Transmigrasi : Bertahan Hidup...

By ucturboh

100K 14.7K 184

author : ucturboh/KH deskripsi : Nana berhasil menghindari kematian akibat kecelakaan. namun siapa sangka, da... More

ch. 1
ch. 2
ch.3
ch.4
ch.5
ch.6
ch.7
ch.8
ch.9
ch. 10
ch.11
ch.12
ch.13
ch. 14
ch.15
ch.16
ch.17
ch.18
ch.19
ch.20
ch. 21
ch.22
ch.23
ch.24
ch.25
ch.26
ch.27
ch.28
ch.29
ch. 30
ch.31
ch.32
ch.33
ch.34
ch.35
ch.36
ch.37
ch.38
ch. 39
ch.40
ch.41
ch.42
ch.43
ch.44
ch.45
ch.46
ch.47
ch.48
ch.49
ch.50
ch.51
ch. 52
ch.53
ch.54
ch.55
ch.56
ch.57
ch.58
ch. 59
ch.60
ch.61
ch.62
ch.63
ch.64
ch.65
ch. 66
ch.67
ch.68
ch.69
ch.70
ch.71
ch.72
ch.73
ch.74
ch.75
ch.76
ch.77
ch.78
ch.79
ch.80
ch.81
ch.82
ch.83
ch. 84
ch. 85
ch.86
ch.87
ch. 88
ch.89
ch.90
ch.91
ch.92
ch.93
ch.94
ch.95
ch.96
ch.97
ch.98
ch.99
ch.100
ch.101
ch.102
ch.103
ch.104
ch.105
ch.106
ch.107
ch.108
ch.110
ch.111
ch.112
ch.113
ch.114
ch.115
ch. 116
ch.117
ch.118
ch.119
ch.120
ch.121
ch.122.
ch.123
124
125
126
127
128

ch.109

445 71 4
By ucturboh

Saat ini Nana bermimpi dia sedang berada di padang yang luas . disisi padang itu ada hutan yang dipenuhi oleh pohon persik yang belum berbunga. Suasananya sangat nyaman dan sejuk. Nana sudah lama tidak merasakan suasana yang nyaman ini. Hari harinya sepertinya dipenuhi dengan kegiatan yang terburu buru.

Di dalam hutan ada jalur setapak. Nana memutuskan untuk berjalan disana. Nana menaiki tangga batu. Lalu sampailah dia di sebuah rumah kayu bergaya Zen. Nana memasuki rumah itu.

Didalam rumah sangat bersih tanpa ada siapapun. Sepertinya Nana pernah melihat Rumah seperti itu. Apakah dia mengalami dejavu.?

Nana berjalan jalan didalam rumah. Ada aula depan yang  menghadap kepadang yang luas.
Sepertinya topografi tanah ini sedikit lebih tinggi, atau hutan sengaja diberi spasi agar sang pemilik rumah dapat melihat padang rumput..? Nana tidak begitu jelas..

Di aula terdapat lantai tatami dan meja serta bantal duduk. Di ujung aula Ada sebuah sumur yang tertutup. Nana berbalik dan melihat lihat ruangan yang lain.

Setelah berkeliling, Nana menemukan Ada lima kamar yang luas, dan ada ruang yang memiliki alat alat khusus menjahit dan menyulam. Lalu Nana menuju tempat terakhir, yaitu dapurnya...

Dapur sangat bersih dan teratur. Tapi tidak ada sisa makanan atau bahan makanan. Itu persis bersih seperti baru. Tapi peralatan memasak dan tungkunya...

Emm.. Sangat kuno.. Mungkin Nana hanya bisa membuat teh atau Miso Kiritanpo dengan dapur  yang seperti itu.

Lalu Nana berbalik melalui lorong disebelah dapur. Dan sampai ke belakang rumah. Dibelakang rumah Terdapat kolam air panas yang cukup besar, ternyata rumah yang terlihat kecil diluar ternyata besar didalamnya.

Nana berbalik dan hendak keluar rumah. Tapi sebuah tangga di sisi kanan lorong menarik perhatiannya.

