Sehari Tanpa Jisung (2)

2.1K 124 3
                                    

Jeno kini sedang duduk di kursi tamu rumahnya, hanya menggunakan celana tanpa atasannya. Ayah jisung itu menatap cat dinding rumahnya yang sudah sedikit pias tanpa minat, masih berusaha mengumpulkan nyawanya sebab dirinya ikut tertidur begitu melihat sang istri begitu pulas selepas pergumulan mereka. Dan tak lama kemudian bunyi tapak kaki memasuki rungunya, dan dibalik dinding itu muncul sosok istri tercinta, memakai satin mengkilap nya semalam, sedikit ketat hingga menampilkan lekuk tubuh bak gitar spanyol nya serta putingnya yang tercetak samar dari balik gaun malam itu.

Istrinya itu masih sedikit terkantuk saat berjalan ke arahnya dan dengan sigap ia langsung menangkap tubuh sang istri yang menjatuhkan badannya ke pangkuannya, memeluk erat tubuh itu bagai anak beruk yang digendong induknya. Membuat terusannya tersingkap seutuhnya, memamerkan paha ramping nan mulus yang langsung dijamah oleh tangan kasar sang suami. Namun kelihatannya renjun tak begitu peduli dengan perlakuan jeno, ia malah semakin memejamkan matanya begitu pelipisnya dikecup oleh sang suami dan punggungnya yang diusap teratur membuat ia menyamankan pelukannya pada jeno.

"mas, jisung lagi ngapain ya?"

Entah mengapa tiba tiba ia teringat dengan anaknya yang sedang menginap di rumah orangtua sang suami. Membuat ia membuka mata dan menyerukan pertanyaan itu kepada jeno yang menyenderkan sebagian kepalanya pada pundaknya.

"paling main sama tetangga disana, kenapa? kamu kangen jisung?"

"ngga, lebih ke kangen kamu"

Renjun mengecup pipi sang suami dan langsung menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher jeno.

"maaf ya, akhir akhir ini kita jarang kaya gini"

Biasanya jeno langsung menggoda sang istri begitu ia menggerutu rindu kepada dirinya, namun kali ini ia mengucapkan kalimat maaf karena intensitas quality time bagi mereka berdua akhir akhir ini memang menipis. Dan selanjutnya ia mengecup pundak telanjang renjun yang hanya terbalut tali sejari bajunya, mengendus aroma tubuh renjun yang berakhir dengan sesapan yang membentuk jejak merah keunguan pada area tersebut.

Renjun mengangkat wajahnya dari ceruk leher sang suami dan langsung disuguhkan raut wajah jeno yang sedang menahan hasratnya dengan nafas yang memberat, dan bagai tau keinginan sang suami ia langsung menangkup rahang tegas itu dan melumat bibir sang lawan yang langsung disambut dengan antusias terbukti dari lidah mereka yang kini saling membelit menguntai benang saliva di antara keduanya, menciptakan kecipak basah dari mulut keduanya yang membuat renjun terangsang dan berbuat lebih.

Pantat sintalnya yang hanya dilapisi celana dalam tipis itu merasakan gundukan ereksi penis sang suami dari balik celananya, membuat ia berbuat lebih dengan menggoyang goyangkan pantat sintalnya dengan gerakan memutar, membuat lengan kekar sang suami kini telah berpindah menangkup kedua pipi pantatnya dan ikut menggoyangkannya maju mundur.

"akhhh mass, buka ahh"

"lagian ngapain kamu pake celana dalem orang bakalan aku pelorotin lagi"

Celana dalam tipis berwarna putih milik renjun itupun kini makin menampakkan dirinya sebab gaun mini yang tersingkap hingga mencapai pinggangnya. Jeno yang sadar akan itupun langsung menyelipkan jemari tangannya dari balik celana dalam tersebut, menggesek gesekkan lubang anal itu dengan jarinya tanpa berniat memasukkan jarinya ke dalam lubang hangat itu.

"masssh, masukinhh"

"apa sayang? aku ga denger"

Dengan tak sabaran renjun langsung menumpukan badannya pada lututnya, menarik dalamannya dan melepaskannya hingga memperlihatkan penis kecil itu yang mengacung tegak menantang perut atletis jeno. Renjun kembali mendudukkan penis yang masih terbungkus celana itu, melebarkan kakinya dan kembali menggesek gesekkan lubang gatalnya pada sang suami bak jalang haus akan belaian.

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin