ch. 116

386 48 0
                                    

Saat ini Nana dan Mushen dihadapkan dengan sesosok wanita berbadan hijau semua..

Mulai dari ujung rambut sampai pusarnya berwarna hijau..

Kalau tidak salah dia adalah kaum dryad.. Sama seperti pohon tua..  Dia adalah salah satu forest spirit.. Atau kaum Nimfa, di dalam literatur yang dia baca,  dia adalah peri hutan yang baik hati..

Tapi yang ini..

Ini lebih mirip Succubus.. Karena dia bertanduk dan bertaring.. Dan tatapannya jahat..

Dia sepertinya sangat bernafsu.. Tapi, hey.. Nana adalah perempuan.. Untuk apa dia melihatnya seperti itu..

"uh, maaf kau mungkin salah tangkap.." kata Nana sambil melihat makhluk itu..

Makhluk itu diam dan mengamati Nana.. Lalu dia bergerak..

Omo.. Tubuhnya keluar dari dalam pohon besar.. Dari pusar ke bawah, dia berwarna hitam krmerahan.. Seperti arang yang telah terbakar..

Hii.. Nana bergidik ngeri.. Saat makhluk itu berjalan.. Itu sangat ringkih dan hampir roboh..

"aku.. Hm.. Tidak menginginkan laki laki... Darahmu.. Sudah cukuph.." suaranya serak dan berat..

makhluk itu mengusap dagu Nana.

Bisa dibayangkan.. Betapa Nana ingin pingsan.. Tapi tidak bisa.. Dia takut jika dia pingsan maka makhluk ini akan dengan mudah memakannya.

"tunggu aku menyiapkan bahan.. Lalu kau bisa bergabung dengan pesta.. Che,che,che.."

Nana sudah berkeringat dingin.. Tetapi apalah daya dirinya terikat..

Makhluk itu mundur kedalam hutan bersama hembusan angin..

Nana segera membangunkan Mushen..

"aku tahu.. Aku hanya berpura pura tertidur.."

"lalu dari awal kau tahu ada benda semacam ini?"

"aku hanya penasaran.. Makhluk apakah yang tidak bisa dideteksi oleh aray tuanku.. Jadi aku mengikutimu.. Lagi pula kau tidur seperti babi tahu.."

"jadi kau sengaja membuatku menjadi umpan begitu?"

"tidak juga.. Aku sudah lama tidak berkelahi.. Aku ingin sedikit berolahraga"

"kau.? Kecoa kecil.. Apa yang bisa kau lakukan?"

"Hump, jangan meremahkan aku.. Lihat nanti"

"baik, sekarang lepaskan aku.."

"tidak mungkin, kita akan ketahuan.."

"lalu apa rencanamu.?."

"kita lihat nanti.."

Sialan, aku tidak bisa diam begini.. Mushen ini terlalu meremehkan musuh.. Humph, apakah dia belum belajar? Rupanya dia harus lebih sering masuk ke perut ikan..

Nana memikirkan cara.. Tapi sulur ini tidak mau lepas..

Nana mencoba berguling..

Bisa.. Ternyata Sebenarnya daun ini sangat lembek dan lentur.. Nana bisa bergerak seperti Vampir cina.

Bagus, bagus.. Setidaknya.. Aku tidak menjadi ikan di atas talenan.

Sementara Mushen memeriksa kemana Dryad pergi.. Nana berguling dan melompat lompat..

Akan sangat bodoh jika aku tetap disini..

Masa bodoh dengan Mushen, jika dia ingin menjadi camilan.. Maka pergi saja.. Nana akan menyalakan lilin untuknya nanti.. Sekarang pergi dulu..

Setelah jauh jauh Nana melompat.. Dia mendengar dibelakangnya bahwa sesuatu sedang menjerit..

Gila.. Dia ketahuan kabur..

Cepat, cepat, dia harus melompat lebih cepat..

Gubrak..

