ch.49

862 122 2
                                    

Pagi hari ini seperti biasanya, Nana membuat sarapan untuk semua orang. Karena masih ada 2 buah labu, Nana langsung mengukusnya.

Sementara labu dikukus, Nana membuat adonan roti. Nana berencana membuat roti sayuran untuk makan siang nanti. Karena Nana berencana pergi ke kota. Untuk mencari kekurangan didapur, daging sudah habis. Dan begitu juga sayur.

Nana mencacah jamur dan sayur, lalu menumisnya sebagai isian roti.

Nana berencana membuat bubur labu manis. Nasi ketan akan diganti dengan nasi biasa.

Saat semuanya selesai. Para pekerja sudah berkumpul dimeja makan.

Nana berencana pergi ke kota segera. Nana meminta Gu Xiaozhi untuk ikut. Karena Gu Mingzhi bisa melayani didapur. Kali ini Nana menyewa gerobak sapi Bibi Huo lagi.

Saat berjalan di desa Xinghe, Nana kebetulan bertemu dengan bibi bibi yang menanam padi tempo hari.

"bibi, apakah bibi akan menanam padi lagi?"

"tidak, kenapa?"

"ah sayang sekali. Aku ingin bibi membantu mencari ular ompong itu. Aku akan membayarnya."

"untuk apa itu?" salah satu bibi bertanya.

"aku bisa memasaknya bibi. Rasanya sangat lezat."

"benarkah?"

"itu benar, aku menggorengnya tempo hari rasanya sangat lezat."

"oh, Xiao Na kudengar ada seorang kakek dirumahmu?"

"itu benar, kakek sebenarnya seorang apoteker. Jika ada anggota keluarga bibi sakit, datanglah ke rumah kami. Apabila hanya penyakit ringan, kami tidak akan meminta biaya."

"oh, sungguh..? Syukurlah sekarang ada tabib di desa kita. Jika harus ke kota sungguh tak terbayangkan"

"bagaimana dengan wanita yang akan melahirkan?" seorang bibi paruh baya yang menantunya sedang hamil besar bertanya.

"ini.." Nana melihat Xioozhi,

"Mingzhi bisa melakukannya?" Xiaozhi berkata dengan santai.

"siapa ini?" salah satu bibi bertanya sambil melihat bibi.

"ini Xiaozhi, dia cucu angkat kakek, ada tiga dari mereka. Dua laki laki dan satu perempuan. Mereka akan tinggal dan membantu kakek saat pensiun disini" Nana menjelaskan.

"wah dia sangat tampan dan imut" seorang bibi berbisik.

Xiaozhi tersipu.

"baik bibi, jika bibi mencarikan aku ular ompong.. Umm.. Mari kita sebut belut mulai sekarang. Aku akan membeli dengan harga 25 wen perkilo. Ini sedikit lebih murah dari ayam, Bagaimana?"

"tidak apa apa. 25 wen juga uang. Kita bisa memperolehnya dengan cuma cuma" kata bibi.

"baik, jika bibi sudah mendapatkan, bibi bisa pergi ke kakakku untuk mendapatkan uang. Aku akan pergi ke kota, untuk mendapatkan pesanan kakek." Nana sengaja tidak menyebutkan belanja atas kemauannya sendiri.

...

Akhirnya keduanya segera sampai di kota. Seperti biasanya Nana tertidur digerobak sapi.

"kakak, langsung saja ke toko besar yang disana." Nana menunjuk toko yang menurutnya mirip supermarket.

Saat tiba karyawan bersikap sangat ramah.

"oh, anda gadis kecil, apakah anda membutuhkan bahan bahan. Kami memiliki lusinan barang asing. Kami berharap anda akan suka."

"kakak, panggil aku Nana."

Saat Nana memasuki toko, ada tumpukan bahan di dalam karung karung kain. Sebagian ditaruh di etalase kotak kayu atau di kantung kertas. Ada juga yang ditoples keramik.

Ada banyak hal seperti kedelai, kacang hijau, anggur dalam barrel, jagung kering, rumput laut kering, dll.

Nana ingin semuanya, akan tetapi dia menahan diri. Akhirnya Nana membeli kacang hijau, rumput laut kering, satu barel anggur, satu pot besar susu, satu kotak telur, 3 kilo jagung basah, barang asing yang datang antara lain margarin, Nori, pengaduk kue, pemanggang kue, dan keju. Untuk bahan asing, pemilik toko tidak mengambil banyak, takut bahwa orang orang tidak mengerti kegunaannya. Syukurlah Nana membeli semuanya.

Nana penasaran, bagaimana barang barang ini sampai disini? Apakah penulis menambahkannya disuatu tempat atau memang dunia diluar cukup luas?

"Nona apakah anda tahu bagaimana cara menggunakan barang barang ini?"

"entahlah, aku akan mencoba coba dirumah nanti" Nana berkata dengan santai.

Senyum karyawan toko membeku. Apakah begini cara anak muda berpikir? Tapi ini juga bagus.

"ah, Nona Muda, kami masih memiliki barang barang aneh lainnya di pusat toko kami. Jika Nona berkenan, kami bisa mendapatkannya untuk anda."

"tentu. Tapi bisakah memberiku potongan harga karena sudah membeli banyak." Nana mungkin suatu saat akan membuka kedai, jadi dia harua mengikat kesepakatan dengan toko ini.

Bonus pic.

Bubur labu manis

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Bubur labu manis

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα