1.4 ; The Wedding Debt

13.2K 1.8K 46
                                    

Hippo akhirnya membiarkan Nania menangis tanpa menuruti kemauan anak itu untuk tinggal di rumah sakit bersama Tulip—mamanya yang tak ingin pulang karena Hippomenes adalah alasan mengapa wanita itu memilih tidak ingin kembali ke tempat mereka pernah tinggal bersama. Nania kelelahan dan tertidur hingga Hippo sampai di rumah dan menggendong anak itu menuju kamarnya.

Hippo tidak langsung pergi setelah menata posisi tidur bagi putrinya. Dia mengamati Nania yang sudah semakin besar dan pandai bicara. Rupanya Nania tidak baik-baik saja selama ini. Hippo pikir, dengan memberikan semua fasilitas yang lebih dari anak-anak biasanya akan membuat Nania merasa cukup. Karena Nania tidak pernah menuntut apa-apa kepada Hippo sebagai papanya. Tulip juga selalu memilih diam ketika dirinya seringkali pulang larut dan lupa mengenai janjinya pada Nania. Pria itu pikir segalanya baik-baik saja, hingga dia menemukan fakta bahwa Nania hadir bukan karena kekhilafan antara dirinya dan Tulip saja.

Mengingat hal itu, Hippo langsung tersadar harus pergi kemana untuk mendapatkan jawaban. Dia baru tersadar pasti Tulip tidak melakukannya atas idenya sendiri. Dalang dari semua ini adalah ayahnya, Agungsyah.

"Bapak mau ke rumah sakit lagi?" tanya Anne yang baru akan masuk ke kamar Nania.

"Nggak. Kamu jaga anak saya dengan baik, Anne."

Hippo sudah tidak tahan ingin menemui ayahnya, tapi Anne menahan langkahnya. "Nanti kalo non Nia bangun dan tanya Bapak dimana, saya jawab apa?"

Jawab apa? Hippo memikirkan jawabannya. Ingatan mengenai ucapan Nania saat menangis tadi muncul kembali. Papa bisa kerja, aku sama mama.

"Jawab aja saya kerja, Anne."

Nania pasti tidak akan percaya jika Anne nantinya menjawab Hippo menunggui mamanya yang sedang menangis dan histeris di rumah sakit. Anak itu juga akan meminta dibawa ke rumah sakit nantinya. Jawaban pergi bekerja adalah kebiasaan yang Nania pasti harapkan sebagai jawaban.

"Baik, Pak."

Hippo mengangguk dan segera saja pergi dari rumah untuk menemui Agungsyah.

*

Saat memasuki rumah penuh kemegahan milik Agungsyah kepala Hippo penuh dengan segala sumpah serapah. Kesalahannya memperlakukan Tulip dengan tak adil tetap berasal dari keputusan Agungsyah yang memiliki kekuasaan untuk menjadikan Tulip bonekanya. Apalagi atas nama hutang yang dimiliki mendiang orangtua Tulip.

"Selamat siang—"

"Dimana ayah saya?" potong Hippo dengan rasa kesal yang memuncak.

"Beliau sedang berada di lapangan golf. Jadwalnya masih sepuluh menit lagi untuk kembali ke rumah."

Hippo tidak peduli dengan jadwal ayahnya. Kenapa Hippo harus menunggu jika lapangan golf itu sendiri ada di rumah tersebut??

"Minggir!" ucap Hippo dengan menyingkirkan tubuh asisten ayahnya yang rumit sekali mengatur jadwal Agungsyah bahkan kepada anak pria itu sendiri.

Hippo sudah melihat tubuh ayahnya yang bersiap mengayunkan stik kebanggaannya dan berambisi mendapatkan ace dalam sekali ayun.

"Apa yang ayah lakukan sebenarnya!!??" Hippo sukses menghentikan gerakan Agungsyah dan membuat mood pria tua itu hancur.

"Bawa semua peralatan saya. Cukup olahraga hari ini." Agungsyah tidak menunggu sepuluh menit untuk menyelesaikan permainan golf-nya.

Semua orang menuruti ucapan Agungsyah dan meninggalkan lapangan.

"Kamu bersikap bar-bar sekali, Pome. Ayah bisa aja dapat ace kalo kamu menata sopan santun."

"Berhenti berpura-pura tenang, Yah. Ayah tahu semuanya dan membiarkan ini terjadi! Apa yang Ayah mau sebenarnya!?"

"Yang ayah mau? Ayah melihat kamu menikah, dan tidak menuruti keinginan perempuan yang menganut paham child free semacam itu. Ayah sudah mendapatkan yang ayah mau. Nania lahir dan menjadi cucu kebanggaan ayah. Harusnya Tulip melahirkan cucu kedua untuk ayah, tapi karena kebodohan kamu semuanya gagal."

"Ini semua karena ayah yang merencanakan hal konyol—"

"Ini semua terjadi karena kekonyolan kamu dalam bertindak, Hippomenes Yugasyah!"

Apa mereka akan melantangkan suara satu sama lain sekarang? Karena sepertinya mereka akan menguak masa lalu dengan cara tak elegan sama sekali.

The Wedding Debt / TAMATحيث تعيش القصص. اكتشف الآن