Sepertinya, tadi tangga itu tidak ada..

Nana menaiki tangga dan sampai di loteng. Saat Nana membuka pintu dan memasuki loteng, obor di dinding dinding loteng menyala secara otomatis. Dari baunya itu menggunakan minyak ikan paus.

Loteng ternyata sangat luas. Ada berderet deret rak disana. Nana melihat banyak telur. Ada yang besar dan ada yang kecil. Di sisi lain loteng ada pintu ganda besar. Mungkin itu mengarah ke balkon.

Nana mendekati rak rak itu. Yang membuatnya terkejut adalah saat dia membaca "telur sapi"...

Nana melihat telur sebesar telur burung unta. Itu hitam dan berkilau.. Lebih mudah mengatakan bahwa itu adalah batu opal sebesar telur burung unta. Tapi mengapa dinamakan "telur sapi"? Apakah sapi bertelur?

Nana celingak celinguk.. Ada beberapa yang menurut Nana adalah telur asli. Tetapi nama di depan rak membuatnya aneh. Apakah itu benar benar telur binatang?

Ada telur domba dan dan kura kura, telur burung dan telur kadal. Masing masing diberi Nama tapi dengan bermacam macam bentuk dan ukuran..

Nana mundur dan hendak keluar, akan tetapi perhatiannya terpaku pada pojok ruangan..
Pojok ruangan mirip area penelitian. Disana ada telur transparan.. Tidak, batu transparan..

Nana maju untuk melihat lihat.. Nana mengelus benda itu. Benda tergeletak begitu saja di meja, itu licin dan dingin. Ada beberapa batu api putih di dalam kotak di atas meja.

Nana menempatkan telur ditempatnya dengan iseng. Lalu menata batu api putih sekeliling telur.. Apakah ini tempat penetasan atau memasak telur. Nana hanya coba coba.. Saat Nana  selesai menempatkan telur.. Nana berbalik dan hendak keluar ruangan.

Tapi..

Crack.. Crack.. Crack.. Bam..

Nana berbalik untuk melihat.. Batu transparan itu retak dan meledak..

Nana jatuh kedalam mimpi yang gelap...

***

Dalam mimpi kedua, Nana melihat kehidupannya didunia modern.. Masa masa kecilnya, masa remaja sampai saat ia bekerja, juga saat dia menjalani kehidupan keduanya.. Semuanya seperti film spoiler yang diputar ulang. Nana seperti orang asing yang berdiri disamping dan melihat.

Tiba tiba Nana takut.. Dia takut semua yang dia alami selama ini tidak nyata.. Nana takut ini semua hanyalah impian orang mati..

Nana meneteskan air mata.. Nana memanggil siapapun yang dikenalnya.

Ibu,.. Kakek.., Gu Xiao.., kakak Fu,.. paman,.. Siapapun.. Siapapun..

Nafas Nana terasa panas. Dia terduduk.. Tubuhnya terasa dingin.. Dia menggigil,..

Dingin.. Sangat dingin..

"bangun..."

Siapa itu?...

"ayo bangun.."

Siapa yang memanggilku?

Sedikit demi sedikit perasaan ditubuh Nana kembali normal. Tapi Nafasnya masih terasa panas.

Nana ingin membuka matanya. Tapi terasa berat..

Tangan yang dingin terasa membelai pipinya.. Nana bergidik dan mengira itu tangan hantu.. Entah mengapa, kekuatannya kembali ke tubuhnya seketika..

Nana belum sempat membuka mata tapi dia segera bangkit dan hendak berlari menjauh.. Itu adalah tindakan bawah sadar.. Tapi,..

"aduh.." dahi Nana menabrak sesuatu.. Dan hidungnya sakit..

Mata Nana berkaca kaca..

"kau tidak apa apa?"

Nana mendengar sebuah Suara pria yang nyaman untuk didengarkan, berbicara kepadanya..

Nana mendongak dan bertemu sepasang mata sebiru laut..

Sepertinya, aku pernah mengalami ini.. Tapi kapan?.. Siapa dia..

