ch.41

877 125 0
                                    

Nana juga menambahkan tumisan usus ayam serta tumisan usus sapi pedas, Ini adalah pertama kali mereka mencoba makanan sushi ini. Meskipun pertama kali terasa sedikit aneh, akan tetapi saat dikunyah, hal hal yang dibuat Nana terasa lezat dan semakin lezat.

Apalagi empat orang yang memiliki kultivasi merasakan sedikit spiritualitas disetiap masakan Nana. Ini dimulai saat pertama kali mereka mencoba labu kukus, Mereka menaikkan alis dan memandang makanan dengan lebih halus.

Gu Xiao yang tidak tahu hanya merasa bahwa apapun yang dibuat Nana sangat lezat dan membuat tubuhnya semakin sehat. Mungkin ini karena mereka sangat miskin sebelumnya sehingga makanan hari ini, membuat Gu Xiao selalu bersyukur,

Bersyukur bahwa hidup mereka semakin hari menjadi semakin baik, bersyukur bahwa mereka memiliki satu sama lain, bersyukur bahwa mereka diberi anggota keluarga lagi.

Bersyukur bahwa adiknya baik baik saja.

Mereka makan sampai puas. Ditemani lampu badai yang tak kunjung padam. Nana merasa puas dengan lampu ini.

"kakek apakah kita memiliki lentera anti padam juga?" Nana bertanya dengan antusias.

"aha, hapi hehihit hahal." kakek menjawab sambil memakan sushi salmon dan keripik usus.

Anak anak muda hampir memutar mata mereka. Kakek Tuo tidak seperti penatua lainnya, kakek Tuo selalu hidup bebas, dan dirinya tidak pernah membatasi perilaku anak anak, asalkan mereka tidak melakukan kejahatan yang tidak bisa dimaafkan, perilaku nakal atau usil tidak akan dimarahi.

"hoam.. Kakak.. Aku sangat mengantuk. Temani aku menyortir barang barang besok" Nana segera bangkit dan berjalan menuju kamarnya.

Semua orang yang merasa sebagai kakak segera menjawab "baik".

...

Nana segera tertidur, dalam tubuh remaja ini Nana masih sering merasa mengantuk. Mungkin karena rutinitas yang sedikit melelahkan hari ini.

Nana tidak merasa kesepian lagi, meskipun saat sendirian dia sering memikirkan keluarganya di bumi. Akan tetapi dalam mimpinya sudah jelas bahwa dia sudah meninggal.

Jadi Nana menerima kehidupan kedua ini dengan damai. Sebenarnya Nana juga tidak menyangka mengapa dia dipindahkan ke dimensi dunia ini.

Dalam tidur Nana. Untaian kekuatan berwarna hijau kebiruan mengalir keluar dari liontin yang selama ini dia pakai dilehernya. Kekuatan yang mirip untaian aliran cahaya ini mengitari kepala Nana dimana dia pernah terluka. Lalu melayang menyelimuti seluruh tubuh Nana,.

Sementara jauh diatas langit adalah bulan yang bersinar sangat terang tanpa gangguan awan disekelilingnya.

Liontin ini adalah liontin pasangan milik ayah dan ibu pemilik tubuh. Sebelum mereka pergi, mereka meninggalkan kenang kenangan sepasang liontin naga dan phoenix ini.





Bonus pic. Pendant Gu Xiao & Nana

 Pendant Gu Xiao & Nana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now