"ini sudah siang dan kami akan makan siang.. Bagaimana jika bergabung dengan kami?"

"maaf, tapi aku ada janji dengan ibuku.."

Tuan muda Zuan segera menghindari gadis yang berbicara dengannya.

"huh, dia pikir siapa dia? Tidak menghargai nona Roxette sama sekali" seekor merman dibelakang mermaid Roxette mencibir ke arah perginya tuan muda Zuan.

"ah sudahlah.. Mungkin dia memang terburu buru, ku dengar keluarga Zuan akan membuat acara banquet."

"baiklah tuan tuan, meja sudah dipesan.. Tidak baik jika kita membuat Tuan Ryan menunggu terlalu lama." mermaid Roxette berkata dengan lembut.

Dalam benak mermaid Roxette, dia sudah menggunakan hal hal yang diberikan orang itu.. Mengapa masih tidak dapat menarik perhatian Tuan muda Zuan?

Apapun.. Mari coba gunakan pada  tuan Ryan.

Di kediaman Zuan,

"hei, siapa kecantikan yang berbicara tadi?" setelah sepanjang perjalanan diam, Nana membuka mulutnya kali ini.

"jangan menyebutnya.. Aku benci dia.." Zuan tiba tiba kesal.

"oh.."

"hei, ngomong ngomong siapa namamu?" Zuan berjongkok dan mensejajarkan pandangan dengan Nana. Zuan meletakkan toples di atas meja coral.

"aku Nana, kau pasti Zuan.."

"ya kau benar. Ngomong ngomong kau mau makan apa?"

"apa yang kau makan?" Nana bertanya kembali..

"rumput laut, anggur laut, kepiting, udang.. Dan.. Ikan kecil.." Zuan berkata sambil melirik Nana.

"hei, mengapa menatapku..? Um.. Tidakkah kau ingin menulisi toples ini?"

"kenapa?"

"untuk memberitahu orang bahwa aku milikmu?"

"kau milikku?" Zuan menaikkan alisnya tanda tertarik..

"en, jangan sampai seseorang salah mengira bahwa aku adalah ikan konsumsi."

"tidak akan, selama kau patuh tinggal dikamarku.."

Begitulah, tuan muda Zuan tidak pernah meninggalkan kamarnya setelah dia kembali hari itu..

Dia sibuk bermain main dengan ikan mas kecilnya.

"dimana Zuan?" seorang merman paruh baya bertanya kepada seorang mermaid.

"tuan muda di kamarnya,"

"sudah hampir makan malam. Akan kuperiksa dia."

Lalu merman berenang menuju kamar Zuan.

"Zuan kau didalam?"

"ya, ayah masuklah., ada apa?"

"apa yang kau lakukan bersembunyi di dalam kamar?"

"aku sedang bermain dengan peliharaanku.."

"Aku bukan peliharaan.." suara Nana bergema di kamar itu.

"siapa itu yang berbicara?" ayah Zuan mencari cari suaranya.

"ini aku, ikan mas dalam toples"

Sementara Zuan menyembunyikan toples dibalik punggungnya.

"Zuan apa yang kau sembunyikan? Minggir"

Zuan menyingkir dan dibelakangnya ada ikan mas kecil di dalam toples..

"kau kah yang berbicara ikan kecil"

"aku bukan ikan.. Aku awalnya manusia.. Ini semua salahnya.. Memberiku pil aneh.."

"oh, benarkah.. Bagaimana manusia bisa sampai disini?"

"aku diculik monster laut.."

"monster laut? Zuan, dimana kau menemukan nona ini?"

"ini disebelah barat ladang mutiara, di gua yang dulu pernah dipakai untuk membudidayakan kerang muda."

"itu dekat dengan kota kita. Bukankah kota kita dikelilingi oleh shield? Bagaimana bisa monster laut mendekat dan bahkan masuk?"

"entahlah. Tanya padanya.." kata Zuan.

"nona bagaimana kejadianya?" ayah Zuan bertanya.

"aku tidak tahu persis karena disebagian perjalanan aku pingsan. Tapi aku tahu bagaimana mereka memasuki kota. Mereka melemparkan sebuah mutiara ungu untuk bisa memasuki kota."

"mutiara ungu? Lalu untuk apa monster laut membawamu?"

"entahlah. Mungkin aku akan dijadikan makanan? Aku ingat ada merman di antara mereka mengucapkan kata Rhondac, sepertinya kaummu berkolusi dengan monster laut."

"bagaimana rupanya?"

"Tidak tahu.. Tapi yang jelas ekornya berwarna biru.." Nana menjawab.

"hampir semua merman berekor biru.." Zuan berkata kemudian.

Ayah Zuan dan Zuan sakit kepala.

"baiklah kita hanya harus berpura pura tidak tahu. Sebelum semuanya jelas. Ayah akan berbicara dengan raja"

"paman bagaimana denganku?" mata Nana sudah berkaca kaca.

"tenanglah ini akan habis efeknya besok, sementara aku akan meminta penyihir kerajaan untuk pil transformasi. Kau harus melewati tiga kerajaan merepeople, ini setara dengan separuh samudera untuk sampai ketempatmu.. Simpan energimu"

"ayah, bukankah Rhondac itu penyihir yang diusir dari kerajaan Kristal utama?"

"hm.. Ini juga yang membuatku bingung."

Sementara kedua orang sedang berbicara dan keluar kamar, Nana dibiarkan sendirian.

Tak lama Zuan kembali membawa anggur laut.

"Nana, besok malam keluargaku akan mengadakan banquet."

"hm.. lalu?" Nana makan tanpa memperdulikan Zuan.

"jangan kemana mana, aku takut kalau kau nanti akan dimakan merepeople lain."

"aku tahu, sediakan saja makanan disini, dan buka toplesnya.. Agar aku bisa berputar putar dikamarmu.. Aku bosan tau di dalam toples.." Nana mencerca sambil makan.

"baik, jangan khawatir tentang makanan"

Transmigrasi : Bertahan Hidup Di Kaki GunungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang