ch.82

682 110 5
                                    

Malam yang melelahkan segera membuat mereka tertidur lelap.

Tapi ditengah malam, tubuh lelah Nana semakin sakit semua, terutama dibagian pinggang dan perut bagian bawah.

Dalam tidurnya, Nana merasakan sakit perut yang hebat lalu Nana merasakan seperti mengompol.

Astaga, sakit sekali..

Ada bau darah yang kental, Nana mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.

Gu Mingzhi yang berada di sebelah kamar Nana segera terbangun oleh bau darah, Mingzhi langsung menyerbu masuk kamar Nana.

Di ranjang, Gu Mingzhi melihat Nana meringkuk lemas dan pucat.

Sementara ada bercak darah diselimut yang putih. Mingzhi ketakutan keluar dari akalnya.

"Nana,.." Gu Mingzhi mendekati Nana dan menarik selimutnya.

Celana Nana sudah bersimbah darah.

"astaga, Nana kau kenapa?"

"kakak.. Aku.. Bibiku.. Datang.. Sakit.. Sakit sekali."

"tunggu, bibimu datang? Bagaimana bisa sebanyak ini?"

"uh.."

"tunggu, aku akan merawatmu dulu lalu akan ku panggil kakek"

Tok, tok, tok..

"Nana?" beberapa suara pria bergema diluar kamar Nana.

Mingzhi segera berlali untuk memberitahu mereka untuk membangunkan kakek. Mingzhi juga melarang mereka datang.

Mingzhi segera merawat Nana. Menstruasi pertama Nana seperti orang melahirkan. Begitu banyak darah.

..

"ini, adalah akibat dari kekurangan nutrisi dalam jangka panjang. Juga, nutrisi yang diserap tubuh Nana baru baru ini seperti terburu buru. Tahukah kau bahwa tubuh Nana memiliki energi spiritual murni yang sangat besar?" Kakek duduk di tepi ranjang Nana.

Orang orang yang berdiri diruangan menggelengkan kepalanya. Kecuali Gu Xiao..

Gu Xiao sedang mengalami mimpi musim semi.

Mereka tidak tahu bahwa saat ini, tepat tengah malam dimana bulan berdiri tinggi dilangit. Orang orang di kekaisaran, orang orang yang telah menunggu lama.. Saat ini menyaksikan bulan besar di langit yang memancarkan cahaya keperakan memiliki bayangan bulat merah disisinya.

"lihat, bulan telah berubah"

"panggil raja.."

"panggil penatua.."

"panggil imam besar.."

"panggil lord.."..

Semua orang yang mengawasi bulan segera memanggil pemimpinnya masing masing.

Semua orang segera berangkat dengan senjata terbang mading masing.

Menuju wilayah timur kekaisaran. Mencari energi yang membuat bulan mengalami fenomena aneh.

Sementara di kaki gunung giok. Dewa bumi, dan dewa kura kura segera membuat penghalang besar dan menutupi seluruh desa dan gunung.

Karena darah Nana membuat kaum iblis berbondong bondong menyerang penghalang dunia bawah.

Dan air semen Gu Xiao membuat kaum siluman dan succubus gila.

Para pemimpin iblis gila dan meraung akan mendapatkan inti dari energi besar ini.

Energi spiritual murni, Bocor dan mempengaruhi tatanan dunia,  bersamaan dengan proses pendewasaan kedua anak.

Para dewa dan iblis merasakan besarnya energi ini.

Ini seperti menemukan mata air digurun. Bahkan para dewa harus membentengi diri mereka dengan aray khusus yang disematkan di kepala mereka. Agar tetap berfikir jernih.

Bahkan mystic beast dibenua Amethys yang jauh dari peradaban manusia merasakan fluktuasi energi besar.

Mereka cemas dan gelisah, akan tetapi penghalang yang ditetapkan leluhur mereka menghalangi mereka untuk keluar dari benua itu. Ini seperti melihat mata air digurun tapi tidak bisa meminumnya.

..

Jauh di benua yang dikelilingi oleh gletser es.. Seorang dewa yang telah dikurung, membuka matanya.

Matanya sebiru heart of the ocean.
Bulu matanya seperti kipas. Wajahnya tampan tanpa bisa dibandingkan, Tubuhnya tegap dan tinggi. Rambutnya sehitam malam. Auranya keruh dan suram. Dialah dewa perang yang terbuang..

Mo Ying Han.

Mo Yinghan bangun dari meditasinya.

"tuan, apakah tuan merasakannya" seorang lelaki tua kecil seukuran kecoa hinggap dibahu Mo Yinghan.

"tuan, energi ini adalah energi dari istana langit. Bagaimana bisa bocor? Apakah para dewa melakukan kesalahan?"

"bukan, ini bukan dari istana langit" Mo Yinghan berkata dengan memejamkan mata.

"lalu? Energi yang murni hanya milik istana langit"

"ini adalah energi inti dari tatanan surgawi. Siapapun yang berkultivasi dengan inti energi ini akan menjadi tak terkalahkan. Bahkan mungkin kaisar langit harus tunduk. Tapi energi ini cacat"

"cacat? Tuan?"

"energi ini telah terbagi."

"mari kita melihat lihat.. Mushen.."

"oke tuan.." Mushen segera berpegang pada jubah hitam Mo Yinghan, lalu mereka meninggalkan benua gletser.




Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin