Tidak ada tanda tanda fluktuasi energi dari token..

Jadi Gu Xiao menyerah..

"ya,ini adalah Nana yang istimewa.." Gu Xiao menggosok rambut Nana.

Nana hanya menyeringai.. Mereka sepakat untuk tidak membangunkan kakek.

"kakak, apakah aku bisa berkunjung ke dimensimu?"

"entahlah, coba saja"

"baiklah.. Masuk ke dimensi Gu Xiao"

"..."

Tidak ada reaksi...

"hm.. Apakah salah sandi?"

Dua orang menaikkan alisnya.. Tidak tahu maksudnya..

Nana mengambil kedua liontin. Dia mengamati sebentar.. Dia ada ide, dan harus mencobanya..

"masuk ke dimensi Naga"

Zhiingg..

Nana menghilang didepan kedua orang. Dua orang sangat tercengang. Gu Xiao cepat cepat mengalirkan energi dan ikut memasuki dimensi..

Oh, ini sangat merepotkan..

"kakak, lihat.. Banyak ikan besar.."

"apa kau mau..?"

"yaa..."

Akhirnya mereka berdua membuat ikan bakar sederhana. Bumbu yang tersedia hanya kecap di tenda.. Jadi Nana harus puas dengan itu..

Tidak apa apa.. Karena Daging ikan sangat lembut dan durinya besar besar.. Sehingga sangat mudah untuk dimakan.

Tapi Nana tidak puas dengan satu ikan.. Apalagi dia makan dengan Gu Xiao.. Sebagian besar ikan masuk ke perut Gu Xiao.. Jadi mereka membakar dua ikan lagi..

Nana tidak akan kasihan dengan ikan koi yang dimasak. Meskipun ikan koi di eranya dihargai sangat mahal karena sulitnya budidaya.

Tapi ikan koi disini sangat banyak dan berdesakan, apalagi ukurannya besar besar. Mereka pasti sudah banyak makan asam garam di dunia.

Jadi Nana makan dengan gembira.

"blurp.. Kakak.. Disini sangat Nyaman.. Tidak seperti tempatku.. Itu penuh dengan tanaman."

"kau? Tidak suka tanaman?"

"aku suka tapi jika terlalu rimbun maka itu akan mendatangkan serangga.."

"apakah ditempatmu banyak serangga?"

"hm.. Tidak juga.. Hei, kakak.. Lihat.. Ada gunung disana.."

"hm? Darimana gunung ini? Tadi tidak ada!"

"mari kita lihat.."

Jadi mereka berdua, ehm.. Gu Xiao menggendong Nana dan melesat menuju Gunung.. Semakin lama, Nana semakin akrab dengan pemandangannya..

"loh, bukankah ini dimensiku?"

"benarkah?" Gu Xiao mengernyit heran.

"ya.. Tunggu.. Aku akan lihat.."

"uuuumm.. Umbrella"

"master aku disini"

"kakak, lihat.. Ini Um.. Berarti ini dimensiku.."

"benda apa ini? Ini sangat kecil, juga cantik dan lucu"

"ini bonekaku.. Aha.. Ayo ikut.. Akan ku tunjukkan sesuatu.." Nana menyeret Gu Xiao memasuki rumah..

Sementara di luar dimensi dewa iblis buru buru memisahkan token yang telah disatukannya. Karena sepintas lalu, kedua token memancarkan cahaya biru kemerahan.

Dewa iblis memandangi kedua token dan menggelengkan kepalanya.

"apa yang kalian dua anak lakukan?"

***

Di dalam dimensi Nana.

Nana menyeret Gu Xiao untuk memilih telur.

Gu Xiao secara acak memilih telur setinggi lutut. Nana menyuruhnya untuk menempatkanya di meja penetasan dan menunggu telurnya menetas.

"kakak, bagaimana kalau kau menginap disini. Lagipula diluar masih malam kan?"

"hm.. Ya aku juga sudah mengantuk karena kekenyangan.." Gu Xiao tersenyum dan berjalan dengan Nana menuju salah satu kamar.

"hm.. Nana, kalau tidak salah.. Baju yang kau pakai adalah baju dalam konservatif.." kata Gu Xiao sambil menunjuk baju Nana.

Nana melihat lihat bajunya sendiri..

"apakah begitu.. Tapi selama itu tidak memperlihatkan kulit, bukankah tidak apa apa? Dan darimana kakak tahu bahwa ini baju dalam konservatif?"

"bukankah ayah dan ibu sering menggunakannya?" kata Gu Xiao.

"entahlah.. Aku tidak ingat.." jawab Nana malu.

"hm, kita akan melihat lagi besok.. Sekarang waktunya istirahat. Selamat malam.."

"baik.. Selamat malam kakak. Ayo Um" Um mengikuti Nana ke kamar tidur dengan seksama.


Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang