8.5 ; The Wedding Debt

7K 1.1K 18
                                    

Banyak hal yang tidak Tulip mengerti dengan diri Agungsyah. Pria yang sudah berumur itu memiliki sikap yang memang benar-benar tak dimengerti oleh Tulip. Ada kontradiksi yang terkandung dari ucapan dan keinginan Agungsyah. Namun, harus Tulip akui bahwa Tulip memang merasa diberikan kelonggaran yang tidak pernah ditebak sebelumnya.

"Hutang saya bisa lunas dengan cara seperti itu, Pak?" tanya Tulip sangat bingung.

Di dunia ini, jika ada cara semacam ini untuk berhutang dan membayarnya, mungkin banyak sekali perempuan akan datang ke Agungsyah untuk berhutang agar bisa membayarnya dengan tidur dan memiliki anak dari Hippo, putra Agungsyah. Bukan berarti Tulip sangat menyukai cara ini, Tulip bahkan merasa harga dirinya terinjak-injak karena harus menjadi perempuan yang mudah membuka kakinya tanpa jual mahal sedikitpun. Hanya saja ... cara pelunasan hutang ini terlalu aneh.

"Ya. Kamu nggak suka?" balas Agungsyah dengan sebelah alis yang naik.

"Bukan begitu, tapi saya merasa cara ini aneh, Pak."

Agungsyah tertawa. "Semua ini sudah aneh sejak awalnya, Tulipa. Saya yang sejak awal mendapati faktanya juga merasa aneh. Tapi, ya, sudahlah. Kapan-kapan, saya akan menceritakannya."

Pria itu sudah bersiap untuk pergi dengan berdiri dan merapikan jas mahal yang dikenakan. Tulip hanya bertugas untuk menggiring pria itu untuk keluar dari apartemennya.

"Saya tidak akan sering-sering ke sini, tapi seseorang akan selalu mengabari saya jika sesuatu terjadi dengan kamu. Sehat selalu, Tulipa. Jaga cucu saya hingga waktunya tiba, hingga dia siap menerima segalanya."

Apa yang diucapkan oleh Agungsyah benar-benar membingungkan. Ada apa, sih dengan pria itu?

"Iya, Pak." Hanya itu balasan yang bisa Tulip berikan. Dia sangat bingung dengan sikap Agungsyah dan memiliki niatan untuk tidak membantah apa pun lagi. Tulip ingin istirahat agar tubuhnya pulih.

Begitu pintu tertutup, Tulip hanya bisa mengatakan. "Sabar, ya, Nak. Kakek dan ayah kamu memang aneh. Mereka berdua cuma bisa bikin pusing nggak jelas."

*

FWB [Saya di depan tolong buka pintunya dan kita bicara.]

Tulip mendesah lelah karena pria yang nama kontaknya dia ganti itu menghubunginya lagi. Ya, setidaknya ini memang sudah malam dan Tulip bersiap untuk membuat masakan guna mengisi perutnya.

"Biarin ajalah, sampe dia bosen nunggu di depan. Nanti juga dia balik ke unitnya sendiri."

Tulip yakin Hippo tidak akan betah menunggunya yang sengaja mengabaikan pria itu. Hippo tidak akan sabar menunggu hanya untuk bicara dengan Tulip. Lagi pula siapa yang akan tahan untuk mendengarkan penyangkalan pria itu saja?

FWB [Tulip saya akan membuat keributan di depan sampai kamu membuka pintunya.]

Tulip mulai berdecak karena Hippo mengancamnya dengan cara semacam ini. Pria itu tak pernah mengerti dengan ketenangan, ya? Tulip baru menyadari bahwa malam-malamnya bersama Hippo selalu saja diiringi dengan pengalaman liar yang berisik dan tidak tenang karena suara desahan dan sebagainya. Sekarang, pria itu tak bisa membuat hidup Tulip tenang sedikitpun.

"Ayah kamu nyusahin," gerutu Tulip yang mau tak mau membukakan pintu dengan wajah masamnya.

"Kamu marah? Kamu nggak mau bicara dan ingin memutuskan apa pun sendirian?" Hippo menyerang Tulip dengan semua pertanyaan dan memaksa masuk ke dalam apartemen perempuan itu.

"Mas, bisa tolong tenang sedikit? Saya sedang lemas karena butuh makan sekarang."

"Kamu belum makan? Gimana dengan bayi di perut kamu kalo belum makan??!"

Tulip mengabaikan pria itu dan memilih menuju dapur untuk meneruskan membuat saus pastanya.

"Tulip—"

"Kita bicara setelah saya selesai makan, Mas. Tolong."

Hippo terdiam dan duduk ruang tamu menunggu Tulip selesai. Malam ini akan menjadi obrolan panjang dan Tulip menyiapkan dirinya sendiri untuk siap menghadapi segalanya, karena keputusan Hippo mungkin akan sama saja diluar perkiraan seperti Agungsyah.

[Yuhuuuu. Special chapter sudah ada di KK, ya. Aku juga bikin novelet yang hanya akan di posting di sana. Coba cek prolognya yang bisa dibaca gratis, ya. Beli 2500 untuk bab 1, judulnya 'Little Bump'. Happy reading💜]

The Wedding Debt / TAMATWhere stories live. Discover now