ch.47

845 123 1
                                    

Saat Nana keluar rumah keesokan paginya Nana dikejutkan oleh sesosok orang yang tergeletak dibawah pohon. Setelah diamati ternyata itu Xiaozhi.

Nana membangunkan Xiaozhi agar dia pindah dan tidur didalam. Karena hari masih petang, Xiaozhi dalam keadaan linglung saat masuk dan tidur kembali di dalam rumah.

Nana memulai kegiatan memasak sarapan. Nana akan membuat bubur daging sederhana untuk para pekerja. Nana segera menghantam 2 kilo daging sapi, akan tetapi karena kurangnya kekuatan, bukannya daging yang hancur malah tanganya yang terasa seperti hancur.

"ini melelahkan" Nana menyeka dahinya.

"berikan padaku.." Mingzhi mengambil alih pemukul daging dan menggantikan pekerjaan Nana.

Sementara Nana segera membuat panci besar bubur, serta bumbu yang akan digunakan. Mereka bekerja didapur.

Saat fajar menjelang, Gu Shizhi segera menyiapkan meja yang sangat panjang yang telah mereka buat kemarin. Shizhi akan mencegat para pekerja untuk sarapan bersama dahulu sebelum memulai pekerjaan.

Para pekerja merasa sayang mereka tidak bisa membawa hal hal baik ini kembali. Akan tetapi Nana menginstruksikan, nanti saat mereka mendapatkan uang mereka bisa membuat bubur daging untuk keluarga sepuasnya.

Jadi para paman didesa bersemangat lagi. Nana berkata Semakin cepat rumah dibangun, semakin besar bonus yang didapatkan.

Setelah para pekerja pergi ke rumah lama. Nana berencana pergi ke gunung lagi. Dia sudah sepakat dengan beruang untuk mencari harta hutan.

Nana segera pergi bersama Mingzhi membawa keranjang dipunggung mereka.

...

Mereka sudah mencapai kedalaman hutan. Nana memetik banyak buah stroberi liar dihutan. Tentu saja stoberi ini sangat asam, tetapi Nana memiliki rencana lain. Jadi dia dengan gila memetik semua stroberi matang.

Saat ini ada seekor rusa roe didepannya. Rusa ini tidak takut kehadiran manusia. Nana juga tidak berencana memakan daging rusa. Etika modern telah memupuknya menjadi warga yang taat hukum dan tidak menjadi pemburu ilegal. Sama sekali tidak.!

Nana juga sesekali melewati kelinci liar. Gu Mingzhi bertanya tanya

"mengapa tidak memburu hewan dihutan?"

Jawaban Nana sederhana.

"aku tinggal dikaki gunung, aku tidak ingin jika suatu saat hewan hewan ini balas dendam padaku."

Jadilah itu, mereka melalui hutan dengan seekor beruang dibelakang dan mata penasaran critters hutan disepanjang jalan.

Nana bertanya tanya

" dimanakah ada jamur? " saat Nana berkata, kebetulan pandangannya jatuh pada tupai di atas pohon.

Gu Mingzhi dibelakang mau tak mau berfikir,

Nana sangat aneh, mengapa mengamati jamur di atas pohon?

Tak lama, seekor tupai menjatuhkan sesuatu di depan Nana dan hampir terinjak.

"loh, ini jamur madu? Mengapa jatuh dari atas?" pada saat itu beruang mengisyaratkan agar dia melihat tupai.

Tupai yang telah dilihat segera melarikan diri diantara pepohonan, dan beruang mengejarnya.

"eh,eh.. Tunggu aku" Nana segera berlari juga.

Sementara Gu Mingzhi benar benar syok, dia harus mengikuti permainan kejar kejaran ini. Entah bagaimana alam sedang bekerja. yang jelas, dia hampir memahami bagaimana komunikasi antar hewan yang berbeda spesies dan juga anak manusia ini.

Tak lama mereka tiba di hutan yang padat dan berlumut, ada banyak jamur chanterelles disini. Berbagai macam bentuk dari yang terkecil hingga yang sebesar telapak tangan.

Tanpa membuang waktu, Nana segera memungut jamur jamur ini.

"Nana, apa ini tidak beracun?"

"tidak, ini sangat enak kakak.."

"tapi warnanya kuning seperti mengandung serbuk racun."

"tidak tidak, aku pernah memakannya sebelumnya. Dan ini sangat lezat. Percayalah padaku, sekarang bantu aku memanen semuanya oke!"

Akhirnya semua jamur dipanen.

"yang kurang saat ini adalah kentang, tapi hari hampir sore bagaimana jika besok kita ke kota kakak?"

"baik"

Saat mereka pulang, Nana dalam hati yang riang, keranjang Mingzhi penuh jamur dan stoberi. Sementara keranjang Nana kosong. Tapi tidak apa apa ini termasuk panen yang besar.

Tapi itu belum semuanya, saat Nana berjalan pulang, Nana sengaja mengamati sekitar tiba tiba.

"ini melon, sebenarnya ada melon... Kakak, ada melon waw.." Nana menghampiri melon melon yang ranum. Wangi melon yang matang sudah tersebar disekeliling.

"oh, astaga.. Aku bisa makan melon.. Dewa gunung terimakasih banyak..." Nana berteriak ke kejauhan.

Nana mengamati dan memilih 3 buah melon yang siap makan. Tidak jauh Gu Mingzhi menemukan yang lain tapi kali ini adalah semangka.

Tidak ada yang lebih baik dari ini. Meskipun Nana sangat heran mengapa buah buahan budidaya muncul dihutan.

Nana memetik total 3 melon dan 2 semangka.

"pak beruang, kamu harus mengingat dimana saja kita menemukan harta ini. Oke"

Nana kemudian mencoba mengangkat keranjang tetapi tidak bisa. Akhirnya beruang dengan gagah berjalan kedepan dengan dua kaki, sementara kedua cakar depannya mengangkut keranjang berisi melon dan semangka.

Mingzhi dan Nana sangat terkejut.

Bonus pic.

Bubur daging

Bubur daging

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jamur chenterelle

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jamur chenterelle

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now