#101

45 7 0
                                    

Esoknya. . . Kini, Draz dan Venka baru saja tiba di sebuah tempat.

"Sekarang, coba buka kedua matamu" ujar Draz, sambil menatap Venka dari samping.

Perlahan, Venka pun membuka kedua matanya, dan memperhatikan ke sekitar. Namun betapa terkejutnya ia, saat mendapati dirinya, yang kini sedang berada di dekat sebuah danau, dengan latar belakang matahari yang sedang tenggelam, sehingga membuat pemandangan menjadi begitu indah, "D-Draz, sekarang kita ada di mana?" tanyanya, sambil menoleh ke arah hantu itu, yang berdiri di sebelahnya.

"Kita sedang berada di Rhode Island" jawab Draz, dengan disertai senyuman, yang terukir di wajahnya.

Mendengar jawabannya Draz, membuat Venka langsung mengerutkan dahinya. Lalu ia berkata, "Rhode Island?".

Segera Draz mengganggukkan kepalanya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Iya, kita memang sedang berada di Rhode Island" ucapnya.

Venka pun segera memalingkan pandangannya ke depan, dan menatap kagum pemandangan tersebut, "Aku tidak menyangka, jika rupanya di Rhode Island, cukup banyak memiliki tempat-tempat yang indah" katanya.

"Benar, di sini memang banyak tempat-tempat yang indah. Dan, besok aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang tidak kalah indahnya, yang juga berada di Rhode Island" ujar Draz, sehingga membuat Venka, langsung menoleh ke arahnya.

"Benarkah?" tanya Venka, sambil menatap hantu itu, dari samping.

"Iya benar, besok setelah kau pulang kuliah, aku akan mengajakmu ke tempat tersebut" jawab Draz, sambil menoleh ke arah Venka, dan menyunggingkan senyuman.

Sebuah senyuman pun mulai terukir di wajahnya Venka, lalu ia berkata, "Kalau begitu, terima kasih Draz".

Dengan senyuman yang masih terukir di wajahnya, Draz pun mengganggukkan kepalanya, dan menunjuk ke arah sebuah perahu, yang berada di depannya, "Kalau begitu, ayo kita telusuri danau ini, dengan menggunakan perahu itu" ajaknya.

Segera Venka menatap ke depan, dan melihat sebuah perahu yang berada di sana. Lalu ia menoleh ke arah Draz, dan berkata, "Kau yakin, ingin menyelusuri danau ini, dengan menggunakan perahu itu?".

"Bahkan sangat yakin" jawab Draz, sambil mengganggukkan kepalanya, "Dan, kau tak perlu merasa khawatir, karena perahu itu sudah memakai mesin, jadi aku tinggal mengendarainya saja" sambungnya.

"Iya kah?" tanya Venka, yang kembali menatap ke perahu tersebut.

"Iya, ya sudah ayo kita naik ke perahu itu" ajak Draz, dan Venka hanya mengganggukkan kepalanya saja.


***********************


"Apakah kita jadi mengunjungi tempat, yang kemarin kau katakan?" tanya Venka, sambil memakai helm di kepalanya.

Segera Draz mengganggukkan kepalanya, dan menaiki motornya, "Tentu saja jadi, setelah ini kita akan pulang ke rumahmu dulu, agar kau bisa mengganti pakaian, dan meminta izin pada kedua orang tuamu, lalu setelah itu kita ke rumah sepupuku, dan dari sanalah, kita akan pergi ke tempat tersebut" tuturnya.

"Baiklah" ucap Venka sambil mengganggukkan kepalanya, dan segera menaiki motornya Draz, lalu ia menatap hantu itu yang kini sedang menjelma menjadi manusia, dan berkata, "Tapi aku jadi tidak sabar, ingin segera ke tempat tersebut, karena aku begitu penasaran, seperti apakah tempatnya?".

Mendengar apa yang baru saja gadis itu katakan, membuat Draz langsung terkekeh, dan menyalakan mesin motornya, "Kalau begitu, tahan saja rasa penasaran mu itu, karena aku tidak akan memberitahu, seperti apa tempat, yang akan kita tuju" ucapnya.

Dengan kasar, Venka menghela nafasnya, dan memalingkan pandangannya dari Draz, "Dasar menyebalkan, selalu saja kau merahasiakan, tempat yang akan kita kunjungi" katanya.

The Ghost Friend [COMPLETED]Where stories live. Discover now