Permintaan Maaf

511 50 10
                                    

"Lee haechan?"

"...."

"Lee haechan??"

"...."

"Lee haechan yang mana ya??"

"Dispen bu"

"Ini udah dua kali lho absen dari pelajaran saya. Sana suruh panggil dia, udah kelas 3 masih aja dispan dispen"







Jeno yang merasa punya tuntutan untuk memanggil teman sebangkunya itupun hendak beranjak dari duduknya. Namun sebelum itu terjadi, sosok yang dicari cari kini telah menampakkan batang hidungnya di ambang pintu kelas. Teman tannya itu tampak menghirup nafas rakus dengan beberapa bulir keringat di pelipisnya, memberikan cengirannya pada guru kewarganegaraan yang menatapnya tajam.


"Maaf bu tadi dipanggil pak darno. Itu... Teater hehehe"

"Setahu saya kalo udah kelas 3 itu udah ga terikat sama ekskul apapun. Ini kamu kenapa masih ikut?"

"Saya disuruh jadi mentor soalnya bu. Ga bisa nolak juga, soalnya ga ada yang mau gantiin saya"



Setelahnya haechan berlalu sambil memberikan raut wajah mencemoohnya yang ia maksudkan pada guru cerewet di belakang punggungnya itu. Huh, menjengkelkan sekali di pagi hari yang cerah ini ia harus mendapatkan ocehan dari gurunya di depan teman temannya.






"Capek chan?"






Haechan menoleh ke seberang bangku kelasnya dan mendapati wajah menjengkelkan lainnya yang tengah memberikan sebotol minuman kemasan padanya yang langsung ia tepis. Ia tak mau repot repot menerima pemberian lelaki yang telah menyebarkan gosip murahan dan membuat reputasi teman sebangku malangnya ini rusak karenanya.


"Gausah, gaperlu"

"Maaf"



Haechan menoleh dan mendesis begitu lelaki ini masih saja gigih mencari muka dengannya. Harusnya lelaki menjengkelkan ini tau kalau itu tak berdampak apa apa bagi dirinya kecuali rasa kesalnya yang semakin memuncak. Namun ia masih memiliki hati untuk menjawab suara temannya yang berbisik itu -takut takut menginterupsi guru yang sedang menerangkan materi pelajaran di depan kelas.

"Maaf kenapa??"

"Masalah jeno"

"Gila! Kenapa ga dari kemaren? Atau tadi?? Jeno kan di seberang kamu persis"




Haechan menoleh dengan lirikan tajamnya pada teman populernya itu dan tak mendapatkan respon apapun darinya. Nampaknya otak kecilnya itu buntu akal untuk mencari alasan lagi tentang pertanyaannya yang selalu sama di hari hari sebelumnya.


"Aku... Aku ga enak sama dia"

"Tapi kamu bisa bisa aja ngeremehin dia di depan orang banyak??"

"Sssssst"




Suara jeno menginterupsi haechan dari percakapannya dengan lucas. Membuat rasa kesal haechan teredam sejenak dan menoleh ke arah mata mengantuk yang tengah mendengarkan penjelasan gurunya di depan sana penuh khidmat.

"Udahlah"

"Tapi jen"

"Aku nitip maaf ke jen-"

"Bisa diem ga bangsat! Minta maaf sendiri, gausah nyur-"

"LEE HAECHAN WONG LUCAS KELUAR DARI KELAS SAYA SEKARANG!!!"































MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Where stories live. Discover now