Piknik

2K 258 33
                                    

"bapakkk cepetan bangun"

Bocah 5 tahun itu berteriak di bibir pintu, masih dengan piyama longgar yang membungkus tubuhnya serta sikat gigi di mulutnya yang sedikit berbusa itu ia membangunkan tidur lelap sang ayah.

Namun, nampaknya yang diteriaki masih betah menyelami mimpinya.

'JEGREK JEGREK JEGREK'

Jisung, bocah yang akan beranjak dari umur 5 tahunnya itu kesal karena untuk kesekian kali dirinya berteriak, yang diminta untuk bangun hanya merespon dengan mengubah posisi tidurnya sambil menggaruk garuk perut. Oleh karena itu, yang dilakukan bocah itu selanjutnya adalah menaik turunkan gagang pintu dengan cepat hingga menciptakan suara bising yang ia harap dapat membangunkan ayahnya yang tukang tidur itu.

"iya iya bapak bangun"

"ish udah jisung bangunin daritadi juga ga bangun bangun, bener kata ibu bapak kebo"

"ibu mana?"

"ibu mandi, aku mau ke warung beli terigu, bapak disuruh jagain rebusan sop di panci. Bye"




Setelah jisung menjelaskan tentang tugasnya dengan muka sewot, anaknya itu segera berlalu dari bibir kamar bergegas mengerjakan mandat dari ibunya.

Sedangkan dirinya masih berada di ranjang, mengumpulkan sisa sisa nyawanya yang masih tersangkut dalam mimpi indahnya tadi, memimpikan sang istri hehe.

Namun ia kembali teringat oleh ucapan anaknya barusan. Pria berumur 26 tahun itu pun bergegas beranjak dari tempat tidur, melangkahkan kaki panjangnya ke arah ruangan yang lantainya beralaskan semen itu untuk memeriksa masakan yang dimaksud dan segera mendaratkan pantatnya begitu ia menemukan kursi plastik -yang memang biasanya terletak di dapur- itu.

Lihatlah di umurnya yang masih muda ini ia nampak seperti lelaki jompo yang tak memiliki tulang belakang, beranjak dari tempat tidur hanya untuk menyenderkan kembali punggungnya di kursi sambil melamun. Sayup sayup ia mendengar bunyi guyuran air yang berasal dari kamar mandi,membenarkan perkataan sang anak bahwa istrinya sedang mandi.

'ceklek'

"udah mateng belum mas?"

Efek mengantuk, netranya tak menggubris keberadaan istrinya dan memilih memakukan pandangannya pada pintu halaman belakang rumah tanpa minat. Menjawab seadanya dengan menggelengkan kepala.

"kamu kenapa hah? Demem? Sawan?"

Perbedaan suhu antara dirinya dengan istrinya yang baru habis mandi itu membuat dirinya berjengit, merasakan tangan lembut istrinya yang kini tengah berada di leher bawah telinganya membuat ia mengalihkan pandangannya dari pintu kayu tersebut ke arah istrinya.

Wow,

Kenapa ia tidak memikirkan ini sebelumnya, istrinya yang baru keluar kamar mandi itu kan pasti berpenampilan seksi.

Sama seperti saat ini, netranya memindai dari ujung rambut hingga ujung jari kaki istrinya dan mendapati bahwa tubuh istrinya hanya terbalut dengan kain mandi serta gulungan handuk yang bertengger di kepalanya.

Oh, jangan lupakan bulir bulir air sisa mandi yang mengingatkan ia pada -ow tidak..

Demi suara cempreng istrinya yang sering mengomeli tingkah anehnya, ini sangat membangkitkan gairah paginya.

Dirinya yang lunglai seperti ayam sayur tadi langsung segar seketika, menarik pergelangan tangan sang istri untuk didudukkan ke pangkuannya.

Hmm, sepertinya ruang dapur sederhana itu akan menjadi saksi bisu perbuatan tidak senonoh mereka lagi.

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Where stories live. Discover now