Kembang Desa

7.5K 508 89
                                    

Sorot mata kagum sudah biasa tertangkap oleh netranya ketika ia berpapasan dengan orang orang. Setiap ia berjalan dikerumunan, atensi orang orang akan selalu didapatinya. Terutama oleh kaum adam, ketika kaki ramping nan jenjang itu melangkah menyusuri jalanan desa, akan ada benak yang bertanya atas siapakah pemilik wajah bak persefon ini? Apakah ia sudah memiliki tambatan hati? Apakah sekiranya ia berkesempatan untuk berkenalan dengan si cantik?

Tak ada satu orang pun yang mau melewatkan pandangannya untuk melihat wajah bidadari itu. Wajah dengan rahang tirus yang akan bersinar dibawah cahaya mentari, menimbulkan semu merah di pipi serta lengkungan cacat yang tercipta ketika ia tersenyum itu membuat orang orang terpukau atas keindahannya. Belum lagi hidungnya yang bangir namun ramping serta tumpul di ujungnya dengan senyum manis yang menenggelamkan mata indahnya terpatri di ranum merahnya. Tubuh itu, tubuh yang diidam idamkan kaum hawa, ramping dan langsing namun tetap berisi di bagian tertentu.

Tak akan ada mata yang mampu menyangkal keindahan ciptaan Sang Maha Kuasa ini.

Rasanya seperti memenangkan undian jika si cantik mau repot repot melontarkan senyum manis ke arah mata itu, seolah olah seperti ia telah menyelamatkan peradaban dunia di kehidupan sebelumnya.

















"aaaa, ibunya renjun.. Seneng banget deh renjunnya dibawa kesini, serasa bawa artis dari ibu kota"

"iya, lumayan seger lah ya ni mata ngeliat yang bening bening, tiap arisan aja atuh bu renjunnya dibawa, biar bisa sekalian saya kenalin sama anak saya hehe"

"hush.. Enak aja, saya juga pengen kali ngenalin renjun ke anak saya, guanlin kan cakep yak, pasti mau lah renjun sama anak saya"

"ehh, cakepan anak saya kali tu si sunwoo, mana anak saya teh udah pada gawe, udah mapan bukan kaya anak kamu ngurusin ayam aja kerjaannya"

"eh apaan si sunwoo cuma gawe jadi kang konter di kota aja bangga, mananya yang mapan? Mending anak saya lah kemana mana ngurusin ayam diternak dijual ya kaya juga"

"halah dijual kaga diadu iya"

"ya pada kang konter???"

"eh mending sanha lah ya daripada anak ibu ibu sekali..."



















































"BERISIIIIIIIIIK!!!!!!!!!!!!!"

"DIKIRA SAYA MAU APA SAMA ANAK KALIAN?????? AMPE ANAK KALIAN KERJA JUAL BATU AKIK KE DUBAI JUGA MENDING SAYA JOMBLO DARIPADA JADI MANTU IBU IBU BERISIK MACEM KALIAN"












Ah iya itu, ada satu hal yang belum dijelaskan... Maha adil Tuhan dengan menciptakan semua makhluknya dengan tidak adil, maksudnya.. Lihat saja sosok menantu idaman para ibu ibu desa ini, walaupun wajahnya dipuja dan dipuji seluruh pelosok desa, tetap saja Tuhan tidak akan lepas tangan untuk membuat sebuah "cacat" kecil pada makhluk ciptaannya bernama huang renjun ini.

Wajahnya bolehlah manis, sedap dipandang oleh siapapun yang melihatnya.. Membuat hati yang mendung bisa seketika cerah begitu melihat wajah bak putri angsa yang elok itu.

Namun, entah mengapa akan memudar semua rasa suka dan tertarik itu ketika ia mulai membuka mulutnya, bersuara dengan nada yang tinggi sedikit lantang, berbicara serampangan pada orang yang tidak disukainya, sehingga jadilah yang didapati orang orang suaranya yang tidak sedap didengar serta hati yang tadinya cerah menjadi menciut menggerutu. Membuat mereka berpikir dua kali sambil menelan ludah untuk mendekati kembang desa bermulut macan itu.































MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Where stories live. Discover now