Teman Kecil

561 68 24
                                    

"kan aku minta esnya yang dikit aja jen, kenapa segini banyak sih"

"lupa, yaudah ntar taro di gelas aku aja"

Haechan mendengus ketika jeno membalas perkataannya dengan santai, sudah tau dirinya sedang mengalami radang tenggorokan, namun sahabat yang menjadi teman sebangku sekolahnya ini malah membelikannya minuman bersoda yang dingin pula.

"gila kamu ya aku lagi radang gini dikasih cola"

"harusnya kamu ngomong gitu ke diri kamu pas ngasih felix big cola 3 liter pas dia sakit"

"ish"


Bel istirahat sekolah sudah menggema di seantero sekolah menengah atas itu setidaknya sejak 5 menit yang lalu, namun jeno sudah kembali dengan berbagai makanan dan minuman di tangannya kurang dari 5 menit saja. Ya itu karena dirinya -atas bujuk rayu haechan menyuruhnya untuk mengisi tinta spidol kelas mereka di ruang tata usaha, dan kembali dengan tangan penuh makanan yang membuat haechan memekik gembira.

"jen, bagi pentol"

"ambil aja"

"jen, bagi minum"

"ambil aja"

"jen, ambil es batu aku"

"taruh aja"

"jen..."

"apalagi?"

Kini haechan dengan mulut penuhnya menggumam sesuatu, nampak menimbang ucapan yang hendak ia lontarkan kepada teman pucatnya yang sedang mengunyah roti isi itu. Dengan bibir yang dikulum akhirnya ia membuka suara setelahnya.

"jen, kamu pacaran ya sama renjun?"

"ngga"

"hah, kok bisa? Tapi kan kalian-"

"lupa"

"hah??!"

"yaaa aku sama renjun sama sama lupa beneran kita belum pacaran. Udah keburu gas duluan aja"

Haechan dengan bola matanya yang kelam duduk menghadap jeno, mengikuti pergerakan sosok berambut legam lurus itu dengan raut yang bertanya tanya. Mulut itu masih mengunyah rotinya dengan santai pun satu tangannya yang menganggur dipakai untuk mengorek isi telinganya -melihatnya sebentar dan membersihkan kelingkingnya yang dihuni sesuatu berwarna kuning lembek disana.

"jen, aku serius"

"apasih yang mau diseriusin, kamu? Mau aku ajak ke KUA?"

"ish.. Tapi kamu suka renjun kan? Bukan buat main main doang? Kalo iya aku siram cola ini lho kamu"

"ya ngga lah. Aku beneran suka sama dia"

"dari kapan?"

"hmmm... Dari pas sd pokoknya"

"udah lama ya berarti. Tapi jujur aku pikir kamu sukanya felix"


Jeno menoleh ke arah karibnya dan menghentikan kunyahannya pada roti isi kacang hijau miliknya, menaikkan kedua alisnya begitu mendapati tatapan heran dari sosok haechan, bahkan matanya tak berkedip barang sedikitpun seolah olah ia tengah menuntut sesuatu darinya.

"emang kenapa kamu ngomong gitu?"

"yaaa... Kamu soalnya perhatian banget sama felix, jadi aku pikir kamu sukanya dia"

"ngga, aku cuma anggep dia sebagai adik aku doang. Orang yang aku jaga"

Haechan hanya mengangguk angguk paham dengan maksud jeno. Lalu meneruskan kunyahannya pada makanan yang dibeli jeno tadi sambil memikirkan pertanyaan yang akan dilontarkan kepada jeno seputar hubungannya dengan renjun.

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang