127

454 47 11
                                    

"Ini.. tungku?" Nana sudah membawa pot hitam yang diidentifikasi sebagai tungku kehadapan kakek.

"Kakek juga tidak yakin.. setahuku.. tungku pil itu setinggi perut orang dewasa. Dan ada tutupnya. Juga kaki penyangga. Dan ada fluktuasi energi spiritual disekitarnya."

"Ini jelas tungku rusak.." mushen yang baru saja kembali dari mengumpulkan cabai tiba tiba nimbrung.

"Lalu,? Apakah kita akan menggunakan pot untuk membuat pil?" Tanya Nana.

"Tungku kakek hanya tungku rata rata. Tidak bisa membuat pil super."

"Eh, lihat.. ada kata kata disana" kata mushen.

"Apa itu?"

"Uh, ini tungku black tortoise surgawi. Lihat ada gambar kura kura hitam dan token dewa guang." Kata mushen.

"Siapa yang bisa menjamin ini asli.. mungkin ini produk KW"

"Apa itu KW..?" Hampir semua orang bertanya.

Ups, Nana lupa.. bahwa didunia ini belum ada barang komersalisme.

"Lupakan, bagaimana cara memastikan keaslian barang ini"

"Cuci dengan air dari dimensi.." saat Um selesai berkata.

Nana dan Mushen dan Um segera memasuki dimensi ruang.

Nana menggosok dan menyikat tunggu di pinggir kolam mata air panasnya. Setelah selesai barulah tungku terlihat lebih keren.

Ada fluktuasi energi samar samar disana. Saat mengangkat tungku, entah apa yang terjadi ujung jari Nana menggores sesuatu dan setitik darah menodai tungku tanpa disadari Nana, lalu tiba tiba tungku menghilang.

Nana terkejut mengetahui tungku yang diapitnya tiba tiba lenyap.

"Hei, dimana tungkunya?" Lalu tiga orang mencari cari, siapa kiranya yang sedang berbuat lucu.

"Tidak ada orang lain diruang ini" kata Um.

"Ini hanya bisa berarti satu hal" mushen dan Um saling berpandangan.

"Tungku telah mengenali tuannya." Mereka berdua berbicara bersama.

"Apa? Bagaimana bisa?" Nana terkejut.. apakah dia bisa menjadi dokter legendaris dalam novel?

"Tunggu, jadi bagaimana jika tungku mengenali tuannya?" Tanya Nana.

Dua orang kecil saling memandang.

"Mari kita keluar dulu"

Akhirnya tiba diluar dimensi mereka menceritakan segalanya kepada kakek.

Kakek merenung dan memperhatilan Nana.

"Nana, apa boleh buat.. kakek akan mengajarimu. Entah jadi atau tidak.. kita hanya bisa mencoba. Keluarkan tungkunya."

"Uh, bagaimana?"

"Suruh saja dia keluar" kata mushen.

"Tungku keluarlah." Kali ini tungku sebesar bathub bundar dengan kaki penyangga, dan spatula dan penutup berdiri dian didepan Nana dengan patuh.

"Eh, lihat didalamnya ada sesuatu" Um masuk kedalam tungku dan keluar membawa gulungan.

Setelah dibaca ternyata itu adalah instruksi cara penggunaan dari tungku.

"Wah, ini sangat praktis.."

Setelah membaca gulungan,
Kakek dengan tidak percaya diri mengeluarkan banyak herbal dari resep pil recovery sambil menggelengkan kepala, kakek hendak menyulut api di bawah tungku. Namun, tungku tidak menerima api spiritual kakek.

"Nana tungkunya tidak mau nyala.."

"Lalu apa?"

"Tentu saja dia mau kau yang hidupkan. Kau kan tuannya" mushen mencibir disamping

"Oh, tungku hidupkan apinya" dengan ajaib api tungku hidup dengan sendirinya.

Sesuai instruksi kakek, Nana memasukkan herbal satu persatu dan mengaduknya. Nana tidak tahu bagaimana dia harus mengoperasikan tungku pil. Nana hanya mengikuti instruksi saja.

Nana tidak menggunakan energi spiritual untuk mengendalikan api. Jika api terlalu besar Nana akan berkata untuk mengecilkannya.

Nana merasa sangat praktis dan membuat pil sangat menyenangkan. Nana memasak pil seperti memasak sup. Jika kakek tidak mengawasinya, Nana mungkin juga menambahkan garam dan mencicipinya.

Pasalnya aroma dari dalam tungku sangat nyaman tak tertahankan.

Nana juga menambahkan beberapa skup air sumur. Jadi.. inilah tang terjadi.. pil tidak ada.. adanya adalah ramuan ajaib.

"Kakek, kakek, lihat.. ini sudah mendidih, apakah sudah matang? Ini berkilauan" Nana menghapus keringat didahinya dengan antusias

Kakek yang beristirahat dan hampir tertidur segera terjaga karena tidak ada pil yang berkilau dan mendidih.

Segera kakek melihat magic potion buatan Nana.

"Kamu, kamu.. "

"Kakek ada apa?"

"Luar biasa.. kamu bisa membuat magic potion. Ini sangat bagus.. ayo, ayo cepat kita simpan didalam botol."

"Kakek supnya masih panas."

"Tidak tidak.. ini harus segera dikemas agar esensinya tidak bocor. Cepat cepat.. kakek akan mengisi botol kamu yang menutupnya."

"Oh.." jadilah mereka berdua bekerja untuk mengisi botol botol magic potion.

Di luar ternyata sudah berlangsung selama sehari penuh.

Para gollum beristirahat, begitu pula dewa rakhsa. Dewa raksha menutup matanya seakan tertidur namun kenyataannya dia hampir pingsan karena kelelahan. Triple array membuatnya menguras energi.

"Tuan, lihat apa yang dibuat gadis bodoh itu untukmu.." mushen menerobos masuk dan disambut oleh tatapan dingin Mo Yinghan.

Mushen berjanji untuk menjerat mulutnya sendiri lain kali. Mushen menyerahkan magic potion. Mo Yinghan membantu dewa raksha untuk meminumnya.

"Dimana Nana." Tanya Mo Yinghan.

"Nyonya sedang tidur didalam dimensi dan tidak mau diganggu" kata mushen.


Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now