ch.11

1.1K 184 0
                                    

Pagi hari saat matahari belum terbit. Nana sudah terbangun dari tidurnya.

Jam biologisnya adalah jam lima pagi. Saat bekerja sebagai sekertaris, dia harus menyiapkan segala dokumen untuk bos besar perusahaan serta memilah milah jadwal bosnya dini hari. Jangan katakan pekerjaan itu mudah sebelum menjalani sendiri.

Dia harus berurusan dengan masing masing proyek bos secara praktis dan efisien. Jadi sang bos dapat dengan mudah dan cepat mengambil keputusan berdasarkan analisisnya pada proposal. Yah, Dia adalah seorang sekertaris multitasking.

Jadi hari ini dia terbangun dengan normal. Ini adalah hari kedua setelah cederanya. Setelah di perhatikan, masih ada sedikit benjol di belakang kepalanya.

Namun, untuk orang yang kepalanya menghantam batu sungai, dengan hanya benjolan dikepala. Itu memang keajaiban.

Nana berjalan ke dapur. Dia berjalan membawa obor dari kamarnya. Karena saat dia hendak keluar kamar. Dia melihat bahwa jalan menuju dapur gelap gulita.

Di rumah ini hanya obor di kamarnya yang masih menyala.

Setelah sampai di dapur. Dia menghidupkan obor di dapur.

Menempatkan kedua obor di sisi perapian.

Nana mulai memasak bubur untuk sarapan.

Saat melihat isi gentong besar. Nana semakin bertekad untuk menjual ginsengnya.

Nana membersihkan berasnya lalu menyiapkan pot dan membuat bubur, sementara bubur dibiarkan mendidih, dia membuat irisan jamur kuping lalu menumisnya dengan sedikit minyak yang tersisa dan garam kasar.

Tidak ada rempah rempah atau pun bumbu dapur sederhana. Hanya minyak beku dan garam kasar. Mungkin minyak beku karena terlalu lama dibiarkan di tempat yang dingin. Minyak ini juga tidak diketahui, apakah minyak dari kelapa sawit atau endapan dari lemak hewani.

Nana menumis jamur di wajan yang ditempatkan di tungku ke dua. Sementara bubur ditempatkan di tungku pertama.

Nana merasa dia akan segera mendapatkan mal nutrisi jika dibiarkan terus begini.

Sambil mengaduk Nana memikirkan. Kapankah waktu yang tepat untuk menjual ginseng. Sementara dia sangat berhasrat untuk naik gunung lagi.

Setahunya ginseng adalah herbal absolut dalam setiap pengobatan medis dimana mana. Akankah ginseng terjual mahal atau murah. Itu tergantung pada situasi era ini.

Oh, well.. itu adalah pemikiran untuk nanti.

Sekarang dia ingin memfokuskan diri menjelajahi gunung. Mungkin dia bisa menjual bahan bahan dari gunung. Setidaknya dia bisa membeli beras walau sedikit.

Kau tahu, meminum bubur seperti ini juga sangat tidak nyaman untuk perutmu. Akan tetapi hidup miskin harus berhemat.

Nana sangat ingin makan nasi hangat. Akan tetapi peralatan menanak nasi juga tidak ada.. mau bagaimana?

Sepintar pintarnya koki, jika tidak ada bahan dan alat. Bagaimana dia bisa membuat hidangan lezat?

Ini persis seperti itu..

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now