Refleksi

534 69 19
                                    

"iya... Dulu renjun itu selain deket sama felix deket sama jeno juga ga sih? Mereka kan temenan"

"Kayanya gitu ya. Cuma ya keliatannya sih emang karena masalah yang itu mereka bubar jalan"

"Masalah yang mana deh?"

"Yeeee kemana aja kamu... Orang kita kita ngegosip aja topiknya itu mulu, masa kamu ga denger sih??"

"Yaa aku cuma dengernya renjun ada suka sama kak lucas tapi felix nikung dia duluan sih"

"Nahhh itu salah lagi tuh kamu.. jadi tuh renjun sama kak lucas tuh udah dekeeeet banget. Aku aja dulu tuh sering banget ngeliatin kak lucas nyamperin renjun. Berarti kan suka sama suka kan? Atau malah udah pdktan??"

"Iyaa.. tapi tuh pas kita udah mikirnya, ohh bakal jadian nih, eh malah kak lucas ngomong dia jadian sama felix. Lah kita kan bingung ya kok bisa jadian sama ni siput, padahal kemaren kemarennya kan kak lucas yang deket sama renjun. Berarti kan kemungkinan besarnya ntu siput pelakorrr"

"Perasaan dari dulu deketnya sama felix ah? Aku dulu sering liat kak lucas datang ke kelas felix. Kan kamu sekelas sama felix?"

"Yaaa iya sih kak lucas sering ke kelas aku. Tapii kan aku juga ga tau itu beneran buat felix ato ngga. Siapatau dia nanya nanyain renjun lewat felix, bisa jadi kan??"

"Gatau deh.. ga ikut ikut. Kalo kak lucas jadian sama felix juga wajar sih, orang kak lucas aja keliatan kok ngedeketin dia. Dia juga pantes dideketin sama kak lucas, cantik gitu"

"Ga asik ah ngomong sama kamu. Ketinggalan gosip nih makanya ga ngerti maksud kita kita"

"Kalo ke arah fitnah aku ga pernah ikut ikut sih masalahnya. Kaya yang jeno juga, katanya juga dia ga pernah ngedeketin renjun. Soal rangkulan itu juga karena mereka temen deket kan? Wajar aja sih menurut aku, kalian aja yang pikirannya berlebihan. Suuzon"

Renjun berusaha mencuri pandang pada anak yang barusan saja memisahkan diri dari gerombolan anak anak kelasnya yang -ia curi dengar tengah membicarakan dirinya itu. Alisnya nyaris bertaut ketika anak yang baru saja berlalu melewati dirinya itu hilang dari balik pintu kelasnya, menyisakan pertanyaan di benaknya tentang pernyataannya barusan.

Pernyataannya bahwa jeno tidak pernah mendekati dirinya, bahwa rangkulan yang ia tepis waktu itu hanyalah tingkah pertemanan mereka belaka.

Yang tak berarti apa apa bagi lelaki yang selalu menjadi bunga tidurnya itu.

Dari manakah anak itu mendapatkan berita ini? Apakah dari sumbernya langsung?

Ingin sekali ia mengejar teman yang ia ketahui memiliki kekasih yang berada di satu kelas yang sama dengan jeno. Rasa penasaran ini tak bisa ia tepis begitu saja mengingat ada kemungkinan bahwa cerita itu benar adanya.

Benarkah jeno seremeh itu dengan dirinya?

*Drrrt drrrt*

Felix
Renjun, apa kabar? Sehabis sekolah nanti jangan langsung keluar kelas ya. Ada yang mau aku omongin sama kamu

Lamunannya terhenti ketika ponsel di saku seragamnya berdering, menandakan bahwa ada seseorang yang tengah menghubunginya. Dan benar saja, nama seseorang lainnya yang menjadi topik pembicaraan gerombolan temannya tadi memenuhi layar ponselnya. Membuat ia berdecih dan membiarkan pesan itu begitu saja tanpa berniat membalasnya.























"Maaf ren... Aku mau minta maaf sama kamu karena susah dimintai tolong"

"...."

"Harusnya aku ga perhitungan sama kamu. Aku tau aku salah, kamu marah karena aku terlalu banyak alasan untuk nolong kamu"

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Where stories live. Discover now