Ryan sedang duduk memeluk pilar Luo Luo.. Itu adalah ranjang sampan yang digunakan terakhir kali.. Ranjang itu ada makhluknya.. Itu makhluk spiritual berbentuk koi kecil bernama Luo Luo..

"tuan berapa hari anda mau memeluk pilar itu?" Luo Luo berkata sambil melayang mengitari Ryan.

"dimana gadis bodoh itu.. Aku bahkan tidak bisa melacaknya.. Apakah seseorang membantunya?" Ryan bergumam sambil menggigit pilar Luo Luo..

"aiya, tuan anda bukan anjing, mengapa anda menggigiti kayu? Seekor anjing bahkan tidak akan menggigiti kayu.."

"enyah.. Apa yang kau tahu?" Ryan menampar Luo Luo..

Luo Luo terbang jauh karena tamparan Ryan.. Tapi karena tubuhnya transparan dia tidak merasakan sakit..

Luo Luo datang lagi..

"tuan, daripada anda hanya berdiam disini.. Lebih baik anda berjalan jalan dikota.. Siapa tahu anda bisa bertemu nyonya.."

"aku capek.. Sudah berhari hari aku mengitari kota.. Aku bahkan tidak mencium aromanya.." Ryan mengeluh dan berguling di ranjang seperti anak kecil..

"tuan adalah ikan.. Tidak mungkin hidung ikan lebih peka daripada hidung anjing.."

Ryan memelototi Luo Luo dengan ganas..

Hal ini selalu membahas anjing.. Sudahkah dia bosan dengan kehidupan ikan kecilnya?..

"ups,..." Luo Luo menghilangkan diri seketika..

...

Nana bangun kesiangan.. Nana bergegas mandi dan berdandan.. Dia bertekad untuk jalan jalan dan menghibur diri..

Nana sudah berpakaian dan memakai make up milik mama Lo. Nana akan memakai wig nya..

Shaa..

Saat Nana memakai wig.. Tidak disangka wig segera menyatu dengan kulit kepalanya..

"astaga.. Mama.." Nana terkaget karena kulit kepalanya agak sakit saat ini.. Rasanya seperti ranbutnya tercabut semua.. Nana bahkan hampir meneteskan air mata.

"mama..." Nana berseru ketakutan memanggil Mama Lo..

"astaga.. Nana kau cantik sekali.."

"mama.. Wig ini memakan kepalaku.. Sakit.."

"aiya.. Ini tidak memakan kepalamu.. memang rasanya seperti ini.. Bersabarlah ini hanya sebentar.." mama Lo mengutak atik wig Nana.

"bagus.. Sudah terpasang dengan sempurna.."

Wig itu seperti rambut asli.. Itu panjang tebal dan halus.. Jika biasanya rambut tebal mudah kusut.. Maka berbeda dengan wig ini.. Ini akan tetap lembut meski dipakai di dalam air..
Dan tidak akan kusut meski terkena angin badai..

Jadi saat kulit kepala Nana terasa tidak sakit lagi dia melihat dirinya di cermin..

Waw...

Siapa ini?..

Gadis di dalam cermin tampak cantik dan imut.. Persis agak berbeda dari dirinya yang biasanya konyol.. Tapi Nana menyukainya..

"mama, bagaimana cara mencopot wig ini?" tanya Nana

"oh.. Gunakan ini dan selipkan dipelipismu.. Begini.." MaMa Lo memberikan kalung dengan liontin stick kecil dan mempraktekkan cara mencopot wig..

Hm.. Setelah wig terlepas.. Nana harus bersakit sakit lagi untuk memakainya..

"mama, aku akan keluar.."

"oh, tunggu.. Pakai ini.."

Pst.. pst..

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungWhere stories live. Discover now