Nana melihat ke kiri dan kekanan. Dia tetap berada di dalam rumah itu.. Namun kali ini perasaan ini lebih nyata..

"hei.." laki laki itu melihatnya lagi.

"t-tuan.. Tolong minggir" Nana merasa canggung.

Karena laki laki ini sedang berbaring miring dan separuh badannya berada diatasnya, dia sepertinya mengamati kondisi Nana, tapi posisi kabedon ini bisa membuat orang salah faham kan..

Seluruh tubuh Nana berada dibawah selimut tebal. Nana masih belum mengetahui keadaanya. Dirinya masih dalam trans saat laki laki itu memeluknya..

"maaf.. Maafkan aku.. Ini semua salahku.."

"t-tunggu.. Kau siapa.. J- jangan seenaknya memeluk.." Nana gemetar dan tidak tahu harus apa. Siapa yang tidak tercengang saat tiba tiba dipeluk laki laki tampan, oke..!?

Tetap diam akan melukai harga diri wanita, tapi jika dilepaskan... Nana merasa sayang..

Dalam dua kehidupannya, Hal yang membuatnya bergetar adalah.. Disukai lelaki tampan.. Nana menyukai banyak lelaki tampan.. Lebih disukai yang macho dan memiliki 8abs.

Nana bisa tidak makan seharian hanya dengan memandang foto Rain, setengah telanjang..

Nana lebih menyukai aktor lawas, tapi sayangnya.. Semakin bertambahnya usia, mereka akan segera absen dari dunia entertain..

Baik, sekarang ada laki laki tamvan dan macho didepannya.. Haruskah dia menamparnya karena lancang? Atau menampar diri sendiri, karena terlalu banyak berfantasi..?

"t-tuan lepaskan, bagaimana jika nanti pacarmu melihat?" Nana menggunakan jurus lama.

"kau adalah istriku.. Darimana pacar ini?" kata lelaki itu..

Astaga.. Apakah dia terjebak.. Lagi...?

***

Jadi,

Setelah banyak tikungan dan belokan panjang dan lebar..

Ternyata ini adalah Mo Ying Han..  Tunangan lamanya yang tidak pernah muncul. Entah kenapa Nana merasa kesal padanya. Dia merasa teraniaya..

"Mo Ying Han.. Mari kita luruskan ini.. Aku, sebagai mempelai wanita menolak hubungan ini.."

Blarrr...

"mamaa..." Nana naik ke pangkuan Mo Ying Han.

Sial, Nana lupa petirnya..

"tidak jadi, tidak jadi.. Aku menerimanya sebagai pasanganku.." Nana mengucapkan kalimat dengan tergesa gesa.

Saat tidak ada gemuruh dilangit dia menghela nafas.. Betapa sulitnya menjadi perempuan.

Baru saat itu Nana menyadari bahwa dia hanya memakai selimut tebal untuk menutupi tubuhnya. Karena tangan dingin Mo Ying Han menopangnya dipangkuan, dan langsung menempel di kulit punggungnya.

Nana terkesiap kaget dan buru buru menjauh..

"apa yang kau lakukan, dimana pakaianku?" Nana memelototi Mo Ying Han.

"saat pertama kali aku menemukanmu kau sudah tidak berpakaian.." Mo Ying Han berkata dan mengeluarkan pakaian dari udara tipis. Lalu menyerahkannya kepada Nana.

"dimana kau menemukan aku?" tanya Nana sambil menyambar pakaian.

"di loteng atas."

"lalu kenapa kau tidak memakaikan aku baju.." Nana berkata spontan..

"baik, berikan padaku.. Aku akan memakaikanmu baju.." kata Mo Ying Han sambil menyeringai..

"t-tidak usah.. Tidak dibutuhkan.. Pergilah.." Nana tergagap dan malu..

Nana menepuk Mulutnya, karena tidak bisa di rem.

Lagi pula, bagaimana bisa dia berakhir tanpa pakaian?

***

Saat ini Nana selesai berpakaian dan mencari cari Mo Ying Han.

"Dimana orang itu?"

