ch.91

637 87 1
                                    

Nana dengan linglung hendak keluar dari ruangan dewa Raksha. Tapi Gu Xiao mencengkeram kerahnya dari belakang.

"heh, kami bahkan belum menyelesaikan akun denganmu"

"hehe.." gulp...

Akhirnya Nana diseret Gu Xiao untuk menghadiri pengadilan keluarga..

Di aula keluarga semua orang berkumpul.

Tok tok tok...

Gu Xiao sebagai kepala keluarga mengetuk meja tiga kali tanda persidangan keluarga dimulai.

Nana sebagai terdakwa duduk ditengah..

Sejak kapan persidangan keluarga didirikan?

Nana menoleh ke kiri dan kekanan.

Sepertinya status didasarkan pada siapa yang pertama datang dikeluarga.

"penatua pertama.. Datang dan bacakan dakwaannya" Gu Xiao berkata dan menunjuk sopan Gu Shizhi.

"junior Nana, bersalah atas tuduhan membohongi para tetua, pergi tanpa pamit, memutuskan pertunangan tanpa berdiskusi dengan keluarga, dan memberikan token keluarga secara sembarangan.."

"ap.. Apa.. Aku.. Token apa?"

"ep, sekarang bukan giliranmu untuk berbicara. Penatua kedua.. Datang dan tanyakan alasannya.." Gu Xiao memotong pembicaraan Nana. Dan mempersilahkan Gu Mingzhi.

"junior Nana, setelah memasak makan siang. Apa yang kau lakukan selanjutnya?"

"mengambil keranjang dan buah persik"

"dan..?"

"anggur dan penggilas adonan"

"kemana kau pergi selanjutnya"

"ke kamar"

"apa kau patuh dikamarmu?"

"tidak" Nana menghela nafas,

"lalu apa yang kau lakukan?"

"aku menyelinap pergi"

"untuk apa?"

"berurusan dengan para wanita siluman.." Nana menghela nafas lagi.

"mengapa..?"

"aku merasa tertipu.. Mereka memberiku kain yang tidak berguna" Nana bersungut sungut.

"lalu..? Apa kau sudah berurusan dengan mereka?"

"belum" Nana menundukkan kepalanya.

"lalu apa yang kau lakukan dihutan?"

"aku hanya duduk di tepi sungai.."

"daaann..?"

"gulp.. Aku.. Makan persik dan Minum anggur.." Nana menelan ludah susah payah.

"apa kau tau apa yang kau lakukan saat mabuk?" Gu Mingzhi menunduk dan mengusap dahinya dengan pusing dan berkata lirih.

"um.. Maaf" Nana juga tidak tahu detailnya. Tapi dia harus meminta maaf karena membuat masalah dirumah.

"Nana, apa kau tahu siapa Mo Yinghan?" kakek bertanya dengan serius.

Nana menggeleng. Semua orang menepuk dahi mereka masing masing. Hal seperti pelarian diri seorang nona muda memang sering terjadi di masyarakat. Tapi syukurlah Mo Yinghan memiliki pengendalian diri.

Mereka bergidik memikirkan konsekuensi jika sesuatu terjadi pada Nana.

Akhirnya mereka menceritakan siapa sebenarnya Mo Yinghan.

Astaga.., astaga,.. Aku bahkan belum melihatnya dengan jelas. Ini salahku.. Jika suatu saat aku bertemu dengannya lagi, aku akan bernalar dengannya nanti..

Hufft, Aku tidak akan pernah minum lagi.. Ehm.. Kecuali red wine..

"panggil terdakwa berikutnya"

Akhirnya setelah banyak kata nasihat., mereka melepaskan Nana, dan memanggil terdakwa berikutnya. Aria dan Putranya. Demon Lord Zee.

"penatua ketiga silahkan dakwaanya"

"Aria apa kau tahu kesalahanmu? Kau berbohong untuk memasuki keluarga kami. Mengarang cerita palsu untuk mendapatkan simpati kami, Bukannya kami menentangmu. Tapi apa motifmu tetap tinggal disini?" Fu Bei berkata tanpa basa basi.

"Aku minta maaf setulusnya. Untuk awal pertama kedatanganku itu karena aku mencari tempat berlindung." Aria akhirnya menceritakan apa yang terjadi sehingga dia dikurung. Dikedalaman gunung giok.

"setelah kekuatanmu pulih mengapa kau tetap tinggal?" Fu Xi bertanya.

"aku jatuh cinta dengan makanan keluarga ini." Aria menjawab dengan bangga.

"hei kau, siapa namamu?" Xiaozhi bertanya pada putra Aria.

"Zee"

"apa kau juga tidak ingin pergi karena makanan keluarga kami?"

"tidak juga. Ibuku disini.. Jadi secara alami aku tinggal." Zee menjawab dengan santai.

"dimana ayahmu?" Shizhi bertanya menyembunyikan kilatan dimatanya

"hei, hei.. Aku masih perawan tau!!"

"apa? Bagaimana kau punya anak tanpa suami?" Xiaozhi dan semua yang hadir termasuk Nana penasaran dengan jawaban Aria.

"aku menciptakannya dari esensi tubuhku dan esensi aura iblis alami di dunia bawah. Dan  Jadilah dia."

"wow bisa seperti itu?"

"tentu saja. Aku menciptakannya agar bisa membantuku membalas dendam. Sekarang aku sudah selesai. Siapa yang mau membantuku menjaganya.?"

"oh, oh.. Aku.. Aku.." Nana mengacungkan tangan dengan antusias yang disambut dengan tatapan dingin semua orang. Nana menyusutkan leher,

"aku.. Permisi.. Aku harus memasak.." akhirnya Nana membengkokkan kata katanya dan kabur keluar dari aula.

Hufft, syukurlah sudah keluar dari sarang macan. Sayang sekali.. Padahal Zee itu manis dan lucu. Meskipun dia iblis tapi dia bisa digunakan dan disuruh kemana mana. Dia sangat patuh pada Aria. Jika Aria menyerahkannya padaku..





Bonus pic.

Lord Demon Zee

Lord Demon Zee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now