ch.29

923 159 0
                                    

Di belakang Nana ada seekor beruang hijau besar sedang mengendus Nana.

Nana melihat moncong beruang mengendus tangannya.

"kakak.." Nana berbisik..

"tenang.. Jangan bergerak tiba tiba..." kakek berbisik kepada mereka berdua.

"dalam hitungan ke tiga aku akan membawa kalian berlari.. " kekek berbisik sembari mempersiapkan kekuatan untuk berlari.

"Satu.. Dua.. Tiga" kakek menggenggam tangan Gu Xiao dan Nana dan segera berlari kencang..

Beruang di belakang mengaum dengan keras..

Nana dan Gu Xiao berlari seperti mengambang di hutan. Getaran dari langkah beruang yang besar menggetarkan hati mereka..

Mereka hanya ingin lari dulu..

Tiba tiba..

Bang....

Ketiganya tersungkur dihutan. Isi dari keranjang berantakan, Nana , Gu Xiao dan Kakek tersungkur berjauhan.

"Nana.."

"Nana..."

Keduanya hendak bangkit menuju Nana.. Karena Nana adalah yang paling dekat dengan beruang.

Nana sangat ketakutan.. Nana menutup wajahnya dengan refleks.

"gruh.. Gruh.." beruang segera mendekati Nana.. Mengendus dan menjilati tangan Nana.

Keduanya yang hendak maju segera berhenti. Tidak ingin bertindak gegabah.

"Nana, Nana apa kau mendengar kakek?"

Nana mengangguk dengan ngeri. Perasaan dijilati ini menggelikan. Lidah beruang mirip lidah anjing. Akan tetapi Nana takut dimakan beruang besar.

"Nana jangan panik.. Oke"

"turunkan tanganmu pelan pelan.."

Nana menurunkan tangannya hanya untuk melihat wajah beruang yang diperbesar didepannya.

Seketika Nana merasa syok dan air mata ketakutan segera mengalir..

Beruang menatap dengan bingung, beruang menjilati air mata Nana..

Nana semakin menangis..

"pak beruang.. Jangan makan aku.. Huhu.. Aku sangat kurus.. Dagingku tidak enak.. Huhu.. Kembalilah ke sungai.. di sungai banyak ikan.. Huhuhu..." Nana meratap didepan beruang..

"gruh.. Gruh.." beruang menepuk nepuk kepala Nana.. Lalu beruang duduk didepannya.

"Nana.. Nana.. Katakan kepada beruang.. Apakah beruang ini spiritual?" kakek berkata dengan keras kepada Nana.

"pak. Beruang.. Huhu.. Apakah kamu spiritual.. Huhu" Nana masih terisak dan menutupi matanya dengan satu tangan. Sementara beruang memainkan tangannya yang satu lagi.

Nana sudah kehilangan pikiran. Apapun akan dilakukan untuk bertahan hidup. Dia bahkan tidak mengetahui beruang mengangguk didepannya.

"gruh, gruh" beruang mengangguk, dan menepuk tangannya.

Kakek sudah terduduk dengan syukur. Sepertinya beruang ini mengerti bahasa manusia. Dan sepertinya beruang ini jinak.

"Gu Xiao.. Sepertinya ini adalah beruang spiritual.. Binatang spiritual memiliki kecerdasan manusia. Tapi kebanyakan dari mereka adalah ganas. Aku tidak tahu mengapa beruang ini jinak.. Tapi ini adalah berkah kita.. Huft.."

Nana mendengar kata kata kakek.. Dan menurunkan tangan yang menutupi matanya. Dia melihat wajah beruang.

Beruang ini berbulu hijau.. Benar benar hijau seperti vegetasi hutan.

Di matanya tidak ada keganasan. Nana juga merasa bingung..

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang