ch.75

711 117 0
                                    

Malam itu Nana membuat dendeng oven yang lezat dengan 3kilo daging yang tersisa.

Di dapur, Nana sudah merencanakan membuat segala peralatan yang ada. Mulai dari oven, grill, tungku untuk panci dan tungku untuk wajan besar berbeda. Dan dapur tidak terletak dibelakang. Nana meminta dapur untuk dibangun di depan disebelah aula.

Ini memudahkan mereka dari berjalan jauh menempatkan barang dari kota, juga praktis menyiapkan teh saat ada tamu.

Sementara mengoven dendeng, Nana menyiapkan adonan mantou. Nana akan membuat mantou malam hari, agar dipagi hari mereka bisa segera menata di kios mereka.

..

Esok paginya, Shizhi, Fu Nan dan Fu Dong membuat kios sederhana.

Sementara Nana dan Fu Xi membuat sarapan didapur. Nana membuat sarapan sederhana. Nasi panas, Sup tomat telur, acar lobak, dan sedikit dendeng yang telah dibuat semalam.

Saat mereka sarapan, Nana mengukus mantou semalam.

Usai sarapan, mereka menata barang di depan gerbang.

"hati hati, tata pil pilku dengan baik. Jangan sampai botolnya pecah."

Saat semua orang sedang berlarian, dua anak duduk di teras.

"hei, bagaimana menurutmu situasi keluarga ini?" Xiao Mei berkata sambil makan semangka.

"sedikit aneh, tapi tidak buruk" Xiao Xi bersidekap sambil menyipitkan mata.

"um, menurutmu.. Kapan kita bisa kembali Ke tempat asal kita.?"

"kutukan dewa kura kura mungkin sudah berakhir. Tapi aku masih menikmati berada disini. Jangan lupa bahwa kakek buyutmu belum mendapatkan bunga keberuntungan. Jika dia menampakkan batang hidungnya sekarang, bukankah itu mengundang malapetaka kita sendiri?"

"huh, sebagai kerabat hades kita benar benar tidak bisa mengalahkan dewa"

"tentu saja, aku separuh iblis, dan kau iblis murni. Kekuatan kita telah ditekan selama seratus tahun. Jika tidak, kita pasti sudah mendominasi dunia iblis."

"huh, itu semua karena si chang e.. Jika dia begitu ingin menjadi biarawati, maka cukur saja rambutmu. Mengapa menghentikan balas dendam seseorang. Huh.. Dasar usil" Xiao Mei berkata dengan geram.

"sudahlah, ini sudah berlalu.. Dan chang e juga dihukum." Xiao Xi bergumam rendah.

"menurutmu bagaimana situasi gadis Nana?" Xiao Xi bertanya.

"mungkin dia tidak memiliki kultivasi, tapi aura magis ditubuhnya sangat murni. Saat usianya beranjak dewasa. Mungkin aura itu akan mempengaruhi tatanan dunia manusia bahkan dunia kita." kata Xiao Mei.

"dan saudaranya. Kultivasinya melonjak dengan cepat. Aku kira dia bisa naik ke langit dalam waktu singkat. Mereka adalah eksistensi tertinggi umat manusia. Sebenarnya aku penasaran. Siapa orang tuanya?" Xiao Mei menyipitkan matanya.

"lalu apa kita harus bersembunyi disini selamanya?"

"tunggu kakek buyutmu menjemput kita." lalu Xiao Mei melanjutkan memakan semangka.

Sementara matahari sudah naik, mereka sudah menata kios sedemikian rupa de depan gerbang.

"tunggu, kakak.. Apakah produksi geta kita sudah selesai.?"

"ya, semuanya ada digudang. Apakah dijual juga?"

"tentu. Kita tidak bisa melewatkan kesempatan ini"

Lalu mereka mengambil beberapa geta untuk di gantung di depan kios.

"berapa banyak geta yang sudah kita produksi?" Nana bertanya kepada Gu Xiao.

"sekitar tiga ratus."

"wow, paman bisa mengerjakan sebanyak itu?"

"kakak Nan dan kakak Dong sebagian waktu membantu."

"oh, salahku karena tidak perhatian." Nana menghela nafas atas kelalaiannya.

Sementara yang lain sedang tidur siang karena kelelahan. Beruang besar datang membawa pot madu. Selama ini dia telah mengumpulkan banyak madu untuk diberikan kepada Nana. Satu sisi dia tahu saat Nana sakit dan membutuhkan suplemen. Dua, dia menyukai teh madu yang dibawa Nana.

"pak beruang kau datang. Wah, banyak sekali madunya. Kakak tolong tunggu kiosnya. Aku akan membuat teh madu.

Nana memasuki dapur dan membuat satu pot dan satu poci teh madu.

Beruang sangat puas. Dia menyipitkan matanya dan mengantuk dibuai angin semilir musim gugur.

Nana telah membuat papan Nama yang sangat besar bertuliskan "disini menjual pil anti senjata dan ransum spiritual"

Tak lama saat mereka sedang asyik minum teh.. Dari jauh terdengar derap langkah kuda.

Banyak debu beterbangan. Bahkan sampai didepan kios, Beruang yang sedang beristirahat di samping kios geram dan dia berdiri tinggi ditengah jalan.

Pasukan yang berlari menuju lembah segera menghentikan kudanya.

"siapkan panah.." seorang yang berada di depan pasukan berteriak ke belakang.

Nana segera berlari didepan beruang dan menghentikan para pemanah, tapi beberapa panah sudah dilepaskan.

"Nana.." Gu Xiao segera berlari kedepan.

Pang, pang, pang..

Beruang segera memblokir panah yang datang dengan tubuhnya yang kebal. Panah panah berjatuhan dan tidak dapat menembus tubuh beruang.

"hentikan.." Gu Xiao berteriak.

Para pemanah segera berhenti. Namun beruang terlanjur marah dan mengaum sangat keras pada pasukan.

"beruang hentikan. Ada apa?" Nana menarik lengan besar beruang dan mencoba berkomunikasi dengannya.

Gruh, bajingan bajingan ini tidak menghormati tuan beruang ini, gruh.. menimbulkan debu dimana mana, gruh.. membuat mata dan hidung beruang ini sakit,.. gruh... Tidak bisakah mereka berjalan dengan lambat.. gruh.. Seakan akan tidak ada hari esok.. Gruh gruh..

Beruang menunjuk pasukan, lalu tempatnya berbaring, lalu mata dan hidungnya, dan kemudian menghentakkan kaki.

Pasukan didepan tercengang dengan situasi. Tidak pernah terfikirkan oleh mereka bahwa mereka akan menemui situasi ini.

Apa yang terjadi apakah gadis ini summoner? Sejak kapan ada summoner di Da Zhou?

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now