"Mati aku..." Nana terjatuh kedepan karena melompat terburu buru.. Jempolnya sakit kena batu.. Sementara daun daun kering di hutan masuk ke mulutnya..

Sial.. Siapa yang tahu bahwa daun daun ini telah banyak diinjak makhluk hutan..

Dan benar saja.. Saat Nana mendongak ke depan.. Dia dikejutkan oleh sepasang kaki berbulu yang kurus..

Ini mirip kaki serigala.. Tapi hnya dua?

Nana mendongak ke atas..

Mama....

Apa itu?

Makhluk ini ditutupi bulu lebat yang gelap.. Moncongnya seperti moncong serigala dengan janggut kambing.. Dia juga bertanduk..

Iuh.. Tubuhnya berbau tidak sedap..

Dan sesuatu di tengah tubuhnya.. Tidak tertutupi.. Uhuk.. Itu lumayan besar..

F*ck.. Apa apaan ini yang dilihatnya.. Bah. Bah. Bah.. Nana harus mencuci matanya..

"hiyaa... Mau lari kemana kau.." suara dibelakangnya terdengar nyaring..

Sialan, nimfa itu sudah dekat..

Makhluk di depan Nana nampaknya mengendus endus disekitar..

Nima apakah dia buta?.. Hu, sepertinya begitu..

Tunggu.. Jangan sampai dia mencium bauku.. Aduh.. Bagaimana cara bergerak ini..?

Makhluk ini hampir berjongkok.. Tapi nimfa sudah tepat dibelakang Nana dan berseru kaget..

"hiyah.. Bajingan.. Untuk apa kau disini? Ini wilayahku... Pergi.." nimfa itu menjerit keras.. Suaranya seperti banshee...

Apakah banshee adalah neneknya?..

"grk, grk, grk.. Aku sengaja mencarimu.. Untuk kompensasi yang kau janjikan padaku.." makhluk didepan Nana berbicara dan berkacak pinggang..

"tidak akah.. Che,che,che..." nimfa itu tertawa aneh..

"ho.. Jadi, akan ku ambil sendiri hadiahku..grk,grk,grk.." makhluk itu juga tertawa aneh.. Suaranya seperti hewan disembelih..

Nana ngeri tapi juga bersyukur.. Mereka berdua sepertinya berseteru.. Ini menyelamatkanya dari melihat sesuatu.. Makhluk itu hampir berjongkok didepannya oke..

Entah apa yang akan dia lakukan..

Lalu, konfrontasi berlanjut.. Sesuatu seperti uh dan ah.. Tidak cocok untuk anak gadis..

Gila, ini benar benar gila.. Nana masih syok ditempatnya.. Sementara dua makhluk sedang bertarung..

"pstt.. Kau suka tiduran dihutan ya?" Mushen datang disisis Nana.

"ha?" tapi Nana wajahnya sudah memerah malu dan canggung..

"ayo cepat pergi.." Mushen memotong sulur yang mengikat Nana.

Mereka berdua berjingkat sambil kabur..

Setelah sangat jauh.. Nana menyadari bahwa situasi hutan sangat berbeda dari situasi hutan dimana saat pertama kali dia tiba..

Hutan disini agak hijau dan bersalju.. Nana hampir tidak memperhatikan..

"huh, huh, haaahh.." Nana  terengah engah dan menghela nafas..

Pengalaman apa itu barusan..

Nana merosot dibatang pohon.. Jujur saja dia sangat was was.. Takut dua makhluk itu mengejarnya..

Tunggu.. Dia bisa bersembunyi didalam dimensi.. Tapi.. Liontinnya?

Memusingkan.. Baik.. Ambil Nafas dulu..

"Mushen.. Aku capek.."

"bertahanlah sebentar lagi.. Karena Aku tidak mengendus bau makhluk aneh disini.."

"Jadi..?"

"setelah ini, kau harus mencari jalan pulang.." Mushen menyemangati dari samping.

"ah, sangat merepotkan.." Nana pasrah...



Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now