ch.36

902 132 0
                                    

Akhirnya mereka membawa lima ribu wen. Uang secara otomatis dibawa oleh Gu Mingzhi. Karena Gu mingzhi adalah orang yang bisa diandalkan menurut Nana.

Nana dan Gu Xiao tidak akan membawa uang, karena mereka hanya anak anak dan akan mudah menjadi sasaran perampok.

Sedangkan kakek sudah tua. Orang tua adalah sasaran bagi pencopet. Karena orang Tua terlihat tua dan lemah dimata pencopet.

Kakak Mingzhi sangat dewasa dan berpenampilan dingin. Dia memiliki aura superioritas dan tidak mudah didekati. Jadi orang orang yang memiliki niat jahat tidak akan berpikir untuk menggertak orang dewasa yang garang kan.

Mereka meninggalkan satu beruang besar dan dua orang manusia dirumah untuk berburu makanan dihutan. Atau membuat rumah untuk kuda.

Mereka tidak khawatir terjadi masalah, karena mereka sepertinya sudah merasa nyaman seperti saudara sendiri. Lagi pula pak beruang mengerti maksud manusia.

...

Mereka segera tiba dikota dalam beberapa saat. Nana tidak menghitung jam. Karena Nana tertidur di gerobak sapi.

Perasaan digoyangkan didalam gerobak sapi sangat menyenangkan. Apalagi dengan udara pagi yang semilir membuai matanya menjadi semakin berat.
Ini adalah pertama kalinya baginya.

Setibanya dikota Gu Xiao membangunkan Nana.

Nana segera membeli roti untuk mengisi perut mereka. Walaupun roti terasa hambar. Namun roti masih hangat,. Gu Xiao dan Kakek yang telah dimanjakan selama ini merasa sangat bertentangan. Mereka tidak mau makan.

Tapi Nana berkata, jika salah satu orang pingsan dijalan maka dia akan menyeretnya pulang.

Jadi duo orang tua bocah segera makan dengan patuh. Nana diam diam menyingkirkan separuh roti di dalam sakunya.

Akan kumakan roti ini dengan buah persik dirumah nanti..

Nana dan Gu Xiao berkeliling dan bertanya. Dimanakah penjual bumbu. Nana segera menemukan toko penjual bumbu.

Nana membeli beras, gula, garam, cuka, kecap, minyak, jahe, lengkuas, kunyit, merica, biji wijen, dan cabai kering.

Cabai kering sangat murah. Karena sampai sekarang pedagang hanya menjual total satu kilo saja. Jadi saat Nana membeli banyak cabai, penjual sangat senang.

Nana juga meminta, apakah pedagang memiliki biji bijian tanaman untuk dijual?

Penjual memiliki biji bayam, sawi dan tomat. Nana membelinya. Totalnya sekitar 435 wen. Hal yang paling mahal adalah beras putih, minyak dan gula.

Nana bertanya dimanakah toko yang menjual peralatan memasak?

Pedagang kemudian membimbing mereka.

..

Sampai saat ini Nana sudah membeli sebagian besar kebutuhan. Termasuk pakaian dan peralatan mencuci baju.

Kini mereka menuju ke tempat pertukangan.

Mandor pertukangan sedang keluar, mereka di akomodasi oleh asisten pertukangan.

Toko pertukangan ini sangat besar, didalamnya ternyata berisi perabotan kayu, seperti ranjang kayu, kusen berukir khas kerajaan ini, serta meja dan kursi juga lemari.

"kakek, apakah kita datang ke tempat yang tepat" Nana berbisik kepada kakek.

"tidak tahu.. Tanya saja dulu"

"um, permisi.. Kakak ini.. Kami ingin membangun rumah. Dan kami membutuhkan tukang dan bahan bahan."

"oh, kalian datang ke tempat yang tepat. Mari silahkan duduk disini. perkenalkan namaku Xiao Zheng, saya adalah asisten pertukangan disini. "

"oh, hai kami dari keluarga Gu. Saya Nana, Dia kakakku Gu Xiao, dia kakekku Gu Tuo, dan kakakku Gu Mingzhi. Kami ingin membangun rumah."

"hehe, baik.. Rumah seperti apa yang ingin kau bangun?"

Nana melihat anggota keluarganya.

Jadi disini juga ada bermacam tipe rumah?

"ah, kami ingin membangun rumah dengan ubin dan kayu yang kuat."

Asisten memandang kakek dan Gu Mingzhi.

Gu Mingzhi memandang Nana.

"cobalah jelaskan kepada asisten dengan benar"

"oh, maksudku.. Aku ingin membangun rumah bertingkat juga memiliki halaman yang luas. Dan konstruksi rumahnya harus kokoh. Jika ada ubin. Gunakanlah ubin. Jika ada genteng biru gunakanlah genteng biru. Aku tidak peduli berapa harganya asalkan rumahnya nyaman"

Sial bagi Nana dia tidak memiliki keterampilan membuat denah.

"ha, baik.. Asisten bisakan meminjamkan aku kuas dan tinta?" kakek berkata kepada asisten toko.

"baik" asisten toko segera menyiapkan kertas, kuas ,dan tinta.




Bonus pic roti mantau

Bonus pic roti mantau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now