ch.110

491 66 3
                                    

"hei, kau belum mengatakan bagaimana aku bisa tidak berpakaian saat ditemukan?" Nana tiba tiba ingat hal ini..

Aduh, malu sampai mati..

"um, saat kami dipanggil, kalian dalam keadaan koma.. Lalu dewa iblis menggunakan array pemecah untuk mengetahui apa yang terjadi.. Dan tahu bahwa jiwa kalian tersedot kedalam dimensi.." Mo Yinghan Berhenti sejenak untuk minum.

"lalu?" Nana masih memakan makanannya dan bertanya penasaran.

"hm, satu satunya cara adalah memasuki dimensi dengan tubuh dan jiwa utuh agar segera tersadar dari koma.."

"jadi?.."

"aku dan dewa iblis masing masing membawa tubuh kalian memasuki dimensi dan mencari jiwa.."

"lanjutkan.."

"hei, aku juga lapar.." kata Mo Yinghan sambil melihat Nana mengunyah makanan.

"ini.. Aa.." Nana tanpa malu menyuapi Mo Yinghan..

Mo Yinghan hanya makan dengan puas sebelum melanjutkan untuk bercerita.

"aku menemukan cahaya jiwamu di loteng, saat aku membawa tubuhmu dari luar, keduanya langsung bersatu.. Kau tahu selanjutnya.."

"apa selanjutnya.."

"kau berbaring tanpa pakaian di lantai begitu saja."

Nana tertegun.. Lalu memerah malu.. Mungkin, Dia bisa Menerima ini.. Mungkin ini seperti terlahir kembali tapi ke dimensi lain.. Nana juga banyak membaca bahwa beberapa transmigrator akan pingsan saat menerima wahyu jari emas besar..

Tapi, ini memalukan..

Meskipun dia manusia modern, tetap saja..

"um, baiklah.. Lupakan yang itu.. Bagaimana keadaan kakakku?"

"sama sepertimu, dia belum bisa keluar dari dimensi.. Daann.. Bagaimana aku bisa melupakan gambar yang indah itu.."

"bajingan.. Aku akan menamparmu.." Nana menunjuk Mo Yinghan dengan sumpitnya..

Nana sangat malu..

Mengesampingkan bahwa mereka baru akrab, mereka mulai bermain dan mengejar didalam rumah..

"mengapa kau sangat mesum.. Aku.." Nana hampir mengucapkan pantangan..

Akhirnya dia diam dan melampiaskan amarah pada makan..

"hei, istriku sangat pemarah.." Mo Yinghan tiba tiba duduk disebelah Nana dan merangkulnya.

"ambil cakarmu.." Nana memiringkan kepalanya dan berkata kepada Mo Yinghan dengan mulut penuh makanan..

"ck,ck,ck.. Sangat bar bar.." Mo Yinghan berkata sambil menyipitkan mata melihat pipi Nana yang melotot.

"enyah.." kaki kanan Nana yang terlipat langsung meluruskan diri dan menendang Mo Yinghan.

Tapi Mo Yinghan menghilang ditempatnya.. Dan tiba disisi kiri Nana, lalu mencium pipinya yang melotot..

"jangan marah sayang, aku akan keluar sebentar.. Habiskan makanannya.." setelah mencuri, Mo Yinghan sudah pergi, dan hanya kata kata yang bergema di rumah kosong..

"babi ini.." Nana sangat malu.. Dan tersipu..

***

Usai makan, Nana berjalan jalan di sekitar rumah..

Nana langsung menuju loteng.. Dia penasaran dengan telur yang retak tadi..

Setibanya diloteng, Nana menemukan bahwa telur yang retak, telah pecah sepenuhnya dan menampilkan sosok peri kecil perempuan berambut pirang di dalam cangkang kosong.

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now