Sehari Tanpa Jisung

2.1K 129 4
                                    

Awali pagimu dengan bacaan 18 coret :)



"mas jangan napas di leher aku, gelii-sshh jangan digigitin nghh"

Saat ini sepasang suami istri beranak satu ini sedang berada di bawah selimut yang sama tanpa sehelai benang pun yang membatasi keduanya. Yang bertubuh besar kini tengah memeluk badan yang lebih kecil yang saat ini berada di posisi yang lebih tinggi daripada dirinya. Oleh sebab itu, ketika matanya disuguhkan ceruk leher jenjang sang istri, dirinya tak tahan untuk tidak mengecupi area leher itu yang mengundang rintihan "elakkan" sekaligus desahan dari sang empunya. Ciumannya menjalar ke pundak telanjang sang istri, tak lupa tangan nakalnya pun bergerilya di balik selimut pada tubuh ramping itu, sesekali menggesek gesekkan telapak tangan kasarnya pada permukaan dada yang sedikit berisi itu sembari mencubiti puting sang istri yang mencuat terangsang oleh permainan lihai tangannya.

"mass, janganhhh"

Semakin sang istri meneriakkan kata penolakkan semakin juga ia melesakkan kepalanya lebih jauh mengecupi titik titik sensitif pada tubuh sang istri yang sangat ia ketahui di luar kepala, mengundang lenguhan serta jambakkan pada rambut tebalnya. Dirinya kini sudah mengungkung sepenuhnya tubuh mungil sang istri, menyingkap sebagian selimut itu lalu melesakkan kepalanya pada tubuh putih tanpa cacat begitu netranya menatap sang istri yang tengah memejamkan mata dengan nafas terengah, menandakan bahwa ibu muda itu meminta lebih kepada dirinya.

"dah ah, aku masih ngantuk. Mau tidur"

"hah??? MAS!"

"katanya tadi jangan, yaudah ga aku terusin"

Jeno berbalik memunggungi renjun yang kini melongo tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bukan, lebih tepatnya kehabisan kata atas tindakan suaminya yang terkadang sangat tidak terduga itu. Dia benar benar tak habis pikir, disaat dirinya sudah sepenuhnya terangsang oleh tindakan sang suami, bisa bisanya pria bermata sipit itu menyudahi kegiatannya.

'BRAKK'

"AWWW... Kenapa pantat aku ditendang sih"

"KAMU NYEBELIN!"

Renjun kemudian ikut berbalik memunggungi suaminya, ia sangat merasa jengkel dengan tingkah suaminya yang usil namun terkadang berlebihan itu. Dengan mulut yang bersungut sungut ia kembali memejamkan matanya, karena sesungguhnya dirinya pun masih mengantuk akibat pergumulan mereka semalam yang memakan waktu cukup panjang, sekiranya sekitar azan subuh tadi mereka baru menyudahi kegiatan panas mereka.









Tadi malam, pada saat kedua mertua renjun bertandang ke rumah sederhana itu, di kepulangannya malam itu mereka malah menculik jisung selaku sang anak, yang tentu saja mengundang sorak gembira dari bocah itu sebab dirinya selalu dijadikan raja ketika berada di rumah sang nenek. Maklum, jisung merupakan cucu semata wayang mereka, jadi wajar semua kemauan bocah itu selalu dituruti oleh sang nenek. Jadi ketika bocah itu menginap di rumah sang nenek, mereka dapat bebas melakukan hal tidak senonoh, karena tak ada mata suci bocah kelas 1 SD itu yang akan mengawasi kegiatan mereka berdua.

'drrrt drrrt'

"mas, hape kamu bunyi tuh"

"ambilin tolong"

Setelah renjun mengambil smartphone sang suami yang berada di nakas samping sisi tempat tidurnya, ia langsung menggulingkan tubuhnya ke arah sang suami dan segera menumpukan sebagian badannya pada dada bidang jeno, ikut memperhatikan dengan seksama apa yang membuat smartphone suaminya berbunyi di saat jam baru menunjukkan pukul 7 pagi di hari libur pula.

Manik kelamnya ikut bergerak ketika jari panjang sang dominan bergerak menggulir layar smartphone miliknya, tak peduli pada posisi dirinya yang saat ini terlihat tidak nyaman, matanya tetap memaku pada benda berbentuk pipih persegi itu.

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant