Bohong

479 52 14
                                    

"Iya... Halo, siapa ya?"

"Halo, ini kak mark ya?"

"Iya. Ini siapa?"

"Aku... Renjun, temennya haechan. Bisa ngomong sama haechan sebentar ga kak?"

Renjun menggigit bibirnya ketika telinganya menangkap samar nada kesal pada perbincangan di seberang sana yang ia yakini berasal dari pasangan itu. Ia hanya bisa menelan ludahnya gugup ketika salah satu dari mereka nampak enggan menerima panggilan telepon darinya.

Ia yakin benar itu adalah haechan. Karena awalnya ia melakukan panggilan telepon langsung ke nomor milik temannya itu yang tak kunjung mendapatkan jawaban. Sibuk mungkin menjadi alasan utama jika saja ia tak mendengar argumen yang dilemparkan oleh teman tannya bahwa ia keberatan menerima panggilan telepon darinya.

Ternyata temannya itu masih menyimpan rasa kesal pada dirinya.

"Iya ren?"

"Chan"

"...."

"Chan, boleh ketemuan ga?" Cuma berdua doang"





































"Selamat ya atas pertunanganmu sama kak mark"

"Iya, gausah repot repot ren"

Renjun menjawab sekenannya ketika ia memberikan satu bingkisan kepada sosok di depannya yang melemparkan tatapan enggan itu. Aura perselisihan yang dikuarkan oleh haechan membuat renjun sedikit gugup. Bolak balik ia berusaha menghilangkan rasa gugupnya dengan meminum segelas kopi di hadapannya.

Aroma kue dan roti di sekitarnya tak membuat perut kosongnya protes, mungkin teralihkan dengan perasaan tak enaknya ketika mata itu memaku pandangan padanya tanpa berkedip dengan tangan bersedekap, membuat dirinya mati gaya dan salah tingkah.

"Ada apa ren?"

"Aku... Aku minta maaf ya chan kalo aku punya salah sama kamu"

"Salahmu apa?"

"Yaaaa-"

"Kalo kamu mau minta maaf, minta maaf ke jeno dulu"

"Udah"

"Udah minta maaf karena kamu ke villa berdua sama eunwoo sudah?"

"Huh?"

Badannya seakan membeku seketika, mulutnya tak bisa berkata apa apa ketika mata itu menatap telak maniknya yang bergerak gusar. Darimana haechan tau bahwa ia pergi melancong dengan pria itu beberapa pekan yang lalu?

Nafasnya tercekat, punggungya seakan disiram air kutub hingga membuat merinding. Membayangkan jeno mengetahui fakta ini membuat ia ingin bersimpuh segera di kaki haechan dan memohon dengan segala harga dirinya untuk tidak membocorkan hal ini kepada jeno.

"Ren, sebenernya apa sih yang kamu kejer dari jeno?"

"Chan-"

"Jeno itu... Sepolos itu ren. Satu satunya orang yang bisa bikin dia gila itu kamu"

"...."

"Jangan mentang mentang kamu tau itu terus kamu jadi memperalat jeno. Bikin dia goblok sepanjangan, nuraninya dipake ren. Tolong"

"Chan, aku.. aku ga-"

"Ga apa??"

"....."

"Ren, tuhan itu baik sama hambanya yang baik. Andaikata aku ga nginep di villa deket pantai waktu itu sama mark, aku ga mungkin nge gap in kamu pergi sama eunwoo"

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Where stories live. Discover now