7.4 ; The Wedding Debt

6.8K 903 61
                                    

'Kenapa perempuan gampang marah dan mengantuk'

Hippo mengetikkan kata kunci yang terhitung tak masuk akal untuk dicari. Namun, ini adalah bentuk usaha dari siasat menjadi peka seperti banyak kaum hawa gemborkan diluar sana. Hippo sedang berusaha menjadi peka atas perubahan mendadak yang terjadi dalam diri Tulip. Untungnya, hasil pencarian teratas langsung menarik perhatian Hippo karena jawabannya termasuk membuat Hippo mendapatkan angin segar.

Perempuan Mengantuk dan Emosional Tanda Perlu Bercinta?

Mar 14, 2014 — Kurangnya bercinta membuat obat penenang alami yakni hormon oksitosin yang dipompa ke ...

Bagian itu benar-benar menarik perhatian Hippo. Seakan semesta mendukung dirinya dan Tulip untuk melakukannya. Perempuan itu ternyata membutuhkan sesi bercinta agar tidak mudah marah pada Hippo dan mengantuk di kantor.

Hippo menyimpan halaman website tersebut dan mulai menggulir layar ponselnya ke bawah.

Mengapa Kurang Tidur Bikin Orang Mudah Marah? - Kompas Health

Jul 13, 2013 — Kurang tidur dan kelelahan bisa mengubah 'kepribadian' seseorang menjadi mudah marah dan...

Mengapa Wanita Mudah Tersinggung? - Kompas Lifestyle

Sep 28, 2011 — Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa para wanita...

Pasangan Marah dan Mudah Emosi? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Pikiran yang penat dan stres berkepanjangan adalah penyebab pasangan marah yang paling umum...

9 Penyebab Mudah Ngantuk, Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental

Sep 8, 2021 — Rasa kantuk juga bisa disebabkan gangguan mental atau emosi. Orang yang mengalami stres...

Semakin mencari ke bawah, semakin Hippo tidak merasa jawaban dari website lain tepat. Yang paling cocok menurutnya adalah yang muncul bagian paling atas. Tulip kurang bercinta. Pria itu meyakini demikian. Mungkin karena dirinya memang menginginkan hal persis dari pencarian teratas meski sudah dirilis tahun 2014 yang lalu.

"Ini paling bener. Fix. Tulip butuh bercinta."

Hippo tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengatakan hal tersebut tanpa peduli ada yang mendengar. Padahal jelas siapa saja bisa masuk ke ruangannya asal Tulip memberitahunya dan Hippo mengizinkannya. Namun, bagi seorang Lentera Jiwa, dirinya tidak memerlukan jawaban Tulip untuk memberitahukan mengenai tujuannya ke sana.

"Anda perlu bercinta, Pak?"

Hippo menatap Lentera dengan geram. "Kamu nguping?"

Lentera menggeleng. "Bapak sendiri yang mengatakannya tanpa rem." Pria itu tidak memberikan kesempatan bagi Hippo untuk mengungkap kalimat panjang. "Ini laporan kesehatan Tuan Agungsyah, Pak. Sesuai yang Anda minta."

Hippo selalu mencemaskan kondisi ayahnya yang terkadang suka terbatuk-batuk tanpa kenal waktu. Meski Agungsyah bukan perokok aktif, tapi pria tua itu pernah mengonsumsinya saat kehilangan istri yang berselingkuh di belakangnya. Agungsyah saat itu hanya ingin melampiaskan saja, walau sebenarnya tak benar-benar suka dengan rokok.

"Masih aman, kan?" tanya Hippo meminta penjelasan dari semua keterangan surat dengan bahasa medis yang tidak Tulip pahami benar.

"Sejujurnya memang akan parah seiring usia. Apalagi Tuan Agungsyah memiliki penyakit bawaan seperti kolesterol, jadi harus tetap dijaga, Pak. Dan umur tidak akan ada yang tahu."

Lentera paham betul hubungan ayah dan anak itu. Dari luar memang terlihat tak saling peduli, padahal mereka sangat saling menyayangi satu sama lain hingga diam-diam saling menyelidiki melalui Lentera. Oh, sungguh Lentera adalah jembatan rahasia yang memiliki kemampuan seperti bunglon. Saat bekerja untuk Agungsyah, dia menjaga rahasia pria itu. Dan saat bekerja untuk Hippo, dia juga melakukan hal yang sama. Ditambah dengan urusan pekerjaan di perusahaan yang tidak berperikemanusiaan. Itu sebabnya Lentera jarang istirahat dan akan emosi saat dilimpahi kemarahan Agungsyah atau Hippo.

"Saya nggak mau kehilangan ayah saya," ucap Hippo sendu.

"Kalau begitu tetaplah sehat, bahagia, dan menjaga kualitas hidup Anda, Pak. Maka dengan begitu Tuan Agungsyah akan tetap sekuat yang ia bisa."

Hippo mengernyit. "Maksud kamu, kalau saya sakit ayah saya akan ikut tumbang?"

"Saya menebaknya begitu. Tuan Agungsyah masih memegang perusahaan juga untuk menemani Anda saja, Pak. Beliau sebenarnya sudah lelah, tapi tidak mau meninggalkan Anda sendirian."

Percaya tidak percaya, Hippo memang merasakan sikap protektif ayahnya. Namun, di kepala Hippo, seorang Agungsyah hanyalah tak mau melepaskan jabatan, bukan untuk menemaninya.

"Sudahlah, jangan bahas hal sentimental. Tolong kamu panggilkan Tulip ke sini."

"Telepon ruangan Anda mati, Pak?" tanya Lentera yang heran dengan titah Hippo. Padahal pria itu bisa memanggil Tulip melalui telepon ruangannya.

"Dia ..." nggak akan menjawab, " ... sibuk memilah dokumen. Saya malas telepon. Kamu panggilkan saja, jangan banyak bertanya."

Lentera menarik napas sebelum mengangguk. "Baik, Pak."

Selanjutnya, Hippo akan membicarakan mengenai informasi yang sudah didapatkannya dari internet. Mari bercinta, Tulip.

Ini bentuk CD yg dipake Hippo waktu ehem-ehem di ruangannya sama Tulip

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini bentuk CD yg dipake Hippo waktu ehem-ehem di ruangannya sama Tulip. Itu masih ketutup, ya. Cuma ada lubang buat memudahkan aja😌 buat pipis maksudnya.

Ini punya Tulip

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini punya Tulip. Aman, kan?😆 Asal gak dilihat belahan tengah pas Vgna nya aja😌.

The Wedding Debt / TAMATWhere stories live. Discover now