Transmigrasi : Bertahan Hidup...

By ucturboh

102K 14.9K 185

author : ucturboh/KH deskripsi : Nana berhasil menghindari kematian akibat kecelakaan. namun siapa sangka, da... More

ch. 1
ch. 2
ch.3
ch.4
ch.5
ch.6
ch.7
ch.8
ch.9
ch. 10
ch.11
ch.12
ch.13
ch. 14
ch.15
ch.16
ch.17
ch.18
ch.19
ch.20
ch. 21
ch.22
ch.23
ch.24
ch.25
ch.26
ch.27
ch.28
ch.29
ch. 30
ch.31
ch.32
ch.33
ch.34
ch.35
ch.36
ch.37
ch.38
ch. 39
ch.40
ch.41
ch.42
ch.43
ch.44
ch.45
ch.46
ch.47
ch.48
ch.49
ch.50
ch.51
ch. 52
ch.53
ch.54
ch.55
ch.56
ch.57
ch.58
ch. 59
ch.60
ch.61
ch.62
ch.63
ch.64
ch.65
ch. 66
ch.67
ch.68
ch.69
ch.70
ch.71
ch.72
ch.73
ch.74
ch.75
ch.76
ch.77
ch.78
ch.79
ch.80
ch.81
ch.82
ch.83
ch. 84
ch. 85
ch.86
ch.87
ch. 88
ch.89
ch.90
ch.91
ch.92
ch.93
ch.94
ch.95
ch.96
ch.97
ch.98
ch.99
ch.100
ch.101
ch.102
ch.103
ch.104
ch.105
ch.106
ch.108
ch.109
ch.110
ch.111
ch.112
ch.113
ch.114
ch.115
ch. 116
ch.117
ch.118
ch.119
ch.120
ch.121
ch.122.
ch.123
124
125
126
127
128

ch.107

466 65 0
By ucturboh

Mereka berjalan agak lama untuk sampai ke hutan herbal.

Hutan herbal seperti namanya. Kata kakek setiap tanaman adalah herbal umum.. Sampai mereka berjalan sejauh tiga puluh menit di dalam hutan herbal, herbal yang ditemui adalah herbal biasa.

Kakek mengambil beberapa yang dia butuhkan.

Lalu mereka masuk semakin jauh. Dalam perjalanan, mereka malah memanen sayur dan buah buahan.

"Kakek lihat ada lobak.."

"kita tidak kekurangan lobak" kata kakek.

"tidak apa apa.. Lagipula ini gratis dan kita akan memanen yang lain.." kata Nana sambil memanen sayuran kubis, Bayam merah, kentang, asparagus, dan beberapa macam jamur..

"aku tidak menyangka hutan kurcaci sangat kaya.. Kita bisa membuat aneka hidangan dengan ini nanti."

"ho.. Baiklah ayo kita jalan lagi.."

Jalan hutan sangat panjang, belum tahu dimana itu akan berakhir.

"jalanmu sangat lambat.. Naik ke punggungku.." kata Gu Xiao..

Nana tidak sungkan, jadi dia naik punggung Gu Xiao. Gu Xiao dan kakek menggunakan qinggong untuk berjalan lebih cepat.

Karena terlalu cepat, mereka malah melewatkan jalur yang sebenarnya.

Lalu sampailah mereka di dalam hutan paling dalam. Wilayah ini tidak begitu terkena sinar matahari. Jadi suasana agak gelap karena hutan ditutupi oleh daun daun pohon yang lebat dan menjulang tinggi. Juga kabut diudara mulai keluar.

Mereka menerobos masuk melalui semak semak hutan karena menurut kakek dia melihat tanaman duri biru sekilas tadi.

Sampailah mereka di tempat yang kakek maksud, memang benar ada tanaman yang seperti itu, jadi kakek memanen semua duri biru yang matang dan tunasnya.

"kakek jangan serakah.." kata Nana.

"ini tidak serakah.. Kakek akan mencoba menanamnya di tempat kita, jadi orang orang tidak akan repot repot keluar masuk hutan. Duri biru sangat langka. Lihat kakek hanya berhasil memanen sepuluh rumpun.."

Tanaman duri biru menurut Nana adalah tanaman sukulen biasa yang berwarna kebiruan. Nana tidak antusias, tapi dia tidak berkata apa apa.

Lalu Nana melihat sekitarnya. Ada banyak tanaman aneh yang belum pernah dia lihat.

Di bawah dan di antara batang pohon penuh dengan tanaman berwarna warni.

Nana merasa bahwa dia berada di hutan avatar. Kakek juga sepertinya bingung harus memilih apa lagi.

Mereka semua berbalik melihat jalan setapak yang mereka lewati. Tapi, itu hilang tak berbekas.

Bahkan saat Gu Xiao naik pohon tinggi, dia tidak dapat melihat jalan setapak yang mereka lalui..

Gu Xiao tidak berani berjalan jauh. Dia takut kehilangan kakek dan Nana. Hutan ini sangat aneh.

Mereka bertiga saling berpandangan..

"apakah kita tersesat?" tanya Nana.

"umm.. Sepertinya begitu.." balas kakek.

"ini semua karena seseorang bersikeras tidak mau pulang.." Gu Xiao berkata sambil melirik mereka berdua.

Duo kakek dan cucu melihat ke arah lain, berpura pura tidak dengar.

"ah, bagaimana kalau kita gunakan aray dari Xigen?" kakek meninju telapak tangannya dan punya ide.

"ide bagus.." Nana juga berbinar.

Kakek memasang kristal biru ditanah dan menggumamkan mantra..

Setelah itu kristal biru bersinar sekejap lalu mati..

Semua orang :"..."

"mungkin energiku kurang?" kata kakek.

"akan ku transfer energiku" kata Gu Xiao.

Kakek mengulangi prosedur pembacaan mantra, dengan tangan kiri Gu Xiao berada diatas bahu kanan kakek.

Kristal bersinar terang dan muncul aray di sekitarnya. Semua orang sangat lega. Tapi saat mereka menginjakkan kaki di dalam aray, aray tiba tiba menghilang dan kristal meredup.

Semua orang :" .."

"bagaimana kakek mengaktifkan array saat pertama kali?" tanya Nana.

"ini sangat mudah. Kakek hanya perlu mengucapkan mantra dan aray akan muncul dengan sendirinya."

"apakah mantranya salah?" tanya Nana..

"tidak tidak, mantranya hanya 'bawa aku dimanapun tempat Nana berada' hanya itu.." kata kakek.

"aku ingat paman Raksha melilitkan rambut Nana di kristal itu" Gu Xiao berkata sambil menaikkan alisnya ..

"jadi?" Nana bertanya dan melihat bolak balik diantara mereka berdua.

"um, sepertinya kita harus melilitkan rambut Xigen untuk sampai di tempat Xigen" kata kakek.

"apakah kita memiliki rambut paman?" tanya Nana.

"tidak.." jawab kakek.

Mereka semua berada dalam keheningan.

"haruskah kita melanjutkan perjalanan?" kakek memecah situasi..

"kakek aku takut" ini adalah kedua kalinya, tidak.. Ketiga kalinya Nana berada di antah berantah.

Nana sangat skeptis, walaupun dia tidak sendirian lagi. Dia merindukan rumah dikaki gunungnya yang damai.. Nana sekarang berjanji bahwa dia tidak akan lari lari lagi dari bawah kaki gunungnya.

Tidak ada cara lain.. Mereka harus berjalan menelusuri ke tempat mereka datang di awal. Tapi mereka semakin jauh dan berputar putar.

"kakek, mari kita istirahat.. Aku sudah pusing dan lapar.." Nana terengah engah dan bersandar disebatang pohon.

Kakek mengeluarkan meja dan menata makanan yang sudah jadi. Ada mie, roti dan teh panas.

Kakek dan Nana memakan mie, sementara Gu Xiao memakan roti. Jujur saja Gu Xiao sangat cemas sedari tadi.. Berpetualang dengan orang orang amatir sangat menghawatirkan.

Tapi jadi apa? Mereka adalah orang orang yang disayanginya. Dia tidak ingin kehilangan mereka.

Gu Xiao makan roti dan sesekali melompati pohon untuk melihat medan. Ternyata semakin mereka berjalan mereka semakin jauh dari kota kurcaci. Sejauh mata Gu Xiao memandang. Yang ada hanya  pohon pohon raksasa.

Gu Xiao memiliki pikiran ngeri saat ini. Dengan pohon yang sangat besar, sebesar apa hewan hewan yang hidup didalam hutan?

Benar saja saat dia tenggelam dalam fikirannya. Dia merasakan getaran dibawahnya. Gu Xiao melihat ada landak aneh besar sedang menggali sesuatu di jarak sepuluh meter dari tempatnya berdiri.. Landak itu seukuran sapi normal, dengan duri hitam berkilau dan moncong mirip gajah. Dia asyik menggali sarang sesuatu. Cara menggalinya seperti orang bermain tinju, hanya saja landak itu menggunakan cakar yang tajam untuk menumbuk tanah. Itu lah yang menyebabkan getarannya.

Dan saat dia mendapatkan sesuatu, itu adalah cacing aneh berdiameter sekitar tiga puluh centimeter dan panjang sekitar satu meter lebih dengan tiga kepala bercabang yang memiliki gigi runcing melingkar.

Cacing itu meronta dan melawan landak. Tapi gigi landak lebih runcing dan tajam. Landak itu merobek kepala cacing dengan mudah.. Kepala cacing terlempar jauh dibawah pohon tempat Gu Xiao berada.

Tidak itu bukan cacing.. Itu monster..

Gu xiao bergidik, dia segera turun dan menghampiri duo kakek dan cucu yang sedang berbaring nyaman di atas meja. Gu Xiao tidak membiarkan duo itu tahu apa yang baru saja dilihatnya.

"ayo cepat berkemas, kita harus segera keluar sebelum gelap."

Jadi mereka segera berkemas dan melanjutkan perjalanan. Mereka menaiki pohon pohon untuk bepergian di jalur hutan.

Gu Xiao menggunakan energi spiritualnya untuk memeriksa medan. Dia akan menghindari tempat dengan hewan hewan aneh.

Mereka berjalan sudah lebih dari satu jam. Tapi hutan masih sama dengan vegetasi unik dan  berwarna dimana mana.

Gu Xiao tidak pernah mengalami hal seaneh ini. Dan yang membuatnya bertekad untuk keluar dari hutan ini adalah. Dia merasakan ada sesuatu yang sedang mengawasi mereka. Tapi saat Gu Xiao menyelidikinya. Rasa diawasi itu menghilang dan tidak ada siapa siapa.

Hutan mulai lebih gelap, dan suasana semakin aneh.. Ada juga suara suara dari hewan malam yang aneh..

"berhenti berhenti.. Kita tidak bisa lari lagi.. Mari dirikan tenda dan bermalam. Lalu kita gunakan shield dari Xigen.." kata kakek.

"ide bagus.." Nana juga ketakutan..

Akhirnya mereka melempar tenda dan membuat array. Aray kali ini menggunakan empat batu spiritual dewa iblis. Itu berwarna merah kehitaman. Kakek mulai merapal mantra array. Array merah kehitaman muncul di atas tanah dan mengelilingi seluruh tenda.

Mereka bertiga menghela nafas.

"bagaimana kekuatan shield ini kakek?" tanya Nana.

"tidak tahu.. Kita baru pertama kali memakainya." kata kakek.

Suasana hati Nana berfluktuasi. Tapi dilihat dari shield yang berkedip diluar.. Sepertinya shield ini bisa di andalkan..

"baiklah mari kita masuk.."

Saat mereka berbalik.. Suara seseorang bergema dibelakang mereka.

"manusia.."

Mereka bertiga memalingkan tubuh seketika.

Semua orang :"..."

"siapa yang berbicara?" Gu Xiao berteriak ke depan..

Growlh...

Suara bebatuan longsor terdengar.. Tiba tiba tanah di atas kaki mereka bergerak naik..

"astaga.."

Semua orang segera panik dan berpelukan..

Tanah tempat mereka berpijak menjadi semakin hidup dan bergerak dan suara serak bergema di kedalaman hutan yang hampir gelap.

"lepaskan.. array itu.."

Tiga orang yang berpelukan di dalam array terkejut.. Mereka menyadari bahwa suara yang datang adalah dari bawah kaki mereka.

"mungkinkah kita berdiri di atas tubuh troll?" kata Nana

"apa itu troll?" kakek bertanya..

"kalian.. menginjak tubuhku.. Cepat turun.." kata suara itu lagi..

"astaga.. Kakek cepat lepaskan array nya lalu kita akan melompat kesana.." Nana menunjuk pohon tinggi di kejauhan..

Kakek melepas batu spiritual array dan mereka langsung lompat menjauh..

"uhh.. Aduhh.." kata sesuatu dengan serak..

Saat mereka memperhatikan lagi, itu ternyata adalah makhluk batu berlumut bermata bulat hitam dan lucu.. Dia bersandar di sebuah pohon untuk berdiri dari tempatnya.. Dan menepuk punggungnya.

"hmm.. Bhi Bhi.. Apakah kau setua itu?" suara yang lebih serak dan besar bergema dibelakang mereka.

"aahhh..."

Ketiga orang yang baru menemukan pijakan di atas sebatang pohon terlalu terkejut.

Ini seperti berdiri didepan sound system yang tiba tiba menyala..

Mereka bertiga jatuh bebas dari batang pohon. Gu Xiao bahkan tidak sempat mengerahkan energi spiritualnya. Mereka bertiga jatuh ke bawah. Namun mereka jatuh di cabang pohon yang melebar dan hanya tergores sedikit.

"aih.. Aku mengagetkan kalian ya?" kata suara besar itu..

Tiga orang mendongak ke atas ternyata itu adalah pohon berwajah manusia yang berbicara.

"pohon tua.. Memangnya kau tidak tua?" kata golem bernama Bhi Bhi..

"ah, maaf.. Sudah lama tidah ada pengunjung.." kata pohon tua sambil tersenyum kepada tiga orang di telapak tangannya.

Tiga orang :"..."

Golem Bhi Bhi berjalan ke pohon tua.

"hei, anak anak.. Katakan sesuatu.." kata golem.

"ah, halo.. Se.. Senang bertemu.. Bertemu.." kakek berkata terbata bata.

"Bhi Bhi.. Ras Golem."

Seingat kakek ras golem sudah lama punah. Karena energi kultivasi dibenua ini sangat tipis. Dan golem sangat sulit mendapatkan keturunan. Juga pohon yang berbicara ini.. Mungkinkah dia ras Pixie hutan yang legendaris?

Pixie hutan hanya ada dalam dongeng nenek moyang. Pixie hutan bahkan lebih tua dari para dewa. Mereka adalah eksistensi mistis yang hidup dalam dongeng. Konon mereka ada banyak macam. Tapi yang jelas tidak ada satupun manusia yang pernah melihatnya. Sekarang ada satu di depan mereka. Tidak menyangka mereka bersembunyi di hutan kurcaci.

Nana tahu makhluk makhluk dalam dongeng. Nana hanya agak terkejut.. yang menjadi pertanyaannya adalah.. Apakah mereka termasuk yang baik atau yang jahat?..

Pixie pohon menurunkan mereka berdua. Nana mengamati mereka berdua.

"hm.. Gadis kecil ini sangat kaya.." kata golem.

Gu Xiao bersiap mengayunkan pedangnya.

"anak muda.. Jangan impulsif.. Kami sudah terlalu tua untuk menyerap energinya.." kata Pixie pohon.

"senior.. Maafkan cucu cucuku yang tidak sopan.. Kami tersesat dan lelah" kata kakek.

"ah, orang tua.. Jangan khawatir"
Kata pixie pohon.

"ngomong ngomong, tempat ini sangat jauh dari peradaban.. Bagaimana kalian sampai disini?"





Bonus pic.

Pohon tua

Golem Bhi Bhi

Continue Reading

You'll Also Like

162K 933 15
cie kepo!! sabar ya ubah alur ubah judul wkwk
193K 21.4K 24
NOT BXB!! NOH UDAH PAKE CAPSLOCK, BIAR KELIATAN. Ardi si CEO, Yudha si remaja narsis, dan Ozan si pencuri, tiga orang yang mengalami kejadian di luar...
85.4K 5.2K 19
Aileen Zovanka harus mati sia-sia karena terlampau kesal dengan ending novel yang ia baca, ending yang begitu buruk dan menyebalkan tentunya. namun m...
2.6M 146K 73
❝Diam menjadi misterius, bergerak menjadi serius.❞ -Liona Hazel Elnara Peringkat Mengesankan: #1 in mafia [18 Agustus 2024] #1 in fantasi [21 Agustus...