ch.73

701 107 2
                                    

Saat ini, Nana mulai membuat telur asin. Nana meminta kakek membersihkan telur bebek dengan sabut kelapa agar pori pori telur terbuka. Lalu mendidihkan air dan garam. Setelah air garam dingin maka telur dimasukkan. Nana menggunakan kain bersih yang agak tebal untuk ditaruh diatas telur , ini agar telur tidak mengambang di air garam.

Nana membagi dua porsi telur asinnya, yang satu rasa original, dan yang satu rasa pedas. Untuk rasa pedas, Nana menambahkan tumbukan cabai dan bawang putih.
Lalu Nana menyegel toples gerabah dengan erat dan menaruh di sudut tanpa cahaya di dapur.

"kakek ayo memancing. Aku ingin membuat sup ikan" Nana mengambil pancing.

Mereka berdua kemudian berjalan ke sungai yang banyak ikannya.

"kakek dimana orang orang.?"

"Gu Xiao dan Gu Mingzhi membersihkan aula dan kamar kamar, Fu Xi dan Fu Dong pergi ke kota, Shizhi menjemur pakaian dengan anak anak. Fu Bei dan Fu Nan mencari herbal." kakek mendaftarkan pekerjaan mereka.

Lalu Mereka mulai memancing.

"kakek, sebenarnya aku ingin bertanya sejak lama."

"apa itu?" kakek menjawab sambil menyusun joran.

"um.. Sebenarnya, apa spesialisasi kuil cahaya hitam?"

"um, apakah menurutmu mereka terlalu nyentrik?"

"benar sekali.. Aku baru tahu bahwa pendeta seperti mereka tidak berpantang. Tapi mereka mencukur rambut dan berpakaian seperti biksu penjelajah."

"ya, dahulu tugas mereka adalah untuk melenyapkan iblis."

"iblis? Apakah ada iblis sungguhan disini?"

"Tentu saja ada, mereka aneh dan jahat. Tempat mereka didimensi bawah"

"dimensi bawah? Apakah itu tempat hades?"

"hades hanya menampung arwah orang mati"

"lalu?"

"ini hanya menurut cerita, kakek juga belum pernah mengunjungi. Hahaha.."

Setengah jam kemudian. Kakek mengangkat ikan gurame besar.
Bobotnya sekitar tiga kilo.

Sementara kail pancing Nana mengangkat ikan nila dengan bobot yang sama dalam satu jam. Nana bahkan tertidur di tepi sungai yang berumput dibawah pohon willow dan mengandalkan kakek untuk menjaga jorannya.

Lalu Fu Bei dan Fu Nan datang ke tepi sungai. Fu Bei menyodok pipi gemuk Nana.

"hoam, kakek.. Apakah sudah siang?" Nana membuka matanya dan melihat wajah menakjubkan Fu Bei.

"oh, kakak bei.. Hehe"

"jika orang tidur dapat memancing ikan gemuk sepanjang hari, maka aku akan menggunakan sebagian waktu hidupku untuk tidur.." Fu Bei berkata sambil mengacak rambut Nana.

"hehe, kakek apakah sudah selesai?"

"hm, ya kami mendapatkan dua ikan. Kukira cukup untuk hari ini. Kami masih memiliki sawi dan beberapa daging"

"oke, mari kita pulang."

..

Mereka pulang dengan muatan penuh. Fu Bei dan Fu Nan bahkan mendapatkan dua buah semangka besar dari gunung.

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now