Mengungkap Tabir

1.2K 113 19
                                    

"cieee, yang baru ditembak kak hyunjin"

Pada saat jam istirahat berlangsung renjun langsung beranjak ke kelas yang berjarak 3 ruangan dari kelasnya itu, hendak bertandang menjumpai sahabatnya yang sejak pagi sudah menggemparkan seisi sekolah.

Begitu ia sampai ke kelas dimana felix berada netranya langsung menangkap berbagai makanan ringan yang terhampar di meja kelas milik remaja dengan bintik matahari di pipinya, ia pun langsung menduduki kursi di depannya lalu diputar menghadap ke arah felix.

"bagi satu dong"

"ish, jangan asal nyomot. Punya aku itu"

"halah, punya kamu tapi kan dikasih kak hyunjin"

"tetep aja buat aku- eh eh eh,  jangan yang ituu.. Yang lain aja"

"dih medit amat"

Sebelum felix benar benar mengambil snack itu dari tangannya, ia segera membuka snack tersebut untuk segera dimasukkan ke dalam mulutnya, mengundang decakan dari sang empunya. Begitu makanan ringan itu habis ia lalu membersihkan remahan wafer yang berada di atas celana biru gelapnya itu, lalu kembali menolehkan kepala ke arah sahabatnya untuk mendapati sosok yang sedang menolehkan kepalanya ke arah jendela, tepatnya lapangan basket.

"heh, bucin. Kak hyunjin kamu ga akan ilang, ngedip woi ngedip!"

"bukan gitu ren.."

"hah?"

Felix memfokuskan pandangannya ke arah sang sahabat yang sepertinya sangat ingin tahu maksud dibalik perkataan dirinya. Ia pun menyudahi acara mengunyah snack nya lalu menghadap ke renjun yang terlihat penasaran-yang juga menghentikan kunyahannya pada snack hasil rampasan itu.

"bukan gitu gimana lix?"

"aku takut kalo kak hyunjin ke kelas ren, malu"

"kenapa? Kan dia pacar kamu, baru tadi pagi lagi jadiannya"

"sini"

Felix menarik tangan renjun untuk duduk bersebalahan dengan dirinya, ia pun menggeser pantatnya ke bangku di sisi dinding agar renjun bisa menempati tempat duduknya barusan.

"aku.. Sebenernya ga begitu suka sama kak hyunjin"

"lah kenapa? Kak hyunjin kan cakep, anak basket, terkenal lagi"

"itu masalahnya, dia terkenal"

Oh,  renjun mengerti maksud perkataan sang sahabat. Remaja berparas manis ini tak begitu suka menjadi pusat perhatian, menurutnya itu membuat dirinya merasa seperti diawasi oleh orang yang tak dikenal-membuat ia harus membatasi gerak geriknya. Sahabatnya itu benar benar tidak menyukai hal tersebut.

"terus kenapa kamu terima kalo gitu?"

"ya dia nembak aku di lapangan ren, pas orang lagi rame ramenya. Aku ga enak lah nolak dia. Duh, dari cara nembaknya aja udah keliatan kalo dia narsis, pede bakal aku terima"

"ya ditolak aja atuh lix, kalo gini kan kasian di kak hyunjinnya juga"

"ya mau gimana lagi? tapi dia emang cakep sih, badannya juga bagus. Gapapa lah aku terima dia, itung itung dapet ciki gratis tiap hari hehe"

"dih matre... Eh eh itu ada ayam sayur-JENOOOOO"

Renjun berteriak memanggil jeno dari balik kaca transparan kelas felix, maniknya mendapati remaja kuyu itu sedang berjalan menunduk di koridor kelasnya, lewat rambut lepek dan perawakan jangkung itu renjun langsung mengetahui kalau itu adalah jeno.

Alhasil jeno menoleh dan menghampiri sumber suara, dan mendapati wajah renjun dan felix-tengah memandangi dirinya dari balik kaca transparan itu. Begitu dilihatnya yang berpipi gembil melambaikan tangan, ia pun langsung memasuki kelas felix sesuai permintaannya.

"eh ucapin dulu nih, temen kamu baru jadian sama adek kelas kamu yang paling terkenal sejagad rayahhh"

"heleh lebay"

"dih sirik ya??"

"ngapain sirik sama adek kelas sok cakep kaya gitu?"

"lah emang kak hyunjin cakep, emangnya kamu ayam sayur??"

"eh eh udah, kalian nih kalo ketemu berantem mulu. Nih jen"

Renjun menoleh ke arah snack yang berada di tangan felix dan mengikuti pergerakan kudapan tersebut yang berpindah tangan ke tangan jeno.

"ih, pilih kasih banget! Tadi aku sampe rebutan biar kamu kasih, ini kok kamu yang malah inisiatip kasih ke jeno"

"ya sesuai amal ibadah lah ren. kalo aku kan rajin ibadah, nurut orangtua.. Emang kamu tiap hari ngayab mulu kaya gapunya rumah??"

"dih kaya ibadah kamu bagus aja. Bukannya aku gatau ya kamu sering nonton bokep!"

Felix yang mendengar adu mulut antara temannya itu hanya bisa terkekeh geli karena percakapan antara keduanya yang terkesan ngawur itu. Ia pun hanya mendengarkan lalu sesekali menimpali keduanya yang tak bosan bosan melemparkan sindiran ke satu sama lain.

"tuh liat felix udah punya pacar, laku. Ga kaya kamu, ga ada yang mau sama kurcaci kaya kamu"

"tuh liat felix pacarnya kapten basket, pemes, berbakat. Ga kaya kamu, jadi anak pmr pingsan mulu, bukannya jagain yang lagi sakit malah kamu yang pingsan.. Iyakan lix?"

"iyain aja lix, umur ga ada yang tau"

"iya deh ahahaha"

"untung kamu lix punya pacar kaya kak hyunjin, sehat,  bugar, badannya bagus, cakep lagi. Jangan sampe kamu punya pacar kaya ayam sayur gini, dih amit amit"

Felix yang terkekeh sedaritadi perlahan mengendurkan otot pipinya yang tertarik akibat tertawa. Entah mengapa begitu mendengarkan perkataan renjun barusan membuat hatinya tersengat dan mengurungkan niatnya untuk tertawa. Ia pun segera menolehkan kepala ke sosok yang menjadi objek pembicaraan temannya itu dan mendapati jeno yang ternyata bersitatap dengan maniknya. Dengan tatapan sendu ia melihat mata segaris yang tengah menatap balik dirinya itu, membuat ia mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

Kuku dari jarinya yang bertaut itu ia mainkan, matanya mengawang menghadap langit cerah dari balik jendela transparan itu. Perkataan renjun barusan masih terngiang jelas di benaknya, membuat ia bermonolog dalam hati menjawab ucapan sang sahabat yang tak mudah untuk ia utarakan secara gamblang.







Lupa, pengen ngomong dikit :

Pasti dari kalian ada yang nganggepnya cerita ini agak bertele tele, tapi sebenernya aku pengen ngebangun bonding diantara mereka bertiga plus haechan.

Juga nantinya kalian bakal tau sifat satu sama lain dan problematikanya itu apa.

Makanya di chapter pertama aku langsung kasih klimaks nya biar ada gambaran bagi kalian kedepannya. Kenapa bisa kaya gitu, kenapa bisa kok tiba tiba nikah dll.

Oh iya, kalian sejauh ini udah nyadar sesuatu ga sih? :""

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora