Transmigrasi : Bertahan Hidup...

By ucturboh

100K 14.7K 184

author : ucturboh/KH deskripsi : Nana berhasil menghindari kematian akibat kecelakaan. namun siapa sangka, da... More

ch. 1
ch. 2
ch.3
ch.4
ch.5
ch.6
ch.7
ch.8
ch.9
ch. 10
ch.11
ch.12
ch.13
ch. 14
ch.15
ch.16
ch.17
ch.18
ch.19
ch.20
ch. 21
ch.22
ch.23
ch.24
ch.25
ch.26
ch.27
ch.28
ch.29
ch. 30
ch.31
ch.32
ch.33
ch.34
ch.35
ch.36
ch.37
ch.38
ch. 39
ch.40
ch.41
ch.42
ch.43
ch.44
ch.45
ch.46
ch.47
ch.48
ch.49
ch.50
ch.51
ch. 52
ch.53
ch.54
ch.55
ch.56
ch.57
ch.58
ch. 59
ch.60
ch.61
ch.62
ch.63
ch.64
ch.65
ch. 66
ch.67
ch.68
ch.69
ch.70
ch.71
ch.72
ch.73
ch.74
ch.75
ch.76
ch.77
ch.78
ch.79
ch.80
ch.81
ch.82
ch.83
ch. 84
ch. 85
ch.86
ch.87
ch. 88
ch.89
ch.90
ch.91
ch.92
ch.93
ch.94
ch.95
ch.96
ch.97
ch.98
ch.99
ch.100
ch.101
ch.102
ch.103
ch.105
ch.106
ch.107
ch.108
ch.109
ch.110
ch.111
ch.112
ch.113
ch.114
ch.115
ch. 116
ch.117
ch.118
ch.119
ch.120
ch.121
ch.122.
ch.123
124
125
126
127
128

ch.104

476 73 3
By ucturboh

Hari ini adalah hari ke enam. Hari ini Royalti kerajaan dikirim ke bengkel pakaian Mama Lo.

Dalam surat yang menyertai royalti, sang putri sangat kagum dengan desain gaun dari bengkel pakaian Mama Lo dan membebaskan bengkel pakaian Mama Lo atas pajak selama satu tahun. Sang Putri juga berharap bahwa Mama Lo dapat berkunjung ke istana bersama dengan sang pembuat desain.

Royalti kerajaan berjumlah seribu emas. Dan gaunnya akan diberikan harga lima ratus keping emas per potong. Jadi total yang diterima bengkel saat ini adalah dua ribu lima ratus emas Mama Lo sangat malu, dia hendak memberikan separuh kepada Nana tapi Nana menolak.

"mama, aku mendapatkan gaji dan akomodasi disini. Itu sudah cukup. Berikan saja bonus kepada semua orang.. Aku melihat bahwa kakak kakak disini selalu pulang larut.." kata Nana

"aiyah.. Aku hampir lupa itu.. Saatnya menjual pakaian yang sudah menumpuk digudang.. " mama Lo menepuk kepalanya putus asa.

Nana hanya menggelengkan kepala.

"Nana, kau sudah bekerja keras.. Tidakkah kau ingin keluar jalan jalan? Dan.. Lihatlah bajumu.. Ck,ck,ck.. Kau harus menghadiri upacara di istana minggu depan.. Buatlah gaun yang cocok untukmu.. Jangan ragu untuk menggunakan kain digudang.. Mama juga akan membuat baju favorit mama sendiri. "

"aku ingin keluar tapi pekerjaanku tinggal sedikit lagi.. Jangan khawatir mama" Nana tersenyum senang.

"ah, baiklah.. Tunggu sebentar.."
Mama Lo berbalik menuju ruangannya.

Saat Nana hampir selesai mengerjakan desain. Mama Lo keluar dengan bungkusan besar. Nana buru buru membantu Mama Lo..

"mama, apa ini?" Nana melihat dengan penasaran.

"heheheh..." mama Lo menyeringai sambil membuka bungkusan.

Nana tercengang..
Di dalamnya ada banyak sekali wig berbagai macam warna dan gaya.

"mama, ini rambut palsu?" Nana memegang rambut palsu ditangannya. Itu lembut seperti rambut asli.

"ya, ini produk dari kaum elf.."

"elf,.? Ada elf disini?" Nana terkejut dengan wahyu yang tiba tiba.

"tentu saja, gadis konyol"

"apa yang akan mama lakukan dengan wig ini?" Nana bertanya sambil membolak balik wig.

"aiya.. Ini untukmu.. Untuk pesta pertunangan kerajaan.. Juga.. Taraaa.. Mama memiliki pernak pernik disini" mama Lo membuka bungkusan lain dari bawah tumpukan wig.

"oh,.." Nana sebenarnya agak skeptis, tapi wig ini bagus..

Saat Nana melihat wig pink pastel dia mendapatkan ide..

"mama aku ingin yang ini.."

"ambil sesukamu.. Mama akan membuat gaun... Mama tiba tiba punya ide dari desainmu.. Baiklah sayang.. Gunakan waktumu.."

Ternyata, para kurcaci suka mendandani diri mereka dengan cantik. Bahkan punya aksesoris kaum elf...

Malam itu juga Nana tidak jadi keluar.. Dia membuat desain gaun untuknya yang cocok dengan rambut pink.

Nana membuat gaun apron dress A-line merah muda ber renda dengan panjang selutut. Dan memiliki kantung depan berbentuk hati..

Nana juga membuat pita rambut dan masker wajah.. Nana masih mempertimbangkan masalah tentang Ryan. Dia tanpa kabar.. Tidak mungkin dia menghilang dan melupakannya begitu saja.

Baiklah, lupakan saja.. Biarkan Hantu itu mondar mandir dengan kesal..

...

Disisi Ryan..

Ryan sedang duduk memeluk pilar Luo Luo.. Itu adalah ranjang sampan yang digunakan terakhir kali.. Ranjang itu ada makhluknya.. Itu makhluk spiritual berbentuk koi kecil bernama Luo Luo..

"tuan berapa hari anda mau memeluk pilar itu?" Luo Luo berkata sambil melayang mengitari Ryan.

"dimana gadis bodoh itu.. Aku bahkan tidak bisa melacaknya.. Apakah seseorang membantunya?" Ryan bergumam sambil menggigit pilar Luo Luo..

"aiya, tuan anda bukan anjing, mengapa anda menggigiti kayu? Seekor anjing bahkan tidak akan menggigiti kayu.."

"enyah.. Apa yang kau tahu?" Ryan menampar Luo Luo..

Luo Luo terbang jauh karena tamparan Ryan.. Tapi karena tubuhnya transparan dia tidak merasakan sakit..

Luo Luo datang lagi..

"tuan, daripada anda hanya berdiam disini.. Lebih baik anda berjalan jalan dikota.. Siapa tahu anda bisa bertemu nyonya.."

"aku capek.. Sudah berhari hari aku mengitari kota.. Aku bahkan tidak mencium aromanya.." Ryan mengeluh dan berguling di ranjang seperti anak kecil..

"tuan adalah ikan.. Tidak mungkin hidung ikan lebih peka daripada hidung anjing.."

Ryan memelototi Luo Luo dengan ganas..

Hal ini selalu membahas anjing.. Sudahkah dia bosan dengan kehidupan ikan kecilnya?..

"ups,..." Luo Luo menghilangkan diri seketika..

...

Nana bangun kesiangan.. Nana bergegas mandi dan berdandan.. Dia bertekad untuk jalan jalan dan menghibur diri..

Nana sudah berpakaian dan memakai make up milik mama Lo. Nana akan memakai wig nya..

Shaa..

Saat Nana memakai wig.. Tidak disangka wig segera menyatu dengan kulit kepalanya..

"astaga.. Mama.." Nana terkaget karena kulit kepalanya agak sakit saat ini.. Rasanya seperti ranbutnya tercabut semua.. Nana bahkan hampir meneteskan air mata.

"mama..." Nana berseru ketakutan memanggil Mama Lo..

"astaga.. Nana kau cantik sekali.."

"mama.. Wig ini memakan kepalaku.. Sakit.."

"aiya.. Ini tidak memakan kepalamu.. memang rasanya seperti ini.. Bersabarlah ini hanya sebentar.." mama Lo mengutak atik wig Nana.

"bagus.. Sudah terpasang dengan sempurna.."

Wig itu seperti rambut asli.. Itu panjang tebal dan halus.. Jika biasanya rambut tebal mudah kusut.. Maka berbeda dengan wig ini.. Ini akan tetap lembut meski dipakai di dalam air..
Dan tidak akan kusut meski terkena angin badai..

Jadi saat kulit kepala Nana terasa tidak sakit lagi dia melihat dirinya di cermin..

Waw...

Siapa ini?..

Gadis di dalam cermin tampak cantik dan imut.. Persis agak berbeda dari dirinya yang biasanya konyol.. Tapi Nana menyukainya..

"mama, bagaimana cara mencopot wig ini?" tanya Nana

"oh.. Gunakan ini dan selipkan dipelipismu.. Begini.." MaMa Lo memberikan kalung dengan liontin stick kecil dan mempraktekkan cara mencopot wig..

Hm.. Setelah wig terlepas.. Nana harus bersakit sakit lagi untuk memakainya..

"mama, aku akan keluar.."

"oh, tunggu.. Pakai ini.."

Pst.. pst..

Mama Lo menyemprotkan parfum ke badan Nana..

Wanginya.. Ini sebenarnya cendana.. Aduh, Nana merasa bahwa dia menjadi dua puluh tahun lebih tua sekarang.. Lagipula ini adalah wangi khas saudara Fu nya. Dia merindukan mereka..

Nana menginjak tanah.. Seandainya ada handphone..

"mama aku akan keluar.."

"ini bawalah.. Milikmu.. Ada lima ratus koin emas didalamnya"

"mama, banyak sekali?"

"nah, aku tidak sepelit kurcaci.."

Nana :"..."

...

Saat ini Nana sedang berjalan jalan di kota.. Nana melihat banyak toko dan rumah.. Kebanyakan adalah toko peralatan.. Nana masuk ke dalam salah satu toko dan membeli keranjang disana serta beberapa peralatan unik.

Hm..

Lalu Nana berjalan lagi dan tiba didepan stan makanan.. Mereka menjual roti coklat besar..

Nana membeli satu..

"hm, diluar terasa crispy dan didalam seperti roti biasa.. Ku kira akan ada isian.." Nana bergumam pelan..

Nana melihat stan yang lain ada penjual hidangan tumis daging..

"permisi.. Ini tumis daging apa?"

"ini tumis daging rusa bunga.. Dagingnya lembut dan beraroma tidak amis sama sekali.. Apa kau mau satu nona?"

"ya beri aku satu porsi.."

Nana memesan satu porsi tumis daging rusa.

Saat Nana melihat penjual kubis dan mentimun dia juga membeli satu dari masing masing.. Nana punya ide..

Nana membeli lagi lima buah roti, dan tiga porsi daging rusa.

Lalu Nana berjalan menuju toko bumbu.. Bumbu disini tidak banyak, hanya beberapa hal dengan rasa asam, asin, manis dan gurih.. Penambah aroma berasal dari lemak hewan.. Tidak tahu hewan apa..

Nana membeli masing masing satu botol kecil.. Karena bumbu disini berupa.. Cairan.. Tentu saja ada kecap dan saus serta krim.. Nana berharap dia memiliki kantung dimensi.. Haa..

Nana kemudian berjalan lagi dan melihat bahwa disana.. Ryan sedang berjalan jalan melihat ke kiri dan kekanan.. Lalu memasuki sebuah toko..

Nana menyentuh wajahnya.. Syukurlah dia memakai masker.. Nana berjalan dengan santai.. Mengabaikan yang lain..

Sebenarnya dikota kurcaci banyak orang lalu lalang.. Ada banyak ras di sepanjang jalan.. Ras beast, manusia, dan elf berlalu lalang..

Sebenarnya Nana juga sedikit antusias.. Nana serasa masuk ke negeri dongeng..

Nana fokus melihat lihat kios makanan..

Bugh..

"aduh.." Nana terpental mundur..

"hati hati.." sebuah tangan terulur memegang lengannya.

"aduh hidungku sakit.." Nana menggosok hidung kecilnya..

"kau tidak apa apa nona?"

"hm.. Ya tidak apa apa.." mata Nana berkaca kaca..

"kalau begitu berhati hatilah" lalu laki laki itu segera mundur dan melanjutkan perjalanan.

Nana ternyata menabrak seorang beast laki laki.. Dari kelihatannya dia ras anjing, atau kucing? Lupakan saja.. Nana tidak bisa membedakan telinga anjing dan kucing.. Tapi yang jelas, laki laki itu tinggi dan gagah.. Mirip sosok seorang jenderal.

Nana mengangkat bahu dan berjalan kembali.. Nana tiba di kios kurcaci tua penjual susu..

"nenek, aku beli susu tiga botol"

"baik.."

"nenek apakah ada toko herbal disini?"

"herbal tidak dijual disini.. Itu bisa diperoleh dihutan dengan bebas.. Kau baru datang ya?" kat Si nenek.

"iya, aku baru sampai.. Ngomong ngomong.. Dimana hutan ini? Apakah ada hewan buas?"

"hutan tidak jauh.. Ikuti jalan ini lurus saja dan jangan berbelok.. Ikuti jalannya, jika kau melihat rumah kosong kau sudah dekat.. Saat kau melewati rumah itu kau akan menemukan hutan herbal. Hutan herbal sangat aman.. Karena itu bukan herbal langka.. Herbal langka ada di kedalaman hutan herbal paling dalam,." nenek itu berkata panjang lebar..

"terima kasih Nenek, aku sudah mengingatnya.." Nana berjalan sesuai petunjuk nenek..

Disepanjang perjalanan, Nana tidak menemui kios lagi.. Itu adalah perumahan para kurcaci..

Saat Nana keluar dari pemukiman penduduk.. Itu sudah tengah hari.. Tapi langit ditutupi mendung.

"oh, sial.. Akhir akhir ini sering terjadi hujan.. Apa aku harus kembali? tapi.. Ini sudah setengah jalan.. Hei.. Apakah itu rumah kosongnya?" Nana melihat rumah besar mirip gudang pabrik modern dikejauhan.. Nana berlari dan memasuki gudang besar itu..

Itu luas sekali.. Luas dan sepi.. Nana tiba tiba takut.. Seperti di eranya ada banyak vloger tempat tempat sepi.. Sangat menakutkan.. Tiba tiba Nana ingin kembali.. Tapi hujan tiba tiba turun dengan deras..

"hufftt.. Mustahil.. Aku terjebak disini.." Nana tidak berani masuk terlalu dalam. Dia berdiri di sisi pintu dan melihat keluar..

Hujan sangat deras dan menghalangi pandangan dalam jarak satu meter.. Benar benar hujan yang lebat..

Nana menggosok lengannya..

"huh, dinginnya.. kenapa aku tidak pakai jaket saja.. Ini semakin menyeramkan.. Jika saja hujan tidak segera berhenti.. Aku bersumpah akan kembali dibawah guyuran air hujan.." Nana sudah bertekad..

Saat Nana membuka keranjang dan mengeluarkan roti hendak membuat sandwich sederhana.. Tiba tiba bayangan melintas didepannya..

Nana sangat terkejut mengira itu benar benar hantu.. Lagi pula ini hujan dan banyak kabut, dia berada di antah berantah oke..!

Nana tercengang melihat sosok tinggi berkerudung hitam berdiri memunggunginya, Nana berada di sisi kanan pintu dalam bangunan. Sementara laki laki itu berada di dalam bangunan tidak jauh dari pintu masuk.

Oke Fix, ini hantu..

Saat Nana mengambil ancang ancang lari.. Sosok itu berbalik menghadapnya dan membuka kerudungnya..

Ternyata itu adalah lelaki elf berambut hitam..

Laki laki itu mengukur Nana dari atas ke bawah.. Auranya suram, sepertinya dia pembunuh..

Gulp..,

Nana panik..

Lalu laki laki itu memakai kerudungnya dan pergi lagi.

"..Ho.. Syukurlah dia hanya lewat. Dan syukurlah aku memakai masker jadi aku tidak akan dikenali..."

Nana berjongkok dan kembali membuka keranjang dan membuat sandwich sederhana.. Nana juga membeli belati tadi.. Untuk berjaga jaga..

Saat Nana sudah selesai membuat sandwich dan membuka mulutnya hendak makan.. Tiba tiba terdengar derap suara kereta kuda..

Belum sempat dia melihat keluar, dua kereta kuda yang besar segera memasuki bangunan...

Dan..

Nana yang sedang berjongkok dipintu terciprat oleh lumpur dari kereta yang melaju..

Bah, bah.. Apakah lumpur masuk ke mulutnya?..

Nana segera berdiri dan melihat keranjangnya.. Syukurlah itu tidak terciprat lumpur..

Nana melihat kereta yang sudah terparkir rapi.. Nana masih akan memaafkan tapi..

