Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki Gunung

ch.70

Mereka berjalan bersama menuju dapur. Sementara yang lain tersebar entah kemana.

Nana mengecek apa saja yang tersedia. Ada ikan asap, iga kambing, ayam dan sayuran dan acar sayur.

Nana bersiap untuk memasak. Nana bertugas memasak, sementara Gu Mingzhi bertugas membersihkan bahan bahan.

Nana berencana menggoreng 3  ikan asap, dan memarinasi ayam.

Nana membuat saus pedas asam manis untuk ikan asap. Dan menanak nasi. Iga kambing akan direbus agak lama untuk besok pagi.

Nana ingin membuat Daohua sebagai dessert, akan tetapi mereka tidak memiliki kacang kedelai, yang ada hanya labu dan kacang hijau.

Akhirnya Nana akan mencoba membuat souffle pancake,. Meski tidak memiliki mixer, Nana memiliki tujuh kultivator kuat disisinya. Jadi mengocok telur sampai mengembang tidak masalah. Saat satu kultivator lelah dia bisa menggunakan yang lain. Tapi untuk Gu Mingzhi, hal hal mengocok telur adalah hal baru.

Jadi saat dia mencoba mengocok putih telur, mangkuk keramik segera retak dan telur memercik kemana mana.

"kakak..." Nana terkejut dengan suara retakan.

"ini tidak bisa dilakukan. Aku akan panggil kakak Xi..." Mingzhi segera pergi mencari Fu Xi.

Akhirnya pekerjaan Mingzhi diambil alih oleh Fu Xi. Fu Xi sangat berbakat memasak. Dia bisa mengerti instruksi Nana dengan baik.

Akhirnya Nana berhasil membuat souffle pancake dengan sukses. Nana menyiapkan saus madu, selai stroberi dan selai kesemek untuk pancake.

..

Saat sore hari dan pekerja telah pulang, mereka segera menggali makanan. Nana hanya menyiapkan nasi dan tiga ikan asap goreng besar sebagai lauk.

Nana memberi dua anak, lauk ayam goreng, sepiring pancake dan susu hangat didepan mereka. Mereka terlihat bahagia. Mungkin karena sudah lama tidak memakan makanan hangat.

Sementara orang dewasa memakan makanan pedas dan minum sedikit anggur. Selain Nana dan Gu Xiao dan dua anak yang meminum susu hangat, semua orang dewasa hari ini mencicipi anggur yang telah kakek simpan dahulu.

"mmm.. Kue ini sangat enak.. Kakak, mulai sekarang ini adalah kue favoritku." Xiao Mei menyipitkan mata bahagia.

"benarkah, dimasa depan aku akan membuat bermacam kue yang lebih lezat. Dan kau akan menjadi orang pertama yang mencicipinya. Bagaimana menurutmu Xiao Mei dan Xiao Xi?"

Xiao Xi tertegun dari prosesnya menikmati makanan. Dia hanya berdehem ringan lalu melanjutkan makan.

"wow, benarkah?..sangat bagus.. Terimakasih kakak, oh kakak,.. Jangan perhatikan orang mati otak ini.. Hidupnya sudah lama tidak memiliki makanan hangat.." Xiao Mei memuji Nana dan mengijak Xiao Xi.

"hahaha, kalian sangat lucu.., jangan mengolok saudaramu.. sekarang habiskan makananmu" Nana mengusap kepala Xiao Mei.

Huh, seolah olah aku ingin menjadi saudaranya. Aku bahkan tidak sabar menyangkal putra yang berwajah batu ini.

"kakek, kapankah festival musim gugur diadakan disini?" Nana bertanya kepada kakek.

"masih agak lama. Kenapa?"

"aku ingin membuat kue khas festival musim gugur. Sepertinya uang kita hampir menipis. Kita tidak bisa duduk diam dan menunggu perbendaharaan mengering bukan?"

Kakek mengangguk anggukkan kepala.

"Lalu, apa yang ingin Nana lakukan?" Fu Nan bertanya.

" aku ingin membuka toko makanan dan kue manis. Dan  kukira festival musim gugur adalah saat yang tepat bagiku untuk berpromosi. Bagaimana menurut kalian?"

"izinkan aku membantumu." Fu Bei mengeluarkan sebuah miniatur pagoda tiga lantai.

"kakak Bei, apa ini?" Nana bertanya dengan penasaran.

"ini hanya hal hal yang diberikan oleh guru kakak sebagai bekal untuk perjalanan kami. Bisa dibilang ini rumah praktis, mirip tenda. Tapi tidak ada perabotan didalamnya. Akan kuberikan padamu sebagai hadiah."

"wow, terimakasih.. Bagaimana cara menggunakannya?" Nana membolak balik pagoda mini ditangannya.

Itu dia.. Mereka melupakan Nana tidak memiliki kultivasi. Jadi dia tidak bisa menggunakan pagoda tiga tingkat.

"mungkin, Gu Xiao nanti bisa menggunakannya." kata Fu Dong.

"oh,"  Nana tahu, ini pasti barang milik kultivator.