#10

172 23 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan, pukul setengah 10 malam. Dan saat ini, Venka sedang termenung di dalam kamarnya, dan hanya seorang diri saja. Tapi kini, ia kembali teringat, dengan mimpinya yang tadi malam.

Ia pun jadi semakin penasaran, dengan kisah si pria misterius itu.
Dan ingin rasanya, ia segera tidur, agar dapat bermimpi, tentang pria misterius itu lagi. Namun sayang, saat ini ia belum merasa kantuk sedikit pun. Padahal, tadi siang ia tidak tidur. Ingin menulis cerita baru pun, juga tidak bisa, karena ia belum mendapat ide.

Dengan berat, ia menghela nafasnya, dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Lalu ia menatap langit-langit kamarnya, dan terdiam sejenak.

Tok tok tok. . .

Ia langsung terkejut, dan menoleh ke arah pintu, saat mendengar suara ketukan, yang berasal dari luar.

"Jangan-jangan, seperti yang tadi malam lagi" batinnya.

"Venka, buka pintunya, nak. Ini ibu" pekik seseorang di luar sana, yang merupakan ibunya.

Mendengar suara ibunya, membuat Venka langsung menghela nafasnya dengan lega, dan segera bangkit dari tempat tidur. Lalu ia berjalan menuju pintu, dan membukanya. Dan saat pintunya sudah dibuka, ia melihat ibunya yang sedang berdiri di depan sana, sambil membawa segelas susu hangat.

"Ada apa, Bu?" tanya Venka.

Ibunya pun langsung menyunggingkan senyuman, dan berkata, "Tidak ada apa-apa, nak. Hanya saja, ibu membawakan susu hangat untukmu. Sebab, semenjak kau pulang kuliah tadi, ibu melihat raut wajahmu, yang terlihat begitu lelah, jadi ibu membuatkan susu hangat untukmu, agar tubuhmu kembali segar lagi".

Segera Venka beralih menatap segelas susu hangat, yang dibawa oleh ibunya, "Seharusnya, ibu tidak usah repot-repot membuatkannya, karena aku bisa membuatnya sendiri" katanya, sambil menyunggingkan senyuman.

Dengan senyuman, yang masih terukir di wajahnya, ibunya pun mengusap bahu anak sulungnya itu. Lalu ia memberikan segelas susu hangat tersebut pada Venka, dan berkata, "Ibu tidak merasa direpotkan, nak. Kau minum susu hangatnya, ya? Dan setelah itu beristirahatlah, jangan begadang, agar besok pagi kau bisa terbangun, dengan tubuh yang terasa segar".

Venka pun langsung mengganggukkan kepalanya, dan menerima segelas susu hangat, yang diberikan oleh ibunya, "Baiklah bu, setelah menghabiskan susu hangat ini, aku akan segera tidur" ucapnya.

"Bagus, anak ibu memang pintar. Kalau begitu selamat beristirahat, semoga kau bermimpi indah, nak" ucap ibunya, yang kemudian mengecup kening anak pertamanya itu.

"Baik Bu, kau juga" jawab Venka, sambil mengganggukkan kepalanya, dan menyunggingkan senyuman.

Dan kemudian, ibunya segera beranjak pergi, tanpa berkata apa-apa lagi. Lalu Venka menghela nafasnya, dan menutup pintunya kembali, tanpa menguncinya. Dan setelah itu, ia berjalan menuju ranjangnya, dan mendudukkan tubuhnya di sana.

"Aku kira, itu hanya--"

Tok tok tok. . .

Belum selesai ia berbicara, tapi tiba-tiba kembali terdengar suara ketukan pintu, dari luar kamarnya.

"Siapa?" pekiknya, sambil terus memegang segelas susu hangat.

Hening. . . Tdiak ada jawaban apa pun dari luar sana, sehingga membuatnya menjadi takut.

Tok tok tok. . .

Lagi-lagi terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya, sehingga membuatnya kembali terkejut, dan melirik ke arah pintu. Karena penasaran, ia pun segera bangkit dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju pintu. Lalu ia menghentikan langkahnya, dan dengan hati-hati, ia meraih gagang pintunya. Kemudian, dengan ragu dan juga takut, ia mencoba untuk membuka pintunya, dan melihat melalui celahnya.

Saat melihat tidak ada siapa pun di luar sana, ia pun langsung menghela nafasnya dengan lega. Lalu ia kembali menutup pintunya, dan berjalan menuju ranjangnya lagi.

"Sepertinya, aku harus segera tidur" gumamnya, yang kemudian meneguk segelas susu hangat, dengan pelan-pelan.

Setelah susu hangatnya sudah habis, ia pun menaruh gelas kosong di atas nakas, dan merebahkan tubuhnya kembali di atas ranjangnya. Dan setelah itu, ia mencoba untuk memejamkan kedua matanya, dan berharap bisa langsung terlelap.










To be continue. . .

The Ghost Friend [COMPLETED]Where stories live. Discover now