Melihat pria yang tadi, ada diantara rombongan, dia disana melihatnya tapi memalingkan muka dengan acuh tak acuh..

Kemarahan Nana tersulut..

Nana mendatangi laki laki elf berambut hitam itu..

"hei.. Lihat aku.. Apa ini keretamu?"

Tapi laki laki itu hanya berpaling dari Nana..

Sialan, benda ini meremehkanku?

"hei, apa kau tuli.. Lihat dan dengarkan aku.." Nana menarik lengan baju laki laki itu untuk menghadapnya..

"apa maumu?" laki laki itu berkata dengan dingin dan melirik lengan baju yang ditarik Nana, tetapi tidak menariknya kembali..

"apa mauku?.. Tidak Adakah yang ingin kau katakan kepadaku?" tanya Nana..

"lepaskan aku, menjauhlah" lelaki itu berkata dan mengeluarkan aura ganas..

Nana sedikit takut, tapi jadi apa? Dia sudah belepotan lumpur dan sandwichnya juga..

"kau harusnya meminta maaf padaku.." kata Nana.

"kanapa?" lelaki itu menjawab dengan acuh tak acuh dan meningkatkan tekanan yang menindas.. Sementara rombongan dibelakangnya sudah menggigil ketakutan..

Apakah ada pertumpahan darah kali ini?

"kenapa?" Nana mengucapkan kembali pertanyaan lelaki itu dengan suara ditekan..

"apa kau tidak lihat aku? Aku tertutup lumpur.. Jika saja itu orang lain maka aku akan memaafkan.. Tapi kau sudah datang duluan.. Apa kau tidak melihatku di pintu bangunan ha?" Nana meledak marah..

Apakah matanya hanya hiasan?

"mengapa tidak minggir.." kata lelaki itu..

Orang ini benar benar..

"aku bisa memaklumi bahwa matamu hanya hiasan.. Tapi apakah otakmu juga hiasan? Kau datang dan pergi tanpa berkata kata.. Katakan kepadaku.. Bagaimana orang bisa mengerti? Mengapa kau tidak berkata bahwa kau akan datang lagi.. Jadi aku bisa menyingkir.."

Saat lelaki itu membuka mulutnya dan hendak marah juga Nana merentangkan tangannya ke depan wajah lelaki itu..

"cukup.. Aku sudah selesai.. Aku bisa mengerti perilaku orang aneh. Sekarang.. Bayar aku uang.. Ini kompensasi untuk membeli bajuku yang kotor.. Dan siapa tahu jika aku demam karena percikan lumpur dan harus membeli obat nanti.. Jangan banyak banyak.. Dua puluh koin emas sudah cukup.."

Suara hirupan nafas rendah terdengar dirombongan.

Lelaki itu sudah kesal ditugaskan mengawal putri raja.. Sekarang dia dihina dan dimaki. Tangannya terangkat hendak memukul gadis didepannya..

Tapi hatinya gatal dan dia mencubit pipi berlumpur Nana dengan keras..

"ahh..." Nana kesakitan oke..!

"hentikan, hentikan.. Sakit" Nana menampar tangan yang digunakan untuk mencubit pipinya..

Nana juga menginjak kaki lelaki itu..

"lepaskan cakar babimu.." Nana meraung marah..

Lelaki itu baru melepaskan saat mata Nana berkaca kaca..

"apa yang kau lakukan bodoh? Kau melecehkanku? Ini akan bernilai seratus keping emas.."

"jadi jika aku beri seratus keping emas, kau biarkan aku mencubitmu..?" tanya lelaki itu. Injakan Nana dikakinya tidak terasa sama sekali.

"mati saja kau.." Nana mengutuk dan segera berpaling darinya..

Bajingan..

Lelaki itu mengawasi kepergian Nana dan sudut mulutnya terangkat. Dia tidak tahu mengapa, tapi melihatnya seperti landak kecil berduri sangat menggemaskan. Ini berbeda dari kebahagiaan memenangkan pertarungan..

Hatinya terasa gatal dan dan jari yang mencubit pipinya tadi masih merasakan kelembutan pipinya.

Dia terutama menyukai temperamennya. Menurutnya itu lucu..

Continue Reading

You'll Also Like

145K 13.5K 39
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
280K 24K 22
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
241K 634 21
21+++ Tentang Rere yang menjadi budak seks keluarga tirinya
134K 14.6K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...