Mimpi Buruk

905 124 18
                                    

"bye ren, ntar jadi main ya tempat biasa?"

"iya lix byeee.. Bye jenonggg"

Renjun segera meninggalkan jeno dan felix untuk pergi bersama teman teman sekelasnya-untuk menghadiri undangan salah satu acara ulang tahun teman kelasnya itu, maka jadilah kedua temannya itu-jeno dan felix pulang tanpa kehadiran si remaja lincah yang tengah berjalan beriringan dengan teman temannya.

Harusnya, mungkin jeno akan pulang dengan berjalan kaki sendirian di siang itu. Namun, felix diam diam membatalkan janjinya dengan sang pacar untuk pulang bersama, terlebih ia merasa risih jika harus bertemu dan bercengkerama dengan teman sepermainan pacarnya itu.

Lagipula pulang bersama jeno bukan ide yang buruk. Hari itu jeno mengeluh bahwa ban sepeda miliknya tiba tiba bocor dipertengahan jalan menuju ke sekolah, alhasil ia harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke sini. Itu juga yang menjadi pertimbangan felix menolak ajakan pulang bersama dengan hyunjin, agar ia bisa berlama lama bersama sang pujaan hati ketika di perjalanan pulang nanti.

"kenapa ya renjun hobi banget ngomongin aku ayam sayur?"

Jujur, ini menjadi keresahannya selama ini. Entah mengapa ia terus memikirkan ucapan renjun yang sedikit membuat dirinya kepikiran itu. Maksudnya, apa yang mendasari kurcaci itu memberikan julukan aneh kepada dirinya. Menurutnya ia baik baik saja. Apa pula korelasi antara ayam dan sayur? Ayam opor begitu maksudnya? Terlihat pucat dan tidak bersemangat? Tapi kulit pucat ini memang ia dapatkan dari keluarga ibunya yang rata rata memang memiliki warna kulit yang pucat. Sungguh, ia merasa tidak percaya diri dengan julukan itu, terlebih itu diberikan kepada orang yang ia sukai. Maka, begitu ada kesempatan ia langsung mengutarakan keresahannya kepada salah satu teman dekatnya.

"apa penampilan aku ada yang salah?"

Tungkai felix yang sedaritadi melangkah di tanah berdebu itu langsung berhenti. Mata rusa itu menelisik penampilan jeno yang menurutnya tidak akan membuat orang mengernyit tidak suka. Semuanya nampak normal normal saja kecuali ketika ia memakai baju santai rumahannya. Oh, iya itu. Mungkin maksud renjun adalah penampilan dirinya terlepas dari baju formal-seragam sekolahnya.

Sebenarnya felix tak begitu memperdulikan itu. Karena menurutnya itulah yang membuat jeno nampak menarik di matanya. Remaja itu tak seperti remaja kebanyakan yang menuntut ini itu, memaksakan kehendak agar penampilannya mendapatkan validasi dari banyak orang. Remaja bermata sipit itu tidak memikirkannya. Kesederhanaannya itu akan membuat dirinya tetap memakai baju kebesaran milik ayahnya, atau jarang mencuci rambut dan memangkasnya. Oke, yang terakhir itu memang karena dirinya malas.

Tapi jujur, memang ada sedikit hal yang harus felix luruskan agar penampilan jeno agak sedikit dikatakan layak.

"coba deh kamu potong poni kamu, udah panjang banget itu"

Jeno langsung memegang rambut legam nan lepek yang ada di dahinya itu, mengukur dengan jarinya untuk memastikan perkataan felix.

"oh, iya ya? Poni aku udah panjang banget ya?"

"iya, coba deh dipotong atau panjangin aja sekalian biar ga pake poni lagi"

"hmmm... Kalo gitu aku coba potong deh, ada lagi ga?"

"sering keramas"

"hah? Aku sering keramas kok. Tapi memang rambut aku tipis jadi memang gampang lepek"

Felix hanya mengangguk angguk mengiyakan.

"baju kamu.. Jangan pake yang gombrang gombrang. Kamu kurus jadi jatuhnya kaya orang orangan sawah"

"tapi aku senenggg"

Felix terkekeh dengan respon jeno yang menurutnya lucu itu, ia kemudian melanjutkan langkah tungkai kecilnya yang sempat terhenti tadi membuat lawan bicaranya segera menyusul dirinya agar dapat berjalan bersisian dengannya.

"serius, pake baju gombrang itu bikin ketek dingin"

"bikin ketek dingin apa masuk angin?"

"ya dua duanya sih hehe"

Ah, sisi lain jeno yang seperti ini juga yang ia sukai. Remaja itu, entah mengapa akan terlihat seperti bayi yang merengek kepada ibunya karena hal kecil atau bocah polos yang terus terusan berpikir berlebihan tentang hal yang seharusnya tak perlu dipikirkan. Sebagai contoh, pasal julukan ayam sayur yang diberikan oleh renjun itu hanya sekedar godaan saja. Renjun mengaku pada dirinya bahwa ia tak benar benar merasa jeno seperti itu, lagipula renjun hanya melakukan balas dendam karena julukan "kurcaci" yang diberikan jeno kepadanya, setidaknya itu yang dikatakan renjun waktu itu.









Tunggu dulu,

Omong omong perumpamaan bocah polos itu...

Pemikiran berlebih yang dialami oleh jeno itu apa benar karena dia seperti bocah polos seperti yang ia pikirkan?

Maksudnya, untuk ukuran seorang jeno yang tak begitu peduli dengan lingkungan sekitarnya, mengapa ia begitu sangat peduli dengan perkataan renjun?

Mungkinkah....

Di sepersekian detik setelah pemikiran itu terlintas di otaknya, tungkai itu berhenti mendadak membuat debu tanah mengepul di sekitar sepatu hitam pudarnya. Seperti tengah menyatukan rangkaian puzzle yang terburai acak, ia mendadak mendapatkan gambaran akan bentuk puzzle itu. Untuk beberapa saat dirinya seperti dihujani tumpukan batu yang membuat kepalanya merasa pening hingga membuat kupingnya pengang oleh bunyi dengungan entah darimana.

"felix, kenapa berhenti?"

Felix seperti tak mampu melanjutkan langkah kakinya yang melemah. Seperti ada yang mengaduk aduk isi perutnya tiba tiba ia merasa mual yang kentara membuat ia tak begitu menghiraukan ucapan jeno di depan sana yang tengah menatap dirinya penuh tanda tanya.

"Felix? Ayo.."

"kenapa diem aja sih? Kamu kenapa?"

"jeno..."

"iya?"

"kalo renjun punya pacar gimana?"

Guys jujur akhir akhir ini aku kepikiran buat discontinue work aku yang ini. Karena gimana ya, dari animo kalian.. Vote dan comment kalian kayanya tulisan aku jelek ya? Jujur aku ga pede sih haha, lebih ke "ih vote annya dikit ya, apa tulisan aku jelek banget?" secara ini juga work perdana aku jadi aku masih ragu buat menyimpulkan kalo tulisan aku udah bisa dikatakan "layak".

Kalo memang dirasa ada yang kurang kolom komen aku terbuka banget kok buat kalian yang pengen kasih kritik dan saran. Jadi aku mohon ke depannya kalo ada unek" kalian yang pengen disampaikan feel free buat langsung kasih saran di kolom komen ya^^

Oiya aku mau nanya juga dong, itu yang suka boom vote, maksudnya gimana ya? Aku ga ngerti hehe, karena kalo mau aku boom vote balik work nya ga ada :"

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant