ch.38

866 122 1
                                    

Akhirnya saat matahari di atas kepala. mereka pulang dengan muatan penuh.

"kakak lihat sapi ini. Sangat kasihan. Dia berjalan dengan terengah engah"

"siapa yang berbelanja dengan gila tadi" tiga orang berbicara dengan bersamaan.

Nana merasa malu. Tapi ini adalah kebutuhan oke.

"besok aku akan membeli kereta kuda, kakak Mingzhi berapa harga kereta kuda?"

"mungkin sekitar tiga ribu wen disini."

Baiklah dia masih memiliki banyak sisa uang.

..

Mereka segera tiba dirumah. Dua orang dan satu beruang tidak dirumah. Sementara tiga kuda sepertinya meringkik dibelakang dapur. Mereka memeriksa kuda. Ternyata kuda sudah diberikan rumah sederhana dari bambu Dan atap daun.

Dua orang ternyata sangat efisien.

Mereka bertiga segera menurunkan muatan. Setelah itu. Nana segera menanak nasi. Sementara Gu Xiao dan Mingzhi akan membersihkan usus disungai.

"kakak, lebih cepat lebih baik.."

Segera, Nana menyisihkan bumbu bumbu, dan menyiapkan bumbu untuk usus sapi.

Nana berencana untuk menumis usus sapi pedas. Nana menyiapkan bumbu yang telah dibelinya. Ini sebenarnya juga membuat frustasi. Nana belum pernah menyiapkan makanan berat seperti ini.

"baiklah, mari kita improvisasi saja."

Sungguh naluri manusia untuk membuat makanan sangat fantastis.

Nana hanya berfikir. Tidak masalah apapun bumbunya asalkan sedap dan tidak beracun.

Benar benar cocok sebagai pelatih bertahan hidup.

..

Nana segera menata tempat nasi. Karena nasi hampir matang. Selain itu. Nana membersihkan wajan dan mencoba membuat sushi sederhana. Karena Nana memiliki mentimun, dan telur ikan didapurnya.

Tanpa nori, Nana masih bisa membuat sushi. Asalkan ada cuka, gula, dan garam. Jangan lupakan nasi.

"hehehe, siapa yang membuatku sangat pintar, lihatlah.. Aku bisa membuat sushiku sendiri."

"baiklah, ada nasi, sushi, lalu usus pedas untuk nanti.. Sepertinya cukup. " Nana menata semuanya di atas meja makan.

Nana hanya bisa meletakkan pot pot bumbu di bawah dinding dapur. Karena mereka hanya memiliki satu meja dan dua bangku panjang.

Nana mendesah pelan. Tak lama Gu Xiao dan Mingzhi pulang. Pakaian mereka basah kuyup.

bagaimana mungkin mencuci usus sapi membasahkan mereka berdua.

"bagaimana kalian bisa membasahi pakaian kalian." Nana bertanya penasaran.

"jangan tanya" Gu Xiao merengut dengan serius.

"saat kami membelah usus sapi, kotorannya memerciki kami" Gu Mingzhi yang menjawab.

"oh" Nana tidak tega untuk tertawa.

Nana segera merebus usus sapi dan usus ayam bersama. Tidak masalah karena nanti usus akan dicuci lagi. Sementara itu. Kakek kembali dengan dua orang, Shizi dan Xiaozhi.

Mereka membawa muatan penuh. Ada buah yang kemarin, juga untaian ikan salmon.

"wah, salmon" sekali lagi Nana membuat salmon sushi.

Mereka yang tidak berkepentingan sedang membuat teh dihalaman. Sementara Nana sibuk di dapur, Gu Xiao dan Mingzhi bergantian mandi disungai.

Sesekali Nana akan menjawab pertanyaan Shizhi atau Xiaozhi. Sementara kakek sibuk berjalan kiri dan kanan memasukkan barang barang ke aula.

Shizhi dan Xiaozhi sudah memperbaiki atap. Sekarang mereka membantu kakek menempatkan barang barang.





Bonus pic sushi...

Bonus pic sushi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now