ch.51

813 130 0
                                    

"ahh.."

Dengan jeritan ngeri, Nana mendorong Xiaozhi kesamping. Mereka berdua roboh dijalanan.

Kuku hantu yang panjang menggores lengan Nana, Nana merasa kebas, gatal dan membeku di tangannya. Tetapi saat Nana melihat lengannya, lengannya tidak apa apa.

Hanya perasaan tergores itu sangat nyata,

"ah,.. Nana, ada apa?" Xiaozhi kesakitan karena tersungkur, tetapi dia khawatir dengan Nana..

"ha, ha, hantu.." Nana menunjuk hantu yang berdiri agak jauh, Posisi hantu Ini seperti bola yang dibidik tidak mengenai sasaran dan langsung meluncur jauh.

Hantu itu memang seperti hantu yang digambarkan di film horor, matanya bersinar merah, memancarkan kekejaman, ekspresinya seperti terdistorsi, kukunya panjang, dengan pakaian acak acakan. Serta disekitar tubuhnya memiliki kabut hitam.

Jangan tanya apa perasaan Nana saat ini. Tidak peduli dengan siapa kau berjalan, atau berapa orang yang menemanimu, saat kau bertemu hantu sungguhan. Kau akan dipastikan lari..

Nana tidak mengindahkan kesakitan ditubuhnya, Nana menyambar tangan Xiaozhi dan langsung lari..

"Nana, ada apa?" Xiaozhi bertanya sambil berlari, nafasnya agak panas, karena hampir batuk darah tadi.

"ada.. hantu.. Mengejar.. Kita.. Cari.. Pendeta.. Pendeta.."

Sial, sial, sial.. Mengapa lariku melambat.. Sial...

"hihihihihi..." tawa dingin dan suram datang disampingnya. Nana menangis putus asa. Nana tidak bisa menoleh, dan tidak ingin menoleh..

Hantu itu melayang disampingnya..

"sudah cukup berlarian" hantu mendorong Nana kedepan. Tangan yang memegang tangan Xiaozhi terlepas..

Nana meluncur kedepan bagai layang layang putus.

"Nana," Xiaozhi bergegas maju tetapi tidak cukup cepat. Jantung Xiaozhi berdebar sangat syok. Jika Nana jatuh dikepalanya, konsekuensinya tak terbayangkan.

Nana menutup matanya dengan ngeri. Dalam keputusasaan, sekelebat bayangan putih menyambar Nana,.

Nana kini berdiri di seberang jalan lainnya. Sementara Xiaozhi hendak menghampiri Nana, tubuh Xiaozhi telah ditembus oleh hantu, wajah Xiaozhi pucat, Nana tidak ada waktu untuk berfikir.

"kakak..." Nana memeluk tubuh Xiaozhi yang meringkuk ditengah jalan. Saat hantu hendak menembus lagi, Nana berteriak..

"berhenti.. " Nana berteriak dan menunjuk hantu.

"berhenti disana.. Apa salah kami ha? Mengapa kau menyakiti kami? Kau sudah mati, kembalilah ke raja yama."

Tapi Hantu adalah hantu, hantu jahat tidak punya logika, jadi saat Nana berteriak.. Hantu mencoba menyerang lagi.

Tiba tiba, sosok putih berlari mengelilingi mereka berdua dengan cepat. Di sekeliling Nana dan Xiaozhi kini muncul cahaya keemasan mengitari tanah.

Nana melihat sosok laki laki botak membawa tongkat berdiri memunggungi mereka. Dia juga berada di dalam lingkaran.

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now