ch.93

664 96 3
                                    

Malam itu, makan malam dimasak oleh Fu Xi.. Tentu saja itu makanan biasa tanpa atribut tambahan magis didalamnya. Mereka berbicara dan mengobrol dengan gembira.

"kak, kapan kita akan membuka kedai lagi.."

"uang yang kemarin saja belum dihitung.."

"lalu apa yang kalian lakukan saat aku dan paman membersihkan pagoda.?"

"kami secara alami bersantai.."

"apa...?"

Teganya kalian..

Nana menggigit makanan dan bersungut sungut. Sementara orang orang dimeja makan cekikikan melihatnya.

Sebenarnya mereka tidak bersantai. Mereka ada yang membersihkan halaman, ada yang berburu dihutan dan ada yang pergi kekota dan membeli bahan bahan. Kalau tidak, mereka tidak akan memiliki hal untuk dimakan.

"hm, kalau begitu.. Mari kita hitung uang nya setelah makan.."


Selesai makan, mereka bersama sama menghitung uang di aula. Uang yang terkumpul sebanyak limaratus keping emas. Termasuk tips dari para bangsawan yang puas dengan hidangannya.

"astaga.. Lima ratus keping emas.. Bukankah kita kaya sekarang." Nana menyeringai dari telinga ke telinga.

"aku tidak tahu bahwa membuka kedai memiliki banyak keuntungan" Xiaozhi melemparkan untaian uang perak ke udara

"akan kita apakan uangnya?" katanya lagi..

"ini terserah Nana" Shizhi berkata.

"umm.. Apakah ada yang kalian inginkan?" Nana bertanya dan memandang semua orang di aula termasuk Aria dan Zee.

"um.. Aku ingin menikahi istri yang cantik" Xiaozhi berkata dengan bersemangat.

Bletak..

"kakak.. Sakit tau.." Xiaozhi memandang Mingzhi dengan mengeluh.

"kau tidak punya rumah, tidak punya pekerjaan, apa yang bisa kau berikan pada istrimu..? Apa kau akan memberinya makan batu?"

"aku.."

"baiklah baiklah.. Jangan seperti ini.. Uang ini adalah milik orang orang yang sudah bekerja keras. Suatu saat kita harus membuat brankas yang tidak bisa ditembus dan membuatnya menjadi perbendaharaan kita. Siapapun bisa menggunakannya asalkan bermanfaat. Bagaimana?" Nana melihat semua orang dengan antusias.

"aku setuju"

Mereka semua mengangguk anggukkan kepala.

"tapi ada satu syarat dariku. Jika kalian ingin menikah. Menikahlah dengan orang yang kalian cintai.. Jangan menikahi wanita picik.. Oke.."

"tenang saja.. Kami tidak akan mabuk dan buta untuk sesaat"

"Gu Xiao.. Kau menantangku kan.. Kemarilah.." Nana segera bangun dari duduknya dan menerkam Gu Xiao.

Akhirnya mereka berlarian di dari aula sampai ke halaman. Gu Xiao bahkan memamerkan keahliannya dalam kultivasi. Gu Xiao melompat dari satu atap ke atap lainnya..

"Kakak Fu Bei, lempar aku ke Gu Xiao.."

Fu Bei melempar Nana menggunakan energi spiritual dorongan.. Nana meluncur naik ke atap.

Gu Xiao sangat khawatir , dia lalu menangkap Nana ditempat.

"hahaha.. Aku menangkapmu.." jangan coba coba lari lagi.." Nana memeluk leher Gu Xiao.

"haha, baiklah baiklah.. Kau menang.."

Begitulah, akhirnya mereka turun bersama.

"kakak, apa tingkat kultivasimu?"

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now