Nana melihat lihat kemana mana..

"merindukanku?" tiba tiba Mo Ying Han sudah berdiri dibelakang Nana.

Nana terkaget dan meninju Mo Ying Han.. Mo Ying Han menangkap tangannya.

"aku membawakanmu makanan" Mo Yinghan mengangkat keranjang makanan.

"makanan? Darimana kau mendapatkannya? Seingatku tidak ada makanan disini" kata Nana.

"aku mengambilnya dari kakek"

"kakek? Dimana dia?"

"diluar.." tanpa mendengarkan Mo Yinghan lebih lanjut, Nana segera berlari keluar rumah.. Dan tentu saja tidak ada siapa siapa..

"dimana?" Nana berbalik dan bertanya.

"diluar dimensi.."

"apa? Dimensi apa?"

"dimensimu.. "

Nana terpaku seperti orang bodoh..

"baiklah.. Mari kita makan dulu lalu kita akan berbicara secara perlahan.." Mo Yinghan berjalan menuju aula, dan akan membongkar isi keranjang. Di aula juga terdapat pemanas sederhana.

Yaitu, pas Ditengah aula ada sebuah kotak pasir agak lebar dengan alat pemanggang berkaki empat terdiam ditengah kotak pasir dengan batu batu merah mirip kristal api dibawah pemanggang. Dan juga pengait besi yang tergantung dari langit langit rumah.

Nana tahu, ini adalah tungku bergaya api unggun. Ini Hanya dapat digunakan untuk memasak hidangan panggang dan sup, serta membuat teh..

Disisi kotak pasir adalah meja dan bantalan duduk. Mo Yinghan menempatkan makanan di atas meja. Dan menjentikkan jari ke tungku ditengah kotak pasir.

Dengan ajaib, api langsung menyala, Nana juga mengangguk anggukkan kepala.

"apakah.. Apakah ini nyata? Um,.. Maksudku rumah ini?.." Nana bingung ingin mengatakan bagaimana..

Jika ini mimpi, mengapa terasa begitu nyata?.. Jika ini nyata.. Dimana tepatnya tempat ini?

"aku tahu maksudmu.. Ini adalah dimensi didalam liontin giokmu.." kata Mo Yinghan..

"liontin giok.." Nana tanpa sadar meraba lehernya.

"itu ada diluar bersama kakek.." Mo Yinghan berkata sembari menuangkan susu panas.

"ah.. Jadi begitu.. Apakah ini dimensi ruang spiritual yang legendaris?" Nana tiba tiba memiliki mata yang berbinar.

"hm, semacam itu.. Minum dulu susumu"

"oh, aku hampir lupa.. Ini sebenarnya adalah artefak milik dewa.. Tapi entah mengapa itu berada di tangan kalian.."

"maksudmu, aku adalah dewi? Hahahah... Aku memang cantik seperti peri.. Tapi aku jelas manusia.. Tut.. tut.. Tapi Gu Xiao bukan manusia.." kata Nana sambil menyumpit daging kubus tumis..

"apa maksudmu saudara ipar bukan manusia?" Mo Yinghan melirik Nana.

Nana memelototi pria disebelahnya.
"dia kultivator kan? Seorang kultivator bisa dianggap setengah dewa.. Mereka bisa bermain pedang secepat hembusan angin.. Mereka bisa terbang kesana kemari menggunakan Qinggong.. Daaan.. Umur mereka bisa sampai ratusan tahun.." Nana melontarkan keuntungan menjadi kultivator sesuai dengan buku novel yang pernah dia baca..

"oh. Oh.. Ada juga yang bisa mengontrak hewan hewan mitos, seperti naga dan phoenix, baihu dan kura kura hitam dua kepala, juga dokter ilahi yang bisa menyembuhkan apapun.." Nana berangan sambil makan..

Mo Yinghan tidak tahu dari mana fantasi gadis kecil ini berasal. Dia juga tidak menghentikan pemikirannya.



Continue Reading

You'll Also Like

687K 43.4K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
1.5M 79.6K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
272K 23.4K 22
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
339K 19.4K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...