.

"Gini dong kalo jadi tuan rumah tuh," ucap Rega seraya meminum minumannya.

Danu hanya mencibir lalu duduk di sebelah Argan. Cowok itu sekarang tengah asik bermain dengan ponselnya. Danu mencoba melihat apa yang sedang di lakukan olehnya tapi Argan segera memasukan ponselnya ke dalam saku celananya lalu berdiri.

"Gue balik." ujar Argan.

"Cepet amat? Mau kemana lo?" Tanya Rega.

"Jemput." jawabnya datar.

Rega yang mengerti maksud dari 'jemput' itu pun hanya ber'oh' ria lalu mengangguk.

Argan mengambil tasnya dan pergi keluar dari kamar Danu. Cowok itu berjalan santai menuruni tangga lalu mengangguk saat Intan--adik Danu menanyainya apakah ia akan pulang. Ia juga sempat menyalami kedua orangtua Danu yang sedang berada di ruang keluarga.

Hubungan Argan dan yang lainnya dengan orangtua Danu sangat baik. Mereka kerap kali bertegur sapa saat tak sengaja bertemu di tempat umum. Walaupun yang lebih sering menyapanya adalah mereka daripada Argan.

Argan mengambil motornya yang terparkir di halaman rumah Danu lalu segera pergi meninggalkan rumah itu.

🍃🍃🍃

Argan berdiri di depan motornya sambil menatap gerbang sekolah yang bertuliskan 'SMA Bintang' itu terbuka. Ia melirik jam tangannya, sekarang pukul 15.35 sore. Seharusnya bel pulang sekolah ini sudah berbunyi bukan? Lalu mengapa gerbangnya belum di buka juga?

ARGAN [END]Where stories live. Discover now