Tentang Cinta

679 59 15
                                    

Note : aku saranin denger cover tami aulia - betapa ku cinta padamu





Winwin memicingkan matanya begitu ia melihat siluet familiar sang anak dari kejauhan, terlihat dari giginya yang cemerlang di kegelapan malam sambil sesekali melambaikan tangannya ke arah belakang. Ia pun membalikkan badannya dari ambang pintu rumah itu setelah sang anak bersitatap dengannya dan menyadari kehadirannya.














"udah jam berapa ini renjun?"

"aku lupa bu tadi ga liat jam"

"jangan sampe bapakmu yang ikut campur perkara kamu pulang malem terus ya. Bisa bisa ga disekolahin lagi kamu sama bapak"

"iya bu maaf, ini terakhir kalinya aku pulang malem"



Selanjutnya winwin hanya berlalu dari hadapan anaknya yang sedang menunduk itu, menggeleng gelengkan kepalanya dan menghela nafasnya lelah melihat kelakuan anak semata wayangnya yang selalu pulang di atas jam 10 malam.

Renjun yang melihat tubuh ibunya yang menghilang di balik tirai kamar tidur kedua orangtuanya tanpa ocehan yang memekakkan telinga itu hanya terheran dan mengendikkan bahunya acuh dan segera mengunci seluruh pintu rumahnya dan memastikan semua arus listrik mati.

"felix aja ibu liat di rumah terus. Nurut sama ibunya, ibu juga ga pernah liat dia keluar malem"


Renjun menolehkan kepalanya ketika sang ibu kembali dengan mata yang terkantuk dan anehnya bersuara lembut. Sebelum ia sempat mematikan saklar lampu dari satu satunya sumber cahaya di ruang keluarga rumahnya yang tersisa itu renjun menolehkan kepalanya ke arah sang ibu yang mendudukkan bokongnya pada kursi di sampingnya. Menatapnya terkantuk seperti hendak menyuruhnya untuk duduk berhadapan dengan sang ibu.



"jangan buat semua ini susah renjun"



Renjun mengernyitkan dahinya mendengarkan perkataan sang ibu yang menatapnya dalam. Apa maksud ibu cantiknya yang berada di hadapannya ini?

"maksudnya bu?"

Winwin hanya diam tak berniat menjawab ucapan sang anak. Namun matanya tak lepas melihat wajah keheranan renjun yang seakan mencari jawaban darinya yang bungkam sedaritadi. Mata cantik itu hanya mencari cari perubahan ekspresi sang anak yang nampaknya sama sekali tak mengerti maksud ucapannya. Maka setelahnya ia tak mau membuang buang waktu untuk duduk terlalu lama disana dan memilih berjalan ke arah dapur untuk membuat secangkir teh hangat untuk suaminya yang sedang terkena flu itu.
Namun sebelum benar benar hilang dari pandangan sang anak ia berujar sesuatu yang membuat renjun semakin mengerutkan dahinya.


"nurut apa kata ibu sebelum kamu jadi kaya ibu sama bapak"














































"anakmu udah pulang?"

"iya,  barusan aja"

"udahlah.. Gausah cemberut gitu ntar ga cantik lagi"

"hhh.. capek banget aku liat renjun tuh"



Winwin yang sedang memijat kaki sang suami pun menghela nafasnya untuk keberapa kali sejak kepulangan sang anak yang tak tau aturan itu. Matanya menatap sendu jam dinding yang angka pendeknya berada di angka sebelas, heningnya malam itu serta temaramnya lampu tidur di kamar miliknya dan sang suami membuat matanya terkadang terpejam sejenak sementara tangannya masih berada di tungkai sang suami. Dengan demikian jaehyun pun menghentikan gerak tangan lentik itu dan segera menggiringnya untuk tidur bersebelahan dengannya.

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Where stories live